Sudah satu minggu setelah pertemuan singkat Rachel dan Sunghoon. Sunghoon jadi benar - benar sibuk. Sesekali Sunghoon mengirimi pesan agar Rachel tidak khawatir. Walaupun tidak se sering biasanya. Rachel senang perhatian - perhatian kecil Sunghoon ditengah kesibukannya.
Rachel berjalan gontai di sepanjang lorong sekolah, Penyemangat nya tidak ada disekolah hari ini. Wajar jika dia tidak semangat.
"Dor!"
"Gak kaget"
"Ih elo mah. pura - pura kaget kek biar gue bahagia"
"Eh ayam ayam"
"Telat anjir"
"Serba salah gue di hidup lo"
"Lagian lemes banget, kekurangan cairan ye lu. Minum pocari sana"
"Siapa yang lemes coba, orang semangat gini"
"Mata lu semangat"
"Bodo ah capek gue"
"Yaudah kantin yuk siapa tau semangat kalo udah makan"
"Lo aja ah gue ga laper"
"Ayo gue beliin. Gue relain nih tabungan gue buat beli album comeback nya Enhypen gue jadiin buat traktir lo makan aja"
"Elo sesuka itu ya sama Enhypen?"
"Banget! Mereka itu segalanya buat gue"
"Kalo gue?"
"Kalo elo segalanya juga, tapi nomor 2 haha"
"Kurang asem gue diduain"
"Tapi ya Chel, gue pengen banget milikin mereka tapi gak mungkin banget"
"Kenapa gak mungkin?"
"Ya lo pikir aja sendiri kenapa gak mungkin. Udah jelas dari derajat aja udah beda. Dia idol, gue? Anak sekolahan biasa. Tapi nih ya Chel, kalo gue denger kabar idol gue dating gue teror tuh pacar nya"
Serem juga.
Anggap saja Gretta tidak akan pernah tau soal ini.
---
"Chel, kata nya hari ini ada siswi baru dikelas kita"
"Siapa?"
"Gatau yang pasti cewe"
Pas sekali. Baru saja Gretta menyelesaikan kalimatnya, seorang guru datang dengan membawa siswi dibelakangnya.
Cantik.
Sebagai perempuan aku bisa melihat dia sangat cantik. Apa dia seorang idol juga?
"Ta, dia idol ya? Cantik banget"
"Bukan, dia masih trainee, di agency nya Enhypen"
"Ohh, lo kenal dia?"
"Gue cuma tau namanya, Arin"
"Namanya cantik, kaya orangnya"
"Dia pernah di gosipin deket sama Sunghoon, makanya gue kenal"
deg.
Dia dekat sama Sunghoon? Cewe secantik ini?
"S-sunghoon?"
"Iya, tapi udah di klarifikasi kok. Kata Sunghoon cuma temenan doang"
Ada sedikit perasaan lega di hatiku, tapi lebih ke perasaan was - was. Semoga dia benar - benar tidak ada hubungan lagi dengan Sunghoon.
Arin duduk di sebelah bangku Rachel dan Gretta. Dari wajahnya dia terlihat seperti orang baik, Rachel harus membuang fikiran negatifnya soal Arin.
"Halo, lo Arin trainee Belift kan?"
Gretta menyapa nya terlebih dahulu, Arij hanya mengangguk. Senyuman nya tidak lepas bahkan sejak dia pertama kali menginjakkan kakinya dikelas.
"Kok lo tau gue trainee belift?"
"Iya hehe, gue ngikutin Enhypen jadi lumayan tau. Lo yang pernah dikabarin deket sama Sunghoon kan?"
Arin tersenyum. Entah apa arti senyuman tersebut.
"Iya, padahal gue sama Sunghoon udah biasa begitu di agency"
"M-maksudnya?"
Kali ini Rachel ikut dalam perbincangan.
"Iya, gue sama Sunghoon beneran deket"
"As a friend?"
"Untuk sekarang iya"
Untuk sekarang?
Apa maksudnya untuk sekarang? Jadi suatu saat akan berganti status gitu?
Enak aja! Bisa - bisanya dia ngomong gitu didepan pacar Sunghoon yang asli.
Atau jangan jangan, dia benar - benar dekat dengan Sunghoon dan Sunghoon menyembunyikannya dari Rachel?
Pikirannya kacau, ucapan Arin terlihat seperti kebenaran. Apa yang Sunghoon sembunyikan darinya?
Rachel menahan semua pertanyaan yang tertumpuk di kepalanya. Sejak perbincangan nya dengan Arin di sekolah tadi kepala nya jadi semakin pusing. Ingin rasanya bertanya kepada Sunghoon tapi dia mengerti jika itu akan merusak konsentrasi Sunghoon. Dia tidak boleh egois, tidak boleh memikirkan perasaannya sendiri.
Alhasil menangis adalah jalan keluar yang tepat.
"Jangan pikir aku tak tau semuanya, Rachel. Nikmati saja permainanku"
---
gimana chapter kali ini?
bonus foto si ganteng biar gak emosi sama arin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL | Park Sunghoon
Фанфик𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐝𝐨𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧. 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭-𝐚...