Counting Day

1K 120 12
                                    

Kalau ada yang bilang the time goes by faster than you imagine, maka itu benar. Tahu-tahu sekarang Tristan usianya sudah empat bulan dan si kembar empat sudah delapan bulan tinggal di Indonesia. Begitu pula dengan hubungan Toby dan Jenna yang semakin dekat.

Pada usia empat bulan Tristan, persiapan untuk pernikahan Toby dan Jenna sudah memasuki tahap hampir selesai. Bisa dibilang sudah sembilan puluh satu persen, sisanya tinggal kesiapan Toby untuk mengucapkan janji sucinya kembali kepada Jenna.

Selain hubungan Toby dan Jenna yang semakin dekat, keempat anak mereka pun juga mengalami hal yang sama.

Jeano yang akhirnya mendapatkan izin dari Abigail untuk dijadikannya sebagai tempatnya Abby berlari. Isabella yang akhirnya menjadi soulmate dan partnernya Juanka. Hubungan Eleanor dan Bima yang tidak lagi backstreet dan telah diketahui oleh orang banyak. Serta Savannah yang akhirnya memberikan kepastian kepada Yohan.

Begitu pula dengan Jayden yang akhirnya dapat menemui Rose dan juga anaknya. Walaupun pada awalnya Jayden dihajar habis-habisan oleh Eyang dan Sofia yang pada awalnya sulit untuk menerima Jayden sebagai Ayahya. Namun pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, Sofia dapat menerima Jayden sebagai Ayahnya, Eyang yang memaafkan Jayden, Rose yang bersedia memperbaiki kesalahan mereka berdua dan juga Jayden yang mendapatkan kesempatan kedua dari semua orang.

Nanti kita cerita lagi kisah mereka di lain tempat dan waktu.

Selain persiapan dalam menikah, Toby juga sudah mempersiapkan rumah baru untuk keluarganya nanti jika sudah berkumpul di bawah satu atap yang sama.

Tidak jauh dari rumahnya dan rumah Jenna memang, bahkan masih berada di dalam komplek yang sama. Hanya saja Toby ingin membuat lembaran cerita baru dan kenangan memori di tempat tinggal mereka yang nantinya akan disebut sebagai rumah oleh kelima anaknya. Tidak ada lagi keempat anaknya yang harus mengucapkan rumah Daddy ataupun rumah Bunda, tidak lagi bagi Toby atau Jenna yang mengunjungi satu sama lain. Tidak ada lagi jadwal menginap bagi keempat anaknya. Nantinya mereka akan berada di bawah atap yang sama.

Rumahnya tidak jauh berbeda dari rumah Toby yang sekarang. Hanya saja penempatan dan fungsinya serta peletakannya saja yang diganti sama Toby. Rumah barunya nanti masih memiliki fasilitas yang sama dengan rumah dia sebelumnya. Hanya saja untuk rumahnya yang baru, Toby sudah mempersiapkan kamar khusus untuk Tristan nanti bermain yang pastinya nanti akan diisi berbagai macam mainan khusus untuk sang bayi. Dan juga beberapa fasilitas tambahan yang sebelumnya tidak ada di rumah Toby yang sekarang.

Tentu saja fasilitas ini belum diketahui oleh keempat anaknya. Belum sekarang. Karena Toby ingin menjadikan rumah mereka nantinya sebagai kejutan untuk para anak-anaknya.

“Jadi Daddy, aku penasaran. Kejutan apa aja yang udah Daddy siapkan tapi kami berempat belum tau?” tanya Abby mewakilkan ketiga kembarannya

“Kejutan apa?” tanya Toby

“Daddy jangan pura-pura ga tau. Daddy ga mungkin ga menyiapkan apa-apa. Sedangkan pernikahan Daddy sama Bunda sudah masuk hitungan hari” ucap Bella menimpali

“Emangnya kalian pikir Daddy lagi mempersiapkan sesuatu?” tanya Toby

“Iyalah pasti! Bukan Daddy banget kalau hal kayak gini tapi Daddy ga mempersiapkan apapun” jawab Elea

“Kalian maunya Daddy menyiapkan apa sih?” tanya Toby

“Dih Daddy! Kalau ditanya tuh jangan balik nanya!” ucap Anna

Toby yang sekarang lagi di interogasi anak-anaknya itu hanya tertawa tanpa mau menjawab pertanyaan dari sang anak.

“Belum saat ini. Nanti kalian akan tau” ucap Toby dan kemudian pergi meninggal keempat anaknya

[i] Daddy of Laurenzia Girls | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang