Sunghoon dan Rachel duduk berdampingan menghadap ke sebuah televisi setelah selesai dengan makanan mereka.
"Kenyang banget"
"Kamu sih bawa makanan nya banyak banget"
"Kamu juga mau abisin, chel"
"Kalo gak diabisin nanti mubazir. Mubazir tuh temennya setan, mau jadi temen setan?" Sunghoon mengacak - acak rambut Rachel karena gemas melihat kelakuan gadisnya ini.
"Mau nonton, chel?" Tanya Sunghoon saat Rachel meraih remot tv yang ada didekatnya.
Rachel mengangguk. "Enaknya nonton apa?"
"Terserah kamu aja, aku gak tau mau nonton apa"
"Hmm kamu pernah nonton on your wedding day?" Sunghoon menggeleng.
"Mau nonton gak?"
"Mau mau aja"
"Yaudah aku play yah"
Menit per menit berlalu. Tidak terasa mereka sudah di pertengahan film. Sunghoon sesekali melirik kearah Rachel yang menutup wajahnya karena menangis.
Sunghoon tersenyum, lalu membawa kepala Rachel kedalam dekapannya. Sesekali mengusap pelan rambut Rachel.
"Sedih banget hoon"
"Cuma film sayang"
"Bayangin deh itu cowok nya gak salah, tapi salah aduh gimana sih haaaaa pokoknya sedih" Sunghoon tertawa gemas.
"TUHKAN HOON LIAT CEWENYA MAU NIKAH" Rachel tidak berhenti memprotes setiap alur cerita filmnya. Mungkin Rachel merasakan apa yang dirasakan oleh Hwan Seung-hee, pemeran wanita dalam film ini.
Hingga tanpa sadar Rachel melingkarkan lengan nya di pinggang Sunghoon yang membuat cowok itu terkejut. Tapi dalam hatinya, Sunghoon juga senang.
"HOON LIATT COWONYA DATENG KE NIKAHAN CEWE ITUU"
"AAAA JANGAN NIKAH DONG"
"Chel, itu yang namanya jodoh ditanyan tuhan. Yang pacaran lama, yang deketnya lama, kalo Tuhan bilang itu bukan jodohnya, ya gaakan bersatu" Rachel melirik kearah Sunghoon dengan kedua mata nya yang masih basah oleh air mata.
"Aku jodoh kamu bukan ya? Sedih banget kalo bukan, masa aku jagain jodoh orang"
"Heh omongannya, apapun yang terjadi jangan pernah membantah kehendak Tuhan"
"Gitu ya? Tapi ini sedih banget, cowo nya tegar banget bisa datang ke nikahan orang yang paling dia sayang" Ucap Rachel dengan masih sesegukan dan sesekali menghapus air matanya. Sunghoon yang gemas pun terkekeh pelan.
"Udah gak usah nangis"
"Sedih tau!"
"Iya sedih sih sedih, cuma pelukannya jangan erat banget dong" Rachel yang menyadari itu langsung melepas pelukannya.
"Sejak kapan aku meluk kamu?! Kamu modus yaa?!" Sunghoon tertawa, dia sudah hafal perilaku Rachel saat sedang salting.
"Udah gapapa sini peluk" Ucapnya sambil membawa kembali Rachel kedalam pelukannya.
"Gausah malu - malu kalo mau peluk"
"Btw hoon, aku belum pernah nanya ini ke kamu"
"Apa?"
"Kenapa kamu masih nunggu aku? Waktu itu aku pergi ninggalin kamu, harusnya kamu bisa lupa karena kesibukan kamu juga padat. Kenapa kamu masih cari aku waktu itu?"
Sunghoon terdiam sejenak, dia mengubah posisinya sehingga sekarang dirinya dan Rachel duduk berhadapan.
"Gaada alasan chel, karena yang aku mau cuma kamu"
"Gak mungkin alasannya cuma itu?"
"Aku juga gatau kenapa, kamu bener soal kerjaan aku yang padat harusnya aku gak mikirin kamu, tapi aku gak bisa chel. Aku selalu gak fokus sama kerjaan aku, aku selalu mikirin kamu, aku gak pernah bahagia karena bagi aku bahagia aku cuma kamu" Sunghoon menjeda kalimatnya.
"Aku gak pernah merasa puas dengan sesuatu yang aku dapat selagi aku belum ketemu kamu. Aku ngerasa aku akan bahagia kalau kamu ada di sisi aku, di samping aku, nemenin aku" Sunghoon meraih tangan Rachel dan mengusapnya pelan.
"Chel, apapun yang aku kejar di dunia ini rasanya gak akan pernah bikin aku bahagia karena bahagia aku cuma kamu. Aku butuh kamu ada disisi aku, udah cukup itu aja"
"Bucin" Sunghoon terkekeh mendengar respon Rachel.
"Aku emanf bucin chel.. kamu pake pelet apa sih?"
"Enak aja, aku gak pake pelet!"
"Tapi kamu bisa bikin aku sayang banget sama kamu"
"Itu kelebihan aku" Sunghoon terkekeh dibuatnya.
"Daritadi kamu udah ngomong panjnag lebar, aku ngomong juga mau denger gak hoon?"
"Mau ngomong apa?"
"Sebenernya keputusan aku buat pergi pada waktu itu adalah keputusan terberat yang aku pilih. Kamu tau ga sih hoon waktu aku sebelum ke bandara, aku nyempetin kerumah kamu, mungkin kamu tau dari Yeji. Dan setelah aku balik dari rumah kamu, aku langsung nangis karena aku gak bisa ngebayangin hidup aku tanpa kamu gimana" Rachel terkekeh.
"Kita berdua sama sama bucin ya hoon?" Sunghoon terkekeh, memang benar ucapan Rachel.
"Aku juga heran kenapa aku harus pindah waktu itu. Karena yang ada difikiran aku cuma kamu, aku takut masalah akan mengakar ke kamu kalau aku tetap disini. Dan juga Gretta, dan temen temen sekolah aku lainnya, mereka jauhin aku. Dan itu bikin aku down banget waktu itu"
"Kamu hebat udah ngelewatin itu semua"
"Kita hoon, kita yang hebat" Sunghoon kembali membawa Rachel kedalam pelukannya, rasanya Sunghoon tidak ingin melepaskan pelukan ini lagi.
"Kaya nya bener chel, kita sama - sama bucin" Rachel terkekeh didalam dekapan Sunghoon. Yang dirasakannya saat ini adalah bahagia. Pun juga Sunghoon tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya hanya karena gadis didalam pelukannya.
Stay with me, till the end.
[]---
yuhuuu update double part untuk mengobati rasa kangen sekaligus permintaan maaf karena udah lama gak update😩BTW HAPPY 800+ votes!! hihi thank you❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL | Park Sunghoon
Fanfiction𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐝𝐨𝐥 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧. 𝐭𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐜𝐭-𝐚...