Papi (II)

2.4K 311 9
                                    

"Kak, Papi dengar katanya dari Azka kalian dihukum?"

"Iya Pi"

"Kenapa bisa?"

"Biasalah Pi, gara-gara drama nggak mutu Bella dengan Elea buat kita semua telat" jawab Anna

"Loh? Kalian masih perang dingin?" tanya Yuri terkejut

"Udah baikan Pi. Berkat kita telat aku sama Elea jadi baikan" jawab Bella cengengesan

"Iya berkat telat juga mulut gue hampir di robek sama Abby" dengus Elea

"Ya itu lo nya yang bacot banget gubluk" sewot Bella yang tidak mau mengalah

"Biasa aja dong tulul" balas Elea

"Please deh kalian berdua makhluk goblok dan tolol, baru pagi tadi baikan udah ribut lagi" sahut Abby dengan melihat sinis ke arah kedua saudara kembarnya

Seperti tadi pagi dan seperti setiap kali Abby berbicara dengan kalimat yang pedas, Elea akan secara otomatis mendekat kepada Bella dengan tujuan satu, "Abby serem banget anjir" bisik Elea ke Bella

"Iya anjir. Kalau sekali ngomong, itu mulut kayak habis kena ulekan cabe, pedas banget" jawab Bella yang juga berbisik

"By, Elea sama Bella ngomongin lo sambil bisik-bisik tetangga nih" adu Anna

"SAVANNAH ANJING!" umpat Elea dan Bella bersamaan

🌹

"Lo yakin bawa masuk orang asing ke rumah lo?"

Sekarang Toby lagi di ruang kerjanya bersama Yuri. Dia sedang pusing banget karena kondisi perusahaannya yang sedikit ada masalah ditambah lagi dengan saudara kembarnya yang tiba-tiba menodong pertanyaan barusan kepada Toby. Membuat Toby yang tadinya lagi konsentrasi pada laptop mengalihkan perhatiannya kepada Yuri sebelum pada akhirnya menjawab pertanyaan dari kembarannya.

"Mereka bukan orang asing, Ri"

"Ya menurut lo bukan. Tapi menurut anak-anak lo gimana? Yakin anak-anak lo bisa terima?"

Toby hanya bisa diam sesaat setelah mendapatkan pertanyaan dari kembarannya barusan. Dia sadar ia terlalu gegabah mengambil keputusan tanpa diskusi terlebih dahulu dengan anak-anaknya.

"Tuh kan lo ga bisa jawab pertanyaan gue barusan" cercah Yuri

"Ri, ga gitu maksud gue"

"Anak-anak lo baru pada pindah berapa bulan ke sini loh By kalau lo lupa. Dan dalam waktu sesingkat itu mereka bakal dapat anggota keluarga baru? Lo ga takut anak-anak lo pada berubah jadi maung? Anak-anak lo kalau ngamuk pada nyeremin, gila" cemooh Yuri

"Gue tau anak-anak gue kalau ngamuk emang nyeremin, tapi ga pakai di katain gila juga!" sewot Toby yang salah paham dengan pernyataan kembarannya barusan

"Yang gue maksud gila itu lo, bukan anak-anak lo, sinting" cemooh Yuri lagi

Toby hanya menghela nafas berat mendengar cemoohan kembarannya barusan. Rasanya mau menggampar kembarannya tapi ingat dan sadar kalau dia udah punya empat orang anak.

[i] Daddy of Laurenzia Girls | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang