16 Agustus, 2012
12:32:10Chanyeol tidak merasakan firasat apapun ketika ia tiba di Sincheon hari ini. Memang agak di luar kebiasaan bagi Baekhyun untuk mencoba bepergian dengan kereta bawah tanah, yang mengakibatkan ia tersesat di tengah perjalanan karena tidak paham arah dan tidak bisa membaca peta jalur kereta, jadi Chanyeol terpaksa harus menjemputnya ke sana—tapi selain itu ia tidak merasa ada yang aneh.
Barulah saat Chanyeol berjalan melintasi penyeberangan di depan stasiun kereta bawah tanah, matanya tidak sengaja menemukan si perawat dari rumah sakit jiwa yang berjalan berlawanan arah darinya. Mata mereka bertemu, tapi perawat itu tidak mengenalinya. Wanita itu sepertinya sedang buru-buru. Mendadak Chanyeol menghentikan langkah. Kereta bawah tanah. Sincheon. Enam belas Agustus.
Chanyeol ingat. Chanyeol ingat.
Ada banyak pejalan kaki di sekitarnya. Semua sedang bergegas. Mobil-mobil berhenti di belakang garis hitam dan putih penyeberangan. Semua berada dalam barisan yang rapi dan aman. Hal buruk apa yang bisa terjadi pada hari yang cerah dan indah ini?
Gerakan Chanyeol dipicu oleh refleks, atau barangkali insting, atau barangkali ia tanpa sadar telah dipengaruhi oleh ingatan tentang ramalan Danbi. Ia berputar untuk menyambar siku si perawat dan menariknya hingga mereka berdua jatuh terempas ke atas aspal yang keras dengan pekik tertahan.
Chanyeol belum sempat memikirkan sesuatu seperti "terima kasih Tuhan" atau yang lebih masuk akal seperti "aku lagi ngapain sih", ketika salah satu mobil yang berhenti paling depan, yang merah mengilap tertimpa cahaya matahari, mesinnya menggerung kasar dan terlontar maju saat lampu lalu lintas belum berubah hijau. Kerumunan seketika buyar dalam kekacauan.
Mobil itu kehilangan kendali. Roda-rodanya berdecit dan menggesek aspal dengan kasar, menabrak tiga orang pejalan yang tidak sempat menghindar sebelum menyadari apa yang sedang terjadi. Mobil itu berputar-putar liar, kemudian terempas ke arah truk roda enam yang datang dari arah lain.
Ada ledakan. Pekik ngeri. Jeritan kesakitan. Waktu seolah berhenti walaupun Chanyeol tidak melakukan apa-apa padanya.
Mobil merah itu seharusnya menabrak perawat ini, yang sekarang gemetar hebat di dalam perlindungan dari rangkulan tangan Chanyeol. Perawat ini masih hidup. Chanyeol baru saja menyelamatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
FanfictionKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.