5 years, and still

1.4K 119 9
                                    

Sunghoon's POV


-


Bukan hal yang mudah untuk melupakan seseorang yang sudah menjadi bagian dari hidupmu dalam waktu yang lama.

Dari kecil saya sudah dipertemukan dengan Rachel, menjadi teman pada awalnya. Lalu lama - lama saya menaruh rasa kepada gadis dengan senyum paling indah di dunia itu. Pada awalnya saya tidak mempunyai nyali untuk mengutarakan rasa yang ada di hati, tapi setelah menimbang bahwa Rachel bukan lah siswi biasa, Rachel juga di idamkan oleh banyak lelaki dan tentu saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Saya kumpulkan niat dan mulai merangkai kata - kata agar gadis itu tidak malu mendengarnya.

Ternyata dugaan saya bahwa Rachel akan menolak saya dengan alasan 'kita sepertinya hanya cocok menjadi sahabat' adalah kesalahan besar yang saya sesali selamanya. Harusnya saya bisa menyatakannya lebih awal jika tau jawaban yang akan Rachel sampaikan hari itu.

Aku juga udah lama suka sama kamu, Hoon.

Ah, indahnya.

Membayangkannya saja bisa membuat saya tersenyum sampai kedua pipi saya terasa sakit.

Saya dan Rachel akhirnya menjalin hubungan seperti remaja pada umumnya. Sampai pada saat dimana saya diterima menjadi seorang trainee yang akan debut sebagai idol. Mulai saat itu pula saya dan Rachel harus menjalani hubungan diam - diam, atau bahasa keren nya backstreet.

Saya yang pindah ke sekolah Rachel membuat gadis itu sempat ingin memarahi saya. Tapi saya justru semakin senang. Karena jujur, saya suka dimarahi Rachel, kalau marah pipi nya jadi merah, lucu. Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa saya memilih untuk pindah ke sekolah Rachel. Hanya saja saya ingin melihat gadis itu setidaknya disekolah. Walaupun dia melarang saya untuk berinteraksi di sekolah, tidak masalah bagi saya. Yang terpenting saya bisa lihat wajahnya, setidaknya bisa mengobati rindu yang kerap sekali saya rasakan. Karena sebagai idol saya memiliki jadwal yang padat, bahkan bukan sekali dua kali saya tidak membalas pesan dari Rachel karena saya bahkan tidak sempat untuk memegang ponsel.

Untungnya, Rachel pengertian. Dia tidak pernah menuntut untuk sering bertemu karena dia tau bahwa kami akan sulit untuk melakukannya. Walau saya tau jauh di lubuk hatinya, dia pasti merindukan saya. Tapi Rachel mencoba untuk tidak egois dengan perasaannya.

Ah, saya jadi semakin rindu dia.

Hubungan kami pernah terputus sekitar kurang lebih dua tahun. Bukan tanpa alasan, hanya saja itu karena agensi mengetahuinya, dan juga banyak orang yang memberi komentar jahat kepada Rachel. Akhirnya membuat gadis itu pergi meninggalkan saya, dan juga meninggalkan seluruh luka nya.

Untungnya saya menemukannya lagi, hehe. Kan sudah saya bilang, kalau jodoh gak bakal kemana.

Kami bertemu lagi di Amerika, and still.. hingga saat itu Rachel masih tetap menjadi Rachel-nya saya. Dia tidak pernah berubah barang sedikit pun.

Banyak waktu dan kenangan yang saya habiskan bersama Rachel. Sejak kami kecil, hingga Rachel menyelesaikan S2 nya.

Tidak pernah saya bayangkan sebelumnya jika saya akan tumbuh bersama gadis itu.

Sampai pada akhirnya saya menerima kabar yang merobek - robek hati saya menjadi bagian terkecil.

Rachel sakit.

Dan dia menyembunyikannya dari saya.

Tapi saya mencoba untuk tidak marah didepan Rachel, padahal sebenarnya saya sangat marah pada diri sendiri. Gagal menjaga Rachel.

Gadis itu berjuang melawan penyakitnya sendirian.

Jika saja bisa, saya sangat ingin menggantikan posisinya di dalam ruangan dengan banyak alat yang menempel pada tubuh nya.

Dan sampai pada saat dimana hari yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi pada hidup saya.

Rachel pergi, meninggalkan kami semua.

Rachel pergi dengan senyuman di wajahnya. Cantik, akan selalu cantik. Saya percaya Rachel sekarang sudah bahagia bersama bidadari - bidadari surga diatas sana.

Lima tahun.

Sudah lima tahun kepergiannya. Tapi perasaan saya bahkan tidak pernah sepersen pun berkurang untuk gadis itu.

Saya masih sangat mencintainya. Sangat.

Tidak tau harus berapa kali saya mendengar ibu Rachel membisikkan kepada saya 'Nak, cari lah pengganti Rachel. Kamu anak baik, pasti akan ada seseorang yang bisa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai anak saya'

Sekuat itu pula saya akan berkata tidak bisa, tidak ada yang bisa menggantikan Rachel di hati saya. Saya tidak peduli soal cinta karena cinta yang saya inginkan selama ini ada pada Rachel.

Bulan Juni sekitar hampir 10 tahun yang lalu, saya masih merasakan kebahagiaan saat pernyataan cinta saya diterima. Siapa yang menyangka bahwa 10 tahun kemudian saya masih dengan perasaan yang sama kepada satu orang perempuan itu.

Bulan juni dahulu terasa indah. Saat setiap tahunnya kami merayakan anniversary kami bersama - sama. Bulan juni tahun ini terasa hampa. Karena hanya ada saya yang duduk berdiam diri didepan gundukan tanah seraya memegang bunga kesukaan Rachel.

Saya pandang nama yang terukir disana. Nama yang harusnya saya sebut di atas altar, didepan semua orang sebagai tanda bahwa saya memiliki nya sepenuhnya. Tapi belum sampai mimpi itu jadi nyata, Rachel sudah terlebih dulu dipanggil yang maha kuasa.

Tidak apa - apa, itulah maksudnya kenapa kuasa Tuhan tidak ada yang tau. Manusia hanya bisa berencana, sedangkan Tuhan yang memutuskan.

Mungkin saya saat ini memang belum menerima seseorang untuk masuk ke hati saya karena di hati saya masih ada nama yang terukir disana.

Ada ataupun tidak penggantinya, nama nya tidak akan pernah saya hapus didalam hati saya. Kenangan yang diberikannya tidak akan pernah saya hilangkan dari kenangan yang tercatat di memori saya.

Selamat hari jadi ke sepuluh, Rachel.
Dari Sunghoon-mu, laki - laki yang mencintaimu sejak 10 tahun lalu.

MY IDOL | Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang