16 Agustus, 2012
12:30:00Chanyeol berdiri di depan garis hitam dan putih penyeberangan, agak terhuyung-huyung. Kepalanya masih pening dan pandangannya masih buram. Pejalan-pejalan kaki yang berdiri terlalu dekat dengannya secara refleks menjauh sambil melemparkan tatapan menghina, barangkali bingung kenapa laki-laki tinggi ini mendadak berhenti dan menghalangi jalan mereka.
Lubang hidungnya terasa perih saat Chanyeol menarik napas. Tepat di depan matanya adalah pemandangan yang tidak asing di depan stasiun kereta bawah tanah Sincheon. Lalu lintas, pejalan kaki, langit yang cerah, bahkan rasa sentuhan matahari pada kulitnya terasa familiar. Chanyeol membayangkan seperti inilah pemandangan yang Danbi lihat ketika ia menatap ke dalam mata si perawat itu.
Kali ini, Chanyeol berdiam di sana
dan ia membiarkannya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Being
FanfictionKemampuan untuk mengendalikan waktu tidak bisa menyelamatkan Park Chanyeol dari perpisahan.