00:04

74 20 5
                                    

20 Januari, 2019
08:39:46

"Jangan tegang begitu."

Kim Jongdae tidak menghiraukan Baekhyun. Bagaimana pula ia bisa tidak tegang? Ini hari pernikahannya. Siapa yang tidak tegang di hari sepenting ini?

Baekhyun mendengus, kemudian menudingkan dagu ke arah dadanya. "Dasimu miring."

Jongdae sontak menundukkan kepala dan memegang-megang dasi kupu-kupunya dengan panik. Dasi itu baik-baik saja. Tidak miring.

Baekhyun tertawa terbahak-bahak. "Dasar payah."

"Kau juga akan tegang di hari pernikahanmu sendiri nanti," gerutu Jongdae. "Sudahlah, keluar dan lakukan tugasmu sebagai pendamping pengantin pria."

"Memangnya tugasnya apa?" Baekhyun mengangkat bahu. "Aku hanya perlu membawa cincin ke altar, mengangkat gelas pertama untuk bersulang, dan berlagak keren."

"Cih," Jongdae berdecak. Walaupun ia berlagak kesal, sebenarnya selera humor Baekhyun bagus untuk membuatnya merasa lebih santai. Akan lebih baik lagi kalau sekarang temannya...

...siapa? Temannya, Baekhyun, sudah ada di sini.

"Sudah hampir jam sembilan," Baekhyun mengingatkan, mengalihkan perhatian Jongdae dari perasaannya yang janggal. "Sebentar lagi upacara pemberkatannya dimulai. Jangan melamun. Berdiri yang tegak. Dasimu miring."

Meskipun sudah tahu dasinya tidak miring, Jongdae tetap saja menunduk dan membetulkan letak dasinya dengan panik. Baekhyun tertawa mengejek melihatnya. Mereka meninggalkan ruang persiapan pengantin pria. Jongdae masih saja merasa ada yang kurang, tapi tidak tahu apa.

Time BeingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang