𝐀𝐂𝐓 𝐈𝐈 / 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏
𝐁𝐨𝐝𝐲 𝐅𝐨𝐫𝐦━━━━━━━━━━━━ ◈ ━━━━━━━━━━━━
E. Sampe mana yak. Oh
(Name) membawa Zhongli dan Venti ke suatu tempat di pinggiran kota. Yang penting menjauhi keramaian dulu. Inget prokesnya
( ͡ ͜ʖ ͡ )Canda hyung
(Name) melepaskan Venti tapi buat Zhongli masih dia tahan sementara. Belum kelar beb. Uhuk apetuh-
"Um Venti..? Bisa kau tunggu di sini sebentar? Ehehehe...." kata (name) bertingkah aneh
"Huh? Oh oke~ tapi- kalian mau kemana
( ͡°< ͡°)?" tanya Venti melipat tangannya"Kami ke dalam sebentar oke? Tidak akan lama kok" ucap (name) enteng
Jadi mereka berhenti di sebuah e-ya semacam rumah lah. (Name) membawa masuk Zhongli ke dalam tanpa pemberitahuan apapun sebelumnya. Kesian plonga plongo
"Kenapa kau membawaku kemari, (name)?" tanya Zhongli
(Name) tersenyum sangad lebar mendengarnya.
"Tentu saja.....untuk- membantumu mengganti pakaianmu-!" girangku
Zhongli terdiam sendiri. Karna selama ini belum pernah ada yang menyentuh barang atau semua privasinya. Terlebih lagi seorang gentelman macam Zhongli tidak akan membiarkan orang mana pun berani menyentuh all his private things kecuali kalau orang itu adalah yang sudah di anggap bisa dipercaya olehnya.
Apalagi wanita. He will say no for sure.
👍🏻"Karena tempat yang ingin kalian aku bawa......membutuhkan tipe pakaian yang lebih simpel" ucap (name)
Ctak
Dalam sekali jentikan setelan formal Zhongli yang biasa dia pakai muncul di atas meja. Sama jasnya juga.
"Aku tidak ingin hanfu yang cantik ini menjadi basah atau kotor.....oh dear...kau sudah repot-repot memakai semua ini jadi biarkan aku membantumu, ya?" senyum (name) meraba kain hanfu coklat yang dipakai Zhongli, jujur agak err dramatis-
Pria itu tertegun. Ada sensasi gejolak aneh yang mengelitik tubuhnya. Bukan asam lambung ye-
Pada akhirnya Zhongli memilih menurut saja.
Bentar emang hanfu ada beberapa lapis si? Sabuk ada, kain penahan pinggang ada, kain luar ada, terus yang lapisan kedua, baru pakaian dalam berupa kain juga. Anjir lah.
Cekatan (name) melepas sabuk beserta kain hitam yang berfungsi menahan pinggang Zhongli. Lalu ditaruh di meja. Kemudian berhenti.
Zhongli bingung. Kenapa mendadak berhenti? Padahal tadi cepat sekali saat melepaskan ikatan sabuk. Sekarang giliran tinggal bagian sisanya lha kok setop?
(Name) menatap ke arah lain, mengcover wajahnya dengan ujung poni.
"Kenapa berhenti?" celetuk Zhongli
"......aku memang sudah melepaskan ikatannya, tapi-" gugup (name)
"Tapi?"
Wanita yang sudah berumur lebih dari seribu abad itu menarik nafas dalam-dalam. (Name) mungkin jarang bertemu pria tapi dia tentu lah tahu seperti apa batas yang harus ia hindari. Iyes privasi cowo. Jangan sampe nem keinget abs abah. Oh no no no
"Sisanya kau yang lepas sendiri....maaf" sambung (name), Zhongli mencerna lagi
Ting!
Ah sepertinya dia tahu kenapa. ( ͡° ͜ʖ ͡°)
KAMU SEDANG MEMBACA
蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢
Fanfiction「𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 𝐷𝑒𝑤𝑎? 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎... 𝗔 𝗴𝗼𝗱 𝘄𝗵𝗼 𝗵𝗶𝗱𝗲𝘀 𝗵𝗲𝗿 𝗳𝗲𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝘀, 𝗯𝗲𝗰𝗮𝘂𝘀𝗲 𝘀𝗵𝗲 𝗸𝗻𝗲𝘄 𝗵𝗲 𝗱𝗲𝘀𝗲𝗿𝘃𝗲 𝙝𝙚𝙧 𝘉𝘩𝘴, 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢/𝘐𝘯𝘨𝘨𝘳𝘪𝘴 › ɢ...