12 Juni, 2012
07:12:27Gadis itu ada di halaman belakang, duduk di bangku taman favoritnya di bawah pohon apel. Ia tidak tahan gerahnya berada di dalam kamar, tapi juga tidak suka kulitnya diterpa panas matahari. Jadi di bangku inilah ia menghabiskan waktu. Ia bisa duduk di sana sepanjang hari selama musim panas.
Chanyeol menyeret-nyeret langkah dan berhenti di hadapannya. Banjir peluh dan napasnya sesak. Danbi mengangkat kepala dan langsung menatapnya dengan ekspresi bercampur bingung, heran, dan curiga.
Tentu saja gadis itu curiga. Ini pertama kalinya ia melihat Chanyeol. Walaupun ini jelas bukan pertama kali Chanyeol melihatnya.
"Siapa..." Sisa kalimat gadis itu lesap di udara.
Pandangan Chanyeol berbintik-bintik. Ia menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering sebelum berbisik lirih, "Ryu Danbi."
Kemudian, seolah dorongan kekuatan terakhir sudah meninggalkan raganya, Chanyeol ambruk berlutut sebelum badannya oleng ke kiri. Dunia berputar-putar di depan matanya sebelum semuanya gelap. Darah merah pekat mengalir dari telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
FanfictionKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.