ᴬᶜᵗ ᶦ「ᴍʏ ɪᴅᴇɴᴛɪᴛʏ」

1.7K 262 6
                                    

━━━━━━━━━━━━ ◈ ━━━━━━━━━━━━

Lanjutan chp sblmnya

"Jadi kau adalah dewa?!" seru Paimon

Aether berkedip malas, sedangkan Paimon yang kini tengah melontarkan semua pertanyaan yang sudah ia simpan sejak tadi. (Name) dan Zhongli hanya terdiam sambil menahan keringat mereka agar tidak jatuh.

Meanwhile Childe masih terbaring di sana.

"Berapa lama aku akan berada di sini.." - child(e)

"Eh tapi--tapi! B-bukankah kau bilang kalau kau hanyalah penduduk biasa yang baru datang ke Liyue?? Lalu bagaimana bisa???" oceh Paimon

"Kau bilang kalau kau tidak bisa bertarung... lalu! Bagaimana kau bisa menggunakan polearm?? Lalu--elemen apa yang kau gunakan itu? Bagaimana kau bisa menghindar secepat itu? Bukankah kau tidak memiliki vision? Kalau begitu bagaimana kau bisa.... ah! R-rusa yang tadi itu... tidak mungkin..adeptus!"

"Uh.. Paimon masih punya banyak pertanyaan jadi--jadi! Ehh...Paimon harap kau bisa mengerti kalau.. sebenarnya......tunggu, lalu bagaimana kau bisa berubah menjadi seperti itu? Lalu...lalu!-"

Aether menepuk dahinya sendiri, stress mendengarkan ocehan rekannya itu.

"Paimon... kau itu terlalu intens, kau pikir (name) akan menjawab semua itu?(-"-;)" potongnya

"T-tapi tapi! Aether bukankah kau juga ingin menanyakan hal yang sama??" sahut Paimon

"Tentu saja! Tapi aku tidak sepertimu... kau tahu itu?" balas Aether berkacak pinggang

"Hey..! Jangan membandingkan Paimon seperti itu! Paimon itu adalah tour guidemu kau itu kan?" balas Paimon

"Yeah... setidaknya kau bisa sedikit lebih berguna saat misi di kota..." kata Aether menaikkan alisnya

"Heyy! Paimon itu sangat berguna tahu!"

"Oh? Ya itu benar setidaknya aku bisa memasakmu saat tidak ada persediaan makanan"

Paimon ke triggered.

"Ah... masa muda(^ᴗ^)" batin nem tersenyum simpul

Zhongli menoleh pelan ke arah (name) yang masih tersenyum sendiri di sampingnya. "(Name)...", aku langsung menoleh ke asal suara "Hm?"

"Kau yakin tidak masalah dengan hal ini?" tanyanya, (name) menggeleng

"Tidak apa-apa... lagipula ini semua terjadi karena hasil dari perbuatanku sendiri" jawabku santai kembali memperhatikan interaksi Aether dan Paimon

"Dan seharusnya kau sudah mengetahui itu dari awal kan?" Zhongli terdiam melihat senyuman penuh arti dari bibir (name)

Ia mendengus pelan sebelum akhirnya mengulas senyuman tipis, "Benar... maka dari itulah aku tidak pernah bisa menghentikanmu (name).." lanjutnya dalam hati

Menurutnya menghentikan apa yang ingin (name) lakukan itu malah akan membuatnya terkena masalah, karena dia tahu jika (name) itu adalah orang yang tidak pernah melarikan diri dari perkataannya sendiri.

Seorang dewi yang selalu memegang semua perkataannya.

"Paimon.. Aether.." mereka berdua langsung berhenti bersuara dan melihat ke arah (name)

"Tenang saja... akan aku jawab semua rasa ingin tahumu yang sudah ingin meledak sedari tadi.." spontan Paimon langsung memutuskan kontak dengan Aether lalu terbang cepat menghadap (name)

"Benarkah??" aku mengangguk

"Tapi sebelum itu... sepertinya kau harus meminta maaf dulu pada Aether... dia-" Aether menggelengkan kepalanya cepat memotong ucapanku

蚀 𝐒𝐜𝐢𝐧𝐭𝐢𝐥𝐥𝐚 - 𝐙𝐡𝐨𝐧𝐠𝐥𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang