00:30

223 37 7
                                    

10 Juli, 2012
11:54:44

Gadis itu lagi-lagi tidak ada di mana-mana. Ia sudah berhenti datang ke aula, entah untuk mendengarkan lagu atau memelototi Chanyeol.

Chanyeol juga tidak bisa menemukannya di halaman belakang. Menurut perawat yang sempat ditanyainya, gadis itu ada di kamarnya, sedang tidur. Chanyeol tidak yakin apakah gadis itu benar-benar tidur atau hanya menolak keluar untuk melihatnya.

Seharusnya Chanyeol tidak melakukan itu. Seharusnya Chanyeol tidak menyinggung perasaannya seperti itu.

Mengingat kembali tingkahnya dua minggu yang lalu membuat Chanyeol sendiri muak. Demi Tuhan, apa yang salah dengannya?

Ini semua karena cuaca panas dan mulutnya yang kelewatan. Benar, ini salah cuaca yang membuatnya gampang tersulut.

Chanyeol bisa saja membiarkan apa yang sudah terjadi dan melanjutkan urusannya di sini. Sudah seperempat jalan, tidak lama lagi ia bisa melupakan tempat ini untuk selama-lamanya dan tidak perlu memikirkan gadis sinting itu lagi.

Tapi... Chanyeol merasa bersalah. Ia tidak ingin diingat sebagai orang brengsek.

Sebelum Chanyeol bisa berubah pikiran, ia memejamkan mata dan tengkuknya meremang. Rasa dingin menjalari tulang belakangnya. Debar jantungnya meningkat naik naik naik dan berhenti mendadak setelah sepesekian detik hingga membuatnya terbatuk pelan karena syok. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia melakukan ini, ia nyaris lupa betapa tidak nyaman rasanya.


Time BeingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang