Varisha: At Laboratory

1K 139 13
                                    

Semua orang tau, Abby itu selain cantik dan baik, dia juga sangat-sangat pintar di bidang akademik. Bahkan sampai Kepala Sekolah dan Kepala Yayasan yang merupakan pemilik sekolah pun tau betapa berprestasinya Abby di bidang sains selama dia bersekolah di Korea.

Tentu saja pihak sekolahnya merasakan seperti keruntuhan rejeki nomplok.

Bagaimana tidak coba. Empat siswa yang keempat-empatnya merupakan siswa pindahan dari Korea Selatan merupakan siswa berprestasi di bidangnya masing-masing.

Ya walaupun semua siswa dan siswi di Appleby Lawrencevillage High School berprestasi, tapi untuk skala siswa dan siswi yang berprestasi di tingkat internasional jelas bisa dihitung jari.

Selain Anna, Abby merupakan salah satu dari kembar Laurenzia paling sering mengikuti lomba. Apalagi yang bertaraf internasional.

Sudah dijelaskan bukan di awal, untuk Abigail saja Toby sampai harus menyiapkan tiga lemari khusus untuk menyimpan piala dan piagam yang dipunya oleh Anna.

Belum lagi dengan fakta yang belum diketahui oleh banyak penghuni sekolah bahwa Abby suka sekali bereksperimen di laboratorium sampai berjam-jam. Jangan ditanya Abby ngapain di dalam lab sampai berjam-jam. Kalau Anna bilangnya sih gini :

"Si peneliti lagi di lab. Jangan di ganggu kalau lo ga mau lihat dia lagi bedah hewan ataupun lagi ngeracik ramuan untuk bom"

Dan pada akhirnya Abby memutuskan untuk mengambil dua ekstrakurikuler sekaligus. Olimpiade biologi dan dance. Dia tidak jadi ambil olimpiade kimia karena dilarang oleh Toby. Terakhir kali Abby bermain-main dengan senyawa-senyawa yang ada di dalam tabel periodik itu berhasil membuat lab pribadi yang dibuatkan Toby khusus untuk Abby meledak.

Iya. Abby akhirnya benar-benar berhasil meracik ramuan bom sesuai dengan ucapan sembarangan Anna.

Tentu saja atas kejadian itu membuat Toby panik bukan main. Untung saja Abby pada saat itu masih sempat untuk menyelamatkan diri dengan keluar dari dalam labnya. Telat sedetik saja mungkin Abby udah jadi satu-satunya korban akibat eksperimennya.

Kebetulan juga pada saat kejadian sang Ibunda sedang berkunjung ke rumah Toby, sehingga kepanikan tidak dapat lagi untuk dihindari oleh Jenna. Dan berakhirlah sang Bunda menyetujui dan sepakat dengan keputusan yang diambil oleh Toby.

Bahkan komplek tempat tinggal sang kembar pun sempat heboh akibat suara ledakan yang sangat kuat. Untung saja Abby tidak dicurigai sebagai teroris yang sedang meracik bom untuk aksi berbahaya. Ya walaupun harus menyelesaikan urusan yang dibuatnya di kantor polisi.

"Abigail! What are you doing? Daddy ga pernah setakut dan semarah ini kamu main-main di dalam lab. Tapi kalau keadaannya kayak gini bisa membahayakan kamu dan banyak orang, bisa jadi nantinya lab kamu Daddy tutup!" ucap Toby marah

Abby yang masih syok dan berada di dalam pelukan sang Bunda hanya bisa pasrah dan mengiyakan ucapan dari sang Daddy, "Sorry Daddy, I don’t mean to make a mess" ucap Abby pelan

"From now Daddy wants you to stop doing the experiment with all the chemical elements in the periodic table. Do you understand, Abigail Varisha Laurenzia?!"

"Understood Daddy, I am sorry" jawab Abby

"Lihat karena ulah kamu Daddy harus menyelesaikan masalah yang kamu buat di kantor polisi!" marah Toby

Di antara sang kembar empat, Abby jelas yang paling jarang dimarahi oleh Toby,  sehingga melihat Toby yang sedang memarahinya seperti saat ini jelas membuat Abby takut. Bahkan hanya sekedar untuk melihat wajah sang Daddy pun Abby tidak berani.

"LIHAT DADDY KALAU DADDY LAGI NGOMONG SAMA KAMU ABIGAIL!" bentak Toby

Abby yang seumur hidupnya belum pernah dibentak Toby jelas menjadi sangat ketakutan. Bahkan Abby semakin menundukkan kepalanya saat Toby menyuruhnya untuk melihat ke arahnya.

[i] Daddy of Laurenzia Girls | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang