29 September, 2012
21:30:00"Kau pernah dengar legenda dari Yunani tentang belahan jiwa?" celetuk Danbi. "Konon katanya manusia di zaman sebelumnya memiliki dua kepala, empat tangan, dan empat kaki. Manusia itu makhluk yang sangat kuat dan tidak terkalahkan. Mereka bahkan bisa menantang para dewa. Lantas, Zeus yang ketakutan dengan kekuatan yang dimiliki manusia tersebut memisahkannya menjadi dua dan mengutuk mereka dengan penderitaan. Manusia yang saling terpisah itu lantas menghabiskan seumur hidup mereka untuk menemukan belahan dirinya untuk merasa utuh kembali."
Tangannya hangat. Tangannya tepat berada di sana. Chanyeol menekuk kelima jarinya untuk memegang tangan Danbi. Ia tidak ingin melepaskannya.
"Mungkin kita berdua adalah belahan jiwa?" Ketika Danbi tertawa pelan, Chanyeol bisa melihat semu samar di wajahnya yang pucat. "Itu menjelaskan kenapa rasanya tanganku pas sekali di dalam tanganmu."
Danbi menarik tangannya kembali, tapi kali ini Chanyeol tidak melepaskannya. Ia mempererat pegangannya pada tangan gadis itu. "Danbi-ya."
Danbi mengangkat kepala, mengerjapkan kedua matanya yang hitam pada Chanyeol. "Apa?"
"Ayo, kita melarikan diri."
"Lari? Dari sini?" tanya Danbi terkejut.
Chanyeol mengangguk mantap. "Iya."
"Ke mana?"
"Ke mana saja yang kau inginkan. Pokoknya kita lari dari tempat ini."
Danbi menatapnya lama, kemudian pelan-pelan ia melepaskan tangannya dari pegangan Chanyeol. "Aku tidak bisa pergi."
"Tidakkah kau ingin melihat dunia di luar sana?"
"Aku sudah cukup melihat," kata Danbi. "Aku melihat banyak hal lewat mata orang-orang. Tempat ini adalah penjaraku, tapi ini juga rumahku. Kalau aku pergi dari sini, di mana lagi aku akan diterima?"
"Ada aku," balas Chanyeol. "Aku akan bersamamu."
Sudut-sudut bibir Danbi terangkat membentuk senyum hambar. "Aku tidak boleh menahanmu dari kehidupan yang bisa saja kau miliki. Itu tidak adil untukmu."
"Aku tidak peduli."
"Aku peduli." Danbi menyilangkan kedua tangannya di dada ketika angin dingin berhembus. "Aku terlalu menyukaimu untuk menghancurkan masa depanmu."
"Ryu Danbi—"
"Kau akan memiliki kehidupan yang luar biasa," sela Danbi, "dan kau akan sangat bahagia. Segalanya akan sempurna. Bahkan kalaupun aku tidak bisa melihatnya, aku tahu itu akan jadi kenyataan. Karena kau layak mendapatkan yang terbaik."
Itu omong kosong. Chanyeol tidak akan punya kehidupan yang luar biasa. Tidak bahkan masa depan.
Karena tidak ada Ryu Danbi di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
Hayran KurguKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.