● Bagian 1
The Dragon and The Deer
▬▬▬▬▬ ❖ ▬▬▬▬▬
#Senang bertemu dengan
anda...tuan
۵ ˢⁱᵈᵉ ˢᵗᵒʳʸ
Tevyat, 4000 tahun yang lalu. Di suatu gunung dengan tinggi tidak lebih dari gunung tertinggi yang pernah Barbatos hancurkan. Iya gunung. Siang terik begitu panas-panasnya apalagi di medan berbatu seperti iya...gunung heheh..ee-
Pada normalnya para wanita desa hanya akan pergi mencari tanaman herbal ke kaki gunung saat pagi hari atau sore. Tapi tidak dengan wanita satu ini. Berjalan tanpa alas kaki, peluh keringat di dahinya tak menjadi alasan untuk mengambatnya dalam mencari sesuatu.
Monster mutasi. Istilah yang sering ia sebutkan. Makhluk aneh bermata merah, mengeluarkan asap hitam, bentuk tidak normal, dan kerap menyerang siapa pun yang berada di jarak pandangannya.
Lokasi perkemahan kecil manusia sangat sering ditemukan hancur berkeping-keping di sekitar kaki gunung/bukit. Mereka meninggalkan jejak aura setiap kali berpergian. Inilah yang memudahkan pencarian keberadaan mereka.
Kejar dan kejar. Wanita gigih ini betul-betul tidak mau melepaskan satu ekor monster. Meski parasnya yang elok juga bukan merupakan ahli bela diri, namun jangan remehkan mata elangnya. Berbekal kemampuan keenam inderanya yang dibilang sangat peka itu. Adalah kekuatan andalannya ketika melacak atau mempertahankan diri.
"Hehe~ ketemu kalian! Uuaaakk-"
Walau begitu terkadang....ia bisa ceroboh. Seperti tersandung batu sekarang ini. Benar-benar memalukan. Percayalah ini bukanlah yang pertama kali ia begini.
Wanita ini mendongak melihat kondisi buruannya yang hendak ia kejar. Setajam-tajam indera jika tidak fokus sekali maka bisa fatal. Alhasil semua targetnya hilang.
"Akh! Mereka hilang lagi kan! Ukh dasar batu sialan! Haa aku jadi harus mencari ulang lagi mereka..."
"Oh iya...aku kan bisa terbang. Iya juga ya buat apa aku capek-capek lari lagi( ᐛ ).."
Satu kata buatmu. Tomlol
Polos sekali.
Yah begitulah keseharian dari wanita ini. Sehabis meditasi diri lalu keliling membasmi iblis yang meresahkan lingkungan hidup. Tidak ada kata makan, tidur, menyerah dalam kamusnya. Semua itu ia lakukan selama 1000 tahun sampai saat ini. Kalau terluka ya diobatin. Sendiri.
Hemm beruntung sekali kondisi angin hari ini mendukung. Setelah 30 menit mencari akhirnya wanita ini mengejar hingga ke ujung sebuah jurang curam. Di bawah sana. Iblis yang merasuki makhluk tak bersalah itu rupanya sudah mengkorupsi habis serigala-serigala malang itu. Lihat saja tingginya mencapai 2 kali dari ukuran awalnya.
Serigala itu telah bermutasi. Air liur mereka menetes tanpa kendali. Menjijikkan.
"Astaga sepertinya aku terlambat..."
Sendu si wanita. Sudah dipastikan serigala -serigala gunung itu sudah bukan berisikan jiwa mereka lagi melainkan seutuhnya iblis.
"Haha...bagus sekali. Sekarang, bagaimana caranya aku menaklukkan mereka..?" frustasinya berekspresi masam. "Ugh..menjijikkan, aku jadi mual karna bau busuk aura negatif mereka" indera sialan. Kutuknya
Biarkan monster-monster itu menghancurkan barang peninggalan manusia sesuka mereka dulu selagi wanita ini berpikir. Egonya memaksa agar tidak membunuh mereka. Sadarlah mereka itu bukan lagi makhluk hidup tetapi iblis.
Angin berhembus menerpa surai putihnya. Angin gunung yang hangat di tengah hari. Apakah karena besok malam adalah bulan purnama jadi iblis-iblis itu semakin gencar merasuki mangsanya? Bisa gawat kalau iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢
Fanfiction「𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 𝐷𝑒𝑤𝑎? 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎... 𝗔 𝗴𝗼𝗱 𝘄𝗵𝗼 𝗵𝗶𝗱𝗲𝘀 𝗵𝗲𝗿 𝗳𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝘀, 𝗯𝗲𝗰𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘀𝗵𝗲 𝗸𝗻𝗲𝘄 𝗵𝗲 𝗱𝗲𝘀𝗲𝗿𝘃𝗲 𝙝𝙚𝙧 𝘉𝘩𝘴, 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢/𝘐𝘯𝘨𝘨𝘳𝘪𝘴 › ɢ...
