(Disarankan membaca dengan tema gelap)
━━━━━━━━━━━ ◈ ━━━━━━━━━━━━
In whole my life I never thought to be happier like this. Meeting many friends which truly caring each other. Making something new things with them, through many good or nice things.
Being a goddess and a god in same time are such a blessing from celestia. Very honored to being the connector of these archons.
Jika dibandingkan dengan dewi-dewi yang lain akulah yang terlemah di antaranya bahkan sahabatku sendiri masih lebih kuat menurutku. Dari segi keahlian dan kepintaran dia selalu bisa berpikir dengan cerdik, walaupun begitu dia tidak pernah tinggi hati. Guizhong sangat mencintai rakyatnya lebih dari siapapun.
Sedangkan aku tidak banyak yang mengenaliku saat itu. Aku tinggal di tempat yang tergolong kecil, hanya dataran di bagian utara kota Liyue. Yang mana terdapat banyak sekali sekumpulan bunga-bunga musim semi serta padang rumput dan sebuah desa kecil.
Dewi bunga sebutan itu memang terdengar biasa namun Guizhong sangat menyukai hal itu. Dia sangat menyukai bunga glaze lily yang aku tanam di sebuah dataran hijau dekat dengan sebuah bangunan kecil berisikan meja dan sejumlah kursi untuk beberapa orang.
Dahulu sekali tempat itu masih rata dengan rerumputan hingga aku datang. Karena aku pikir tempatnya sangat indah dan pas untuk para bunga maka aku jadikan tempat itu sebagai padang bunga yang indah.
Di tempat itulah aku dan Gui bertemu. Dia selalu datang ke sana bahkan saat aku tidak ada sekalipun. Kami sangat dekat seperti saudara kandung Cloud Retainer pun menganggap kami berdua seperti kembar hanya saja rambut Gui lebih sedikit campur krem.
Beberapa tahun sebelumnya aku bertemu dengannya, archon geo. Dia datang ke padang bungaku untuk menenangkan diri. Kami jadi selalu sering bertemu hingga bertahun-tahun kemudian kami bertemu dengan Guizhong untuk yang pertama kalinya.
Haha ya memang Morax selalu saja menarik di mataku aku bahkan tidak percaya bisa mencintainya pada pandangan pertama. Rasanya ada perasaan lain ketika aku memandang bola matanya itu, perasaan ingin terus bersama.
Sebagai dewa ingatan aku hanya bisa menjaga memori para makhluk hidup selama ribuan tahun. Kekuatanku tidak cukup kuat untuk melawan dewa dewi lain dalam sebuah pertarungan. Maka dari itu yang hanya bisa kulakukan ialah membuat pertahanan. Para archon juga terhubung denganku secara tidak langsung, jadi ada kemungkinan aku bisa mengambil gnosis mereka dengan mudah tanpa melukai.
"Guili plains? Baiklah sepertinya nama yang cukup bagus. Gabungan dari nama kita semua!" , " Ah iya haha nama yang bagus" Guizhong mendengus "Kenapa cemberut begitu? Jangan anggap kau tidak terlibat! Kau tahu tempat ini dibuat olehmu" Lien tertawa canggung sedangkan Morax hanya terfokus pada partner pertamanya itu
Sejujurnya aku agak merendah dihadapan Guizhong dia sangat sempurna di mataku. Sampai-sampai aku merasa dia yang paling cocok berada disamping Morax. Tapi mustahil menyembunyikan itu semua Guizhong sangat tahu jika aku menyukai Morax dan ia tidak suka melihat sahabatnya rela mundur untuk menjodohkan dirinya dengan archon geo itu.
"Padahal dia sangat cocok dengannya. Mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. She was the brain and he was the brawn. They're can be perfect to control a city."
Like a commandant and the soldier. They must be a good leader. But then Guizhong tell me "you're the guider of the dragon"
Aku tidak mengerti apa maksudnya itu. "Kau harus bisa menuntunnya Lien, dia membutuhkan dirimu. Coba bicaralah dengannya. I knew you can do it sis you're the god"
KAMU SEDANG MEMBACA
蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢
Fanfiction「𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 𝐷𝑒𝑤𝑎? 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎... 𝗔 𝗴𝗼𝗱 𝘄𝗵𝗼 𝗵𝗶𝗱𝗲𝘀 𝗵𝗲𝗿 𝗳𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝘀, 𝗯𝗲𝗰𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘀𝗵𝗲 𝗸𝗻𝗲𝘄 𝗵𝗲 𝗱𝗲𝘀𝗲𝗿𝘃𝗲 𝙝𝙚𝙧 𝘉𝘩𝘴, 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢/𝘐𝘯𝘨𝘨𝘳𝘪𝘴 › ɢ...