27 November, 2012
16:42:58Seluruh rangkaian mimpi buruk ini juga dimulai dengan, "Ceritakan sebuah cerita padaku." Pada satu hari yang sudah lama berlalu, di tempat yang berbeda, dengan orang yang berbeda.
Chanyeol memutar kepala dari pemandangan abu-abu dan oranye langit senja pada gadis kurus pucat di sebelahnya. Mereka berdua duduk di atas atap bangsal rumah sakit, kedua pasang kaki mengayun-ayun di udara. Tidak ada pagar maupun pegangan untuk melindungi diri. Seandainya mereka jatuh, leher mereka pasti langsung patah dan hidup akan berakhir begitu saja.
"Cerita," ulang gadis itu. "Ceritakan sebuah cerita padaku."
"Aku tidak bisa bercerita."
"Tidak perlu bagus. Karang apa saja, yang aneh-aneh juga tidak apa-apa," gadis itu berusaha membujuknya. "Suaramu bagus waktu bernyanyi. Aku yakin suaramu pasti juga bagus saat bercerita."
Chanyeol memutar bola matanya. "Tidak."
"Ayolah, sekali ini saja. Anekdot sehari-hari juga boleh." Gadis itu memajukan bibir bawahnya merajuk—sok imut. Seolah-olah bertingkah imut akan mempan pada Chanyeol. "Kehidupan pasti menarik di luar rumah sakit sialan ini."
Chanyeol melirik jam tangannya. 16:44. Seandainya mau, Chanyeol, bisa mengaturnya mundur ke lima menit sebelum saat ini dan memikirkan apa saja untuk menghindari topik ini sebelum dimulai. Alih-alih, Chanyeol menatap gadis itu dan berkata, "Akan kupertimbangkan, kalau kau berjanji memberikan hadiah ulangtahun untukku."
Gadis itu mengerjap. "Ulangtahun? Kapan?"
"Hari ini. Umurku tepat dua puluh satu," Chanyeol memberitahunya dengan nada bangga. "Sudah pria dewasa, kan, sekarang?"
Gadis itu menundukkan kepala. Kesepuluh jemarinya saling bertaut erat di atas pangkuannya. "Aku tidak punya apa-apa."
"Hanya bercanda," Chanyeol menyentuh pelan bahu gadis itu dengan bahunya sendiri. "Aku tidak mengharapkan kue atau boneka beruang di dalam kotak biru, atau apalah.
Kekeh pelan. Sekejap Chanyeol melihat rona merah samar menyebar pada pipinya yang pucat. Kedua matanya tampak hampir berkilauan saat kembali terarah pada Chanyeol. "Tapi, aku bisa memberimu sesuatu untuk diingat," tambahnya.
Sebelum Chanyeol sempat bertanya, gadis itu mencondongkan badan ke arahnya dan mencium bibirnya.
Namanya Danbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
FanfictionKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.