ᴬᶜᵗ ᶦᶦ 「ᴇᴍᴘʀᴇss ᴏғ ɪᴄᴇ」

909 116 13
                                    

𝐀𝐂𝐓 𝐈𝐈 / 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟔
𝐄𝐦𝐩𝐫𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐈𝐜𝐞

━━━━━━━━━━━━ ◈ ━━━━━━━━━━━━

Okeh kali ini panjang lagi
Semangat scollnyaԅ(‾⌣‾ԅ)

Abis ini identitas nem bakal di kuras tuntas
Yg tetep ga ngerti bisa tanya ke aing

Pintu utama Istana Zapolyarny di buka menyambut kedatangan seorang tamu privat yang menjadi kerahasiaan dari semua fatui. (Name) tentunya harus masuk secara manual alias solo jalan sendirian tanpa adanya pemandu arah oleh diplomatik fatui mana pun.

Suasana dingin, kelam, dan mencekam bercampur menjadi satu ketika (name) menyusuri hallway istana. Penerangan yang minim juga menambah kesan tempat bernaungnya archon cryo seperti markas mafia.

"You're here" hampir memasuki ruang utama dari istana (name) di sambut dengan suara asing yang menggema seisi ruangan

Nadanya cukup dingin namun dibuat agar terkesan ramah terhadap tamu pentingnya. (Name) langsung mengerti siapa dan arti dari suara yang menyambutnya. Dia memilih untuk tidak berkomentar.

"Selamat datang di Istana Zapolyarny milikku ini..*Divine's keeper- atau yang harus kusebut God of Memories. Suatu kehormatan bisa mengundang Yang Mulia kemari secara pribadi" sambut suara itu dengan menekankan kata 'yang mulia' sengaja ingin memancing perubahan raut wajah yang ia panggil

(Name) yang tadinya bersikap normal berubah muram begitu mendengar sebutan pertama yang di sebut Tsaritsa. (Name) tahu jika itu disengaja jadi dia hanya menghela nafas sambil menetralkan ekspresinya lagi. Sebisa mungkin jaga image selama masih berada di tempat yang membuat dirinya ingin segera kembali ke rumah.

"Ah sambutan yang cukup formal..saya benar-benar merasa terhormat bisa di undang langsung oleh orang penting seperti anda..archon cryo. Her Majesty" salam (name) menaruh kedua tangannya disilangkan di depan perut lalu sedikit menunduk memberi hormat layaknya bangsawan secara anggun

Suara mereka [(name) & Tsaritsa] sama-sama menggema bersahut-sahutan di ruangan yang lumayan luas itu. Kalau harbinger lain berbicara normal tidak bergema berbeda dengan kedua dewa ini. Udah mirip kaya komunikasi pake toa aja

Btw itu sifat nem yg sebenernya, meski benci formalitas tpi nem salah satu wanita yang sangad menghormati tata krama cem jongli, walau berhadapan dengan orang yang bikin dia bener" dianggep bad lah menurut nem tetep kalem sabar banget bisa jaga kesopanan juga malahan.
Blm pernah ada yg berhasil membuat kesabaran nem hilang, klo sampe iya Tevyat auto jadi remukan oreo ntar

Senyum tipis menghiasi bibir wanita yang dianggap penting bagi sesosok salah satu The Seven itu. Walau (name) hanya melihat kegelapan yang menjadi lawan bicaranya tetapi dia tetap bisa melihat siapa yang tengah duduk dengan berwibawa di atas singgasananya. Tsaritsa.

"Maaf atas ketidaksopanan saya, jika saya boleh meminta...bisakah kita mengesampingkan formalitas ini terlebih dahulu? Melihat bahwa hanya kita berdua saja yang berada di dalam tempat ini...." request (name) tanpa ragu menanyakan

"Lagipula di sini...anda lah yang sepatutnya di hormati- Ruler of Snezhnaya, The Tsaritsa yang diagungkan. Bukan orang gagal seperti saya yang bukanlah siapa-siapa. Bukankah begitu Queen..?" tambahku seraya menekankan kalimat 'queen' yang berartikan ratu

Tidak ada tanggapan dari sang penguasa tanah Snezhnaya itu. Bisa dipastikan muncul senyum samar tersembunyikan di balik wajah cantik yang tertutup kegelapan.

蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang