29 September, 2012
21:19:01Pasien tidak diizinkan meninggalkan gedung rumah sakit jiwa, tapi malam ini Danbi dibiarkan menemani Chanyeol berjalan sampai ke gerbang depan. Mereka berhenti di bawah langit malam, di tengah-tengah embusan angin malam yang menggigit tulang.
Chanyeol mengangkat satu tangannya untuk melambai sebagai ucapan sampai jumpa lagi, tapi tahu-tahu Danbi malah ikut mengangkat tangan dan menempelkan telapak tangannya pada telapak tangan Chanyeol. Jemari gadis itu yang pendek dan mungil mengisi rongga di antara jari-jari Chanyeol yang kulitnya menebal karena menulis dan bermain alat musik.
"Kau pernah dengar legenda dari Yunani tentang belahan jiwa?" celetuk Danbi. "Konon katanya manusia di zaman sebelumnya memiliki dua kepala, empat tangan, dan empat kaki. Manusia itu makhluk yang sangat kuat dan tidak terkalahkan. Mereka bahkan bisa menantang para dewa. Lantas, Zeus yang ketakutan dengan kekuatan yang dimiliki manusia tersebut memisahkannya menjadi dua dan mengutuk mereka dengan penderitaan. Manusia yang saling terpisah itu lantas menghabiskan seumur hidup mereka untuk menemukan belahan dirinya untuk merasa utuh kembali."
Tangannya hangat. Tangannya tepat berada di sana. Chanyeol menekuk kelima jarinya untuk memegang tangan Danbi. Ia tidak ingin melepaskannya.
"Mungkin kita berdua adalah belahan jiwa?" Ketika Danbi tertawa pelan, Chanyeol bisa melihat semu samar di wajahnya yang pucat. "Itu menjelaskan kenapa rasanya tanganku pas sekali di dalam tanganmu."
Danbi menarik tangannya kembali, dan Chanyeol melepaskannya dengan setitik rasa sesal yang membuat dadanya sesak. Chanyeol tidak ingin melepaskannya.
"Pulanglah," kata Danbi. "Aku sudah menahanmu di sini terlalu lama."
Danbi tidak menahannya. Chanyeol yang tidak ingin pergi. "Aku akan kembali besok."
Danbi mengangguk. Senyumnya berarti ia mengerti dan akan menunggu. "Hati-hati di jalan."
Chanyeol tidak ingin meninggalkannya. "Sampai besok."
Danbi berbalik duluan. Chanyeol menatap punggungnya yang menjauh selangkah demi selangkah. Pelan. Lebih pelan.
Chanyeol adalah orang yang serakah.
Waktu yang mereka miliki tidak pernah cukup baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
FanfictionKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.