Rachel lumayan terkejut dengan jawaban Sunghoon saat ditanya kenapa harus Marcell yang menjaga nya.
"Gapapa lah, ototnya gede. Bisa berantem. Yang penting kamu aman, gak di genitin siapa siapa"
Aneh. Padahal Sunghoon bahkan sampai ingin menghabisi nyawa Marcell tempo hari, tapi sekarang malah memberikan kepercayaan kepada Marcell untuk menjaga Rachel.
Memang pikirannya sulit untuk ditebak.
Rachel hari ini hanya bersantai dirumahnya, tidak ada jadwal kuliah dan tidak ada jadwal jalan bersama Ryujin.
Sunghoon juga masih disibukkan dengan schedule nya dan membuat Rachel bosan. Akhirnya Rachel memilih untuk beranjak ke dapur, melihat bahan masakan yang ada.
"AWWW" Rachel meringis kala dia tak sengaja mengiris jarinya sendiri. Darahnya mengalir deras. Beruntung lukanya tidak terlalu dalam.
"Ah sial, masak dikit doang ada aja yang luka"
"Bisa diomelin gue sama Sunghoon" Monolog Rachel
Dengan cepat Rachel mengobati lukanya dan membalutnya dengan hansaplast, lalu dilanjutkannya memasak makanan yang dari awal ingin dibuatnya.
Setelah selesai makan Rachel kembali kekamar untuk sekedar bersantai menikmati hari liburnya.
"Enaknya ngapain ya? Chat Sunghoon aja lah kali aja lagi gak sibuk"
Baru saja ingin mengirim pesan kepada Sunghoon, selang beberapa detik ponsel Rachel bergetar yang menandakan panggilan video masuk dari Sunghoon.
"HALOOOO! Aku baru aja mau ngechat kamu loh hoon" Ucap Rachel terlalu bersemangat sambil melambaikan tangannya.
"Itu tangan kamu kenapa? Kok pake hansaplast?"
Yas. Rachel bego, dia lupa tangannya luka dan tanpa sengaja dia perlihatkan pada Sunghoon.
Sesuai tebakan, cowok itu bakal ngomel sepanjang telfon.
"Kenapa bisa luka sih Chel?"
"Gak sengaja Sunghoon"
"Makanya hati - hati, gini nih yang bikin aku takut jauh jauh dari kamu. Kamu tuh ceroboh banget tau Chel" Rachel tersenyum memandangi raut wajah kesal Sunghoon di layar ponsel nya.
"Aku lagi marah jangan senyum senyum" Rachel dibuat gemas dengan raut wajah Sunghoon.
"Kamu jangan marah marah hoon, lama lama jadi gemes tau gak?"
"Jangan godain aku, aku lagi marah Rachel" Rachel tertawa.
"Kamu udah selesai kerjaan nya?" Sunghoon mengangguk di seberang sana.
"Capek Chel, pengen peluk kamu rasanya"
"Apa hubungannya capek sama mau peluk aku?"
"Kalo peluk kamu semua rasa capek aku ilang" Rachel terkekeh.
"Gombal kamu"
"Ngantuk Chel" Ucap Sunghoon mulai memposisikan dirinya agar lebih nyaman dan menyangga ponsel nya.
"Tidur aja, aku tungguin"
"Cerita cerita dong biar aku tidur sambil dengerin suara kamu"
"Yaudah, merem dulu" Sunghoon langsung menurut. Rachel mulai bercerita soal hari harinya kepada Sunghoon walaupun tidak direspon oleh cowok itu. Sesekali Rachel tersenyum melihat wajah Sunghoon yang tenang saat tertidur.
"Udah tidur ya hoon?" Tidak ada jawaban dari pria diseberang sana.
"Ganteng banget sih"
"Kamu tau gak hoon, aku beruntung banget kenal kamu. Beruntung jadi orang yang kamu pilih untuk ngisi hati kamu"
"Cringe ya hoon?" Ucap Rachel yang diakhiri dengan kekehan.
"Padahal kamu udah sesukses ini sekarang, tapi kamu masih tetep jadi Sunghoon yang sederhana dimata aku" Rachel mengakhiri monolog nya. Dia memutuskan hanya memandangi Sunghoon yang sudah masuk ke alam mimpinya.
"Aku jadi ngantuk juga deh" Rachel pun memposisikan dirinya dan menyangga ponselnya. Sejenak memandangi wajah Sunghoon yang sudah tertidur pulas diseberang sana.
"Sebenarnya kalo boleh milih, aku maunya kamu tetep jadi orang biasa hoon. Supaya kita bisa jalan bareng tanpa harus sembunyi sembunyi, supaya aku bisa upload foto kita berdua kapan aja, supaya semua orang tau kalau aku punya pacar yang hebat.."
".. tapi ini mimpi kamu dan aku harus dukung kamu. Aku makin bangga deh kamu bisa gapai apa yang kamu mau. Dari kecil kamu selalu pantang menyerah, aku saksinya. Kita latihan bareng, kalo kamu gak bisa pasti kamu marah sama diri kamu sendiri"
"Sunghoon yang dulunya masih kecil bahkan lebih pendek dari aku, sekarang udah jadi Sunghoon yang ganteng, tinggi, dan udah pasti banyak yang suka.."
".. Aku yakin mereka yang suka sama kamu itu bukan karena wajah kamu aja, tapi karena kamu berbakat, kamu bisa nyanyi, bisa ngerap, bisa dance. Kamu multitalent banget sih hoon? Semuanya kamu bisa. Aku jadi insecure deh, aku cocok gak sih sama kamu hoon?"
"Dibilang cantik, nggak cantik cantik banget. Dibilang berbakat? Masak aja aku masih suka luka" Ucap Rachel tersenyum miris.
"Sebenarnya kamu bisa dapet yang lebih baik dari aku hoon, tapi aku gak akan rela sih kasih kamu ke orang lain hehe. Soalnya aku sayang banget sama kamu" Rachel terdiam sebentar, tiba tiba tersenyum melihat wajah polos Sunghoon yang sudah terlelap.
"Kamu pake pelet apa sih hoon? Kenapa aku gak bisa gak kangen sama kamu?"
Lama Rachel terdiam karena sudah capek bermonolog.
"Aku ngantuk juga hoon, aku tidur yaaa. Tapi gaj aku matiin video call nya biar mati sendiri aja. Babaii hooniie"
Rachel memejamkan matanya tanpa waktu lama dia terlelap dan masuk ke alam mimpinya.
Perlahan Sunghoon membuka matanya, dia sama sekali belum tertidur dan dia mendengar apa yang Rachel ucapkan sejak tadi.
Sunghoon memandangi gadisnya yang sudah terlelap dibalik ponselnya. Sunghoon mendadak bersalah setelah mendengar ucapan Rachel tadi. Rachel ingin seperti orang orang berpacaran pada umumnya, tapi karena pekerjaan Sunghoon dia tidak bisa melakukan hal yang dilakukan orang saat berpacaran sebagaimana biasanya.
"Maafin aku ya, suatu saat aku pasti bakal kenalin kamu ke dunia. Biar semua orang tau kalau selama ini ada malaikat berhati baik yang selalu ada buat aku"
"Aku sama sekali gak pernah malu punya pacar kayak kamu. Kamu hebat, cantik, kamu penyabar. Kalo aku marah kamu gak pernah marah balik karena kamu bilang itu cuma bisa memperkeruh suasana. Kurang beruntung apa aku dapetin kamu?"
Sunghoon mengakhiri monolog nya. Dia hanya memandangi Rachel yang sudah benar benar tertidur. Perlahan Sunghoon juga mulai mengantuk.
"Selamat bobo rachel"
Dan pada akhirnya mereka berdua sama sama terlelap dengan panggilan video yang masih menyala.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL | Park Sunghoon
Fanfiction𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐝𝐨𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧. 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭-𝐚...