Sunghoon terbangun saat seseorang menepuk pelan pundaknya. Tanpa sadar ternyata dia terlelap dalam posisi duduk didepan ruangan ICU.
"Kenapa?" ucapnya dengan suara yang serak khas bangun tidur
"Pindah ke mobil, jangan tidur disini" Ternyata Jay yang membangunkannya.
"Gue disini aja"
"Nggak, lo tidur di mobil"
"Jay.."
"Rachel juga gak bakal suka liat lo tidur kedinginan disini" Sunghoon diam sejenak
"Lo juga ga pake masker dan topi kalo lo lupa. Bisa bahaya kalo ada media yang tau" Lanjut Jay
Sunghoon bergeming.
"Ayolah hoon, gue gaakan bawa lo pulang kerumah. Lo boleh pegang kunci mobil kalo gapercaya"
"Ck. Yaudah ayo"
Sunghoon melihat kearah ruang ICU yang tertutup rapat sebelum beranjak.
"Aku pamit ya Chel, tenang aku ngga pulang kok. Aku masih diluar nungguin kamu sadar. Besok pagi aku keruangan ini lagi ya"
Setelahnya baru Sunghoon berjalan bersama Jay menuju parkiran.
"Ryujin sama Gretta mana?"
"Tuh mobil nya Rachel disana. Mereka juga gamau pulang" Sunghoon mengangguk - angguk
"Gapapa emangnya tidur disini? Maksudnya parkir disini sampe pagi?"
"Gapapa"
"Serius lo"
"Ngapain gue bercanda. Udah gapapa lo tidur aja"
Jay membenarkan sandaran kursi untuk Sunghoon terlebih dahulu, barulah dia mempersilahkan Sunghoon untuk tidur.
Mereka berdua sama penatnya, bedanya sekarang hati Sunghoon juga lelah, otaknya pun begitu. Sunghoon kacau, sangat kacau.
"Tidur hoon"
"Iya, lagi dicoba"
Jay membuka sepatunya dan menyandarkan tubuhnya ke kursi, tidak butuh waktu lama Jay sudah terlelap karena sangat lelah.
Sunghoon perlahan melirik kearah Jay
"Udah tidur Jay?"
Tidak ada jawaban dari Jay, maka Sunghoon simpulkan cowok itu sudah tertidur. Maka Sunghoon melampiaskan seluruh tangis yang sejak tadi ditahannya agar tidak terlihat oleh orang lain.
Saat ini pun Sunghoon harus masih menahan suara tangis nya agar tidak terdengar oleh Jay. Mungkin menangis seperti ini tidak bisa membuat lega, tapi setidaknya apa yang sudah dia tahan sejak tadi terlepas.
Sunghoon meringkuk, memukul - mukul kepalanya sambil terus menangis. Sunghoon lagi - lagi menyalahi dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Rachel.
"Apa jadinya aku kalo ngga ada kamu Chel" Lirihnya
Sunghoon menjambak kuat rambutnya berharap semua pening dikepalanya bisa menjadi lebih ringan. Nyata nya tidak, riuh ramai yang ada dipikiran nya malah semakin bertambah.
Sunghoon sudah tidak kuat lagi. Dada nya sesak, sangat. Semakin dia memikirkan Rachel semakin sesak dada nya, semakin riuh pikirannya.
Sunghoon tidak bisa membayangkan bagaimana kesakitan Rachel didalam sana, dengan banyak alat yang menempel di tubuhnya. Memikirkan nya saja bisa membuat Sunghoon sakit.
"Keluarin semua tangisan lo, jangan ditahan kaya tadi" Ucap Jay sambil menepuk pundak Sunghoon
Jay belum tidur, dia sengaja tidak menjawab pertanyaan Sunghoon agar Sunghoon juga ikut tidur. Tapi ternyata sahabatnya ini malah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL | Park Sunghoon
Fanfiction𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐝𝐨𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧. 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭-𝐚...