ᴬᶜᵗ ᶦ「ᴛʜᴇ ᴛʀᴜᴛʜ」

3.3K 422 104
                                    

𝐀𝐂𝐓 𝐈 / 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐
𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐫𝐮𝐭𝐡

━━━━━━━━━━━━ ◈ ━━━━━━━━━━━━


"Pfft..sepertinya ada yang terlalu rindu" kekeh (name), "Ekhem-mau sampai kapan kau terus menempel di bahuku...Zhongli" ucapku selaku berusaha membuyarkan aktivitas Zhongli. Sedetik kemudian pria itu tersadar apa yang baru saja dia lakukan, Zhongli langsung berdiri tegak dengan muka yang memerah.

"Maaf.." aku hanya tersenyum jahil menatap ekspresinya sembari menahan rona merah di pipiku


"Hmm...ini sudah terlalu malam, sebaiknya kita bergegas kembali ke kota" lanjutku menatap langit

"Uh..uhm ya kau benar" kata Zhongli

(Name) tersenyum lalu membalikkan badan menghadap rerumputan, tangan kanan kuangkat dan muncullah cahaya biru dari telapak tanganku. Aku kemudian mengarahkannya pada rerumputan yang subur seperti gerakan menebar sesuatu.

Zziinggg

Dan tumbuhlah sejumlah besar glaze lily setelahnya. Walaupun masih dalam fase kuncup setidaknya populasi alami bunga itu di Dihua Marsh tidak akan berkurang.

(Name) tersenyum puas melihatnya sampai mengarahkan kedua tangannya membentuk persegi panjang. "Nah begini kan lebih baik!" gumamku dan terdengar oleh Zhongli

Zhongli menatap kagum sekumpulan lily hasil dari kekuatan (name). "Sepertinya dengan begini...populasi glaze lily liar yang tumbuh di sini akan tetap bertahan" ucapnya tersenyum

(Name) menoleh, "Benarkan? Hehe aku lebih suka melihat mereka tumbuh alami di alam liar" cengirnya. Zhongli langsung mengelus kepala (name) lembut, "Ya benar..aroma mereka jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang ditanam sendiri oleh orang-orang"

"Heee~...ya bahkan baumu juga seluruhnya seperti glaze lily segar( ͡° ͜ʖ ͡°)" ucapku dengan smug face

Zhongli auto memerah, "I-itu--ahem...bukankah kita sebaiknya kembali ke kota?" kata Zhongli mengalihkan topik. Alih-alih terpancing (name) malah semakin menjahili Zhongli dengan mengambil setangkai glaze lily.

"Fufufu~ what's wrong? Pfft kau seperti bukan Morax yang biasa kukenal....selalu datar....pppfffttt" ledek (name) menutupi mulutnya menahan tawa yang akan segera meledak. Ditaruhnya glaze lily itu di atas rambut Zhongli dengan perlahan, "Kau bahkan terlihat lebih cantik dengan bunga itu....pfft bwahaha-"

Hm ya minta di terkam emang.

Zhongli hanya diam menatap (name) yang tertawa lepas namun di balik itu di pikirannya terlintas sebuah ide briliant lalu tersenyum licik.

a/n : you better run for your life gurl-

"Hahaha ya ampun...haha perutku sampai sakit...ahaha-degh." aku tertawa hingga menunduk menahan perutku yang mulai sakit karena terus tertawa

"K-kenapa hawanya tiba-tiba jadi mencekam begini-" batin (name) mendongak patah-patah dan

Zhongli sudah ada tepat di depan wajahnya sampai hidung mereka bersentuhan. (Name) langsung memerah hebat sambil berkeringat dingin. Pasalnya pria itu menatap (name) dengan tatapan merendah tapi tajam seakan-akan mengatakan :

蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang