Rachel terbangun saat mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Perlahan dia membuka matanya, siapa yang pagi - pagi buta datang menemui nya. Dengan malas Rachel mendekati pintu kamarnya.
"KAK RACHEL!" Rachel terlonjak kaget melihat Yeji sudah berdiri didepan pintu kamarnya.
"Astaga.. Kaget aku"
"Hehe maaf kak, ini aku bawain sarapan. Biasa, disuruh abang"
"Waah bawa apa nih, banyak banget" Yeji hanya mengangkat kedua kantong besar yang dibawa nya.
"Gatau, abang yang beli, aku disuruh bawa aja" Maka Rachel lalu mengajak Yeji untuk makan bersama nya. Gadis dengan lesung pipi mirip seperti abang nya ini langsung duduk dengan semangat.
"Laper ya?" Yeji mengangguk.
"Belum makan kak hehe"
"Yaudah ini makan dulu, abang kamu beliin nya kebanyakan"
"Makasi ka Rachel" ucapnya sambil memamerkan senyum manis nya.
"Aku main disini gapapa kan kak?" Lanjut Yeji dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Gapapa dong, lagian aku juga gaada temennya disini"
"YESS!!"
Selesai makan Rachel langsung membereskan kembali meja makan, sedangkan Yeji sedang berduduk santai di depan tv sambil memegang perutnya.
"Kenyang banget, kak" Rachel hanya tersenyum geli melihatnya. Saat melihat gadis didepannya ini, Rachel selalu jadi teringat Sunghoon, karena selain mirip tingkah mereka juga 11 12.
"Duduk sini kak, kita karaoke ayoo" Maka Rachel hanya mengikuti keinginan dari adik kekasihnya ini. Yeji dengan semangat memilih milih lagu yang akan dia nyanyikan didepan Rachel.
Let's dance the night away
Let's dance the night away
Yeah, one, two, three, let's go
Jeo bada geonneo deullil deut sori jilleo
Let's dance the night away"Ayo kak Rachel ikut nyanyi" Rachel hanya menggeleng sambil tertawa melihat Yeji yang sangat bersemangat menyanyi kan lagu Dance The Night Away dari Twice.
"Ayo semuanya nyanyi bareng aku!" Ucapnya seolah berada diatas panggung yang dikelilingi oleh banyak orang.
"Wuhuuuu Yeji I love youu" Yeji tertawa melihat Rachel yang seolah olah menjadi penggemarnya.
Rachel senang melihat Yeji tertawa lepas bahkan saat suaranya sudah mulai habis karena terlalu bersemangat.
Sampai akhirnya Yeji terduduk disebelah Rachel sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Capek banget kak"
"Kamu semangat banget nyanyi nya"
"Aku suka gitu kalo denger lagu kpop kak, gabisa berhenti" Rachel mengangguk, dia paham sekali Yeji sangat menyukai kpop.
"Kamu mau makan gak? Aku bikinin" Mata Yeji berbinar mendengarnya, dia ingin berdiri namun ditahan oleh Rachel.
"Aku aja yang masak, kamu duduk aja. Kasian kecapekan"
"Makasii kak Rachel cantikk" Rachel tersenyum tipis lalu beranjak ke dapur.
Saat Rachel tengah sibuk dengan pekerjaannya, Yeji memanggilnya dari ruang tv.
"KAK RACHEL"
"Iya kenapa?" ucap nya sedikit berteriak agar Yeji bisa mendengar.
"Mau minta tissu, ada dimana kak?"
"Ada di kamar ku, ambil aja di meja sebelah kasur"
"Okaayy" Setelah mendengar balasan dari Yeji, Rachel membali sibuk dengan aktivitasnya.
Setelah selesai masak, Rachel sudah melihat Yeji duduk diruang makan.
"Udah gak sabar banget nih mau makan?" Gurau Rachel, tapi ternyata tidak ada balasan dari Yeji.
Yeji hanya menatapnya, dengan tatapan yang sulit di artikan. Membuat Rachel bingung, apa yang salah dari Yeji.
"Kenapa? Kok ngeliatin aku gitu?" Yeji belum menjawab, Rachel semakin tidak mengerti saat Yeji memutuskan kontak mata dengan Rachel. Gadis itu menunduk.
"Yeji kenapa?" Rachel mulai panik saat bahu Yeji bergetar. Rachel langsung mengambil posisi disebelah Yeji dan mengusap pelan bahu gadis itu.
"Kenapa? Cerita sama aku" Yeji mengangkat kepalanya, lalu menatap Rachel sebentar.
"Kenapa aku harus cerita sama kakak?" Rachel tentu terkejut karena tidak biasanya Yeji seperti ini. Yeji sedikit ketus, pikir Rachel.
"Kenapa? Kalo gamau cerita sama aku juga gapapa"
"Kakak tuh yang kenapa?" Rachel semakin bingung karena Yeji semakin menyudutkan dirinya.
"Aku kenapa Yeji?"
"Kenapa aku harus cerita sama kakak kalau kakak sendiri gak mau cerita apa - apa sama aku" Sebenarnya Rachel masih belum mengerti maksud Yeji. Tapi dia memilih untuk tidak membantah perkataannya. Rachel takut semakin menyinggung Yeji, karena sepertinya Yeji sangat sensitif hari ini.
"Tuh kan, kakak cuma diem"
"Aku kenapa Yeji? Aku gak ngerti"
"Ini apa?" Rachel terkejut melihat sebuah surat yang ada digenggaman Yeji. Surat itu, surat keterangan bahwa Rachel mengidap Leukimia. Bagaimana bisa Rachel lupa menyimpannya didalam lemari.
"Yeji aku.."
"Abang gak tau kan kak?" Rachel menggeleng pelan
"Tuh, liat. Kakak aja gakmau ngasih tau abang soal ini, apalagi aku. Kenapa kak?"
"Yeji, aku gak mau kalian khawatir"
"Gak khawatir gimana kak? Kakak sendiri yang bilang kalau ada apa - apa aku harus cerita sama kakak. Tapi kakak sendiri gak pernah cerita sama aku" Rachel hanya diam menatap Yeji yang masih marah.
"Kak, aku ngerasa gak berguna. Apalagi abang nanti kak? Gimana kalau abang tau?"
"Jangan kasih tau Sunghoon, aku mohon. Aku gakmau dia sedih, aku gak mau dia mikirin aku"
"Tapi dengan kakak diem diem gini, terus tiba - tiba Abang tau kondisi kakak pas kakak udah parah gimana? Dia pasti nyesel banget kak"
"Maafin aku, tapi aku gak bisa kasih tau Sunghoon sekarang, mohon ngerti Yeji"
Amarah Yeji sedikit mereda, dia menghapus air mata nya dan segera memeluk Rachel.
"Aku gak mau kehilangan kakak"
"Gaakan, aku bakal berjuang untuk sembuh"
"Kak Rachel janji sama aku, janji sama abang juga"
"Iya aku janji, aku pasti sembuh"
Maaf Yeji, aku belum tentu bisa mengabulkan janjiku.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL | Park Sunghoon
Hayran Kurgu𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐝𝐨𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧. 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭-𝐚...