Om Doya

1.9K 244 1
                                    

Setelah kepindahan Toby ke Indonesia dan disusul oleh kembaran dan orang tuanya, sekarang datang lagi adiknya Toby yang ikutan pindah ke Indonesia dari China.

Tidak seperti kembarannya yang manja banget sampai minta untuk di jemput segala, adiknya Toby ini mandiri banget. Dia sudah sampai di Indonesia, lebih-lebih lagi sudah duduk anteng di rumahnya dengan ketiga anak-anaknya. Dan sekarang lagi menyambut tamu jauh yang bersandang ke rumahnya, alias keluarganya.

"Kenapa ga bilang kalau sudah sampai ke Indonesia? Kan bisa di jemput"

"Kelamaan nungguin lo jalan dari Bandung ke airport" jawab Doya

"Kan malamnya bisa telpon ngabarin" ucap Toby beralasan

"Nggak sempat. Tau sendiri ribetnya kalau mau pindahan gimana" jawab Doya

"Anak-anak lo pada kemana dah? Ngga kelihatan dari tadi" tanya Yuri turut menimpali

"Masih tidur mereka. Kayaknya kena jetlag"

"Emang nggak puas tidur di pesawat?" tanya Toby

"Sensasi tidur di pesawat dengan tidur di kasur kan beda Kak. Gimana sih lo ah" jawab Doya sensi

Toby cuma bisa elus-elus dada saja menghadapi adiknya yang satu ini. Kadang dia suka mikir gitu, laki-laki di depan dia ini beneran adik kandungnya atau anak bayi yang tidak sengaja ditemukan oleh orang tuanya di bawah kolong jembatan. Soalnya, akhlaknya rada minus gitu kalau menurut Toby.

"Om, Windi mana?" 

Atensi Bapak-Bapak di sana langsung teralihkan kepada sekumpulan anak gadis yang datang menghampiri mereka. Sudah seperti mau demo saja menghampiri dengan bergerombolan begini.

"Masih tidur kayaknya" jawab Doya

"Kena jetlag ya? Kalau aku banguni boleh Om?" tanya Elea mewakilkan saudari-saudarinya

"Banguni aja sana. Bilang juga ada Oma di sini" jawab Doya

"Oke" ucap Elea cepat dan berlalu setelah mendapatkan izin untuk membangunkan para sepupunya

"Anak lo jadi sekolah yang sama dengan anak gue?" tanya Yuri

"Jadilah. Tau sendiri anak gue udah macam kembarannya anak lo Bang. Bisa kena amuk gue kalau ga masukin dia ke sekolah yang sama dengan anak-anak lo" jawab Doya

"Lagian nyetak anak kok yang modelnya brutal banget" cibir Yuri

"Ketimbang Windi masih brutal juga anak lo sama Bella" sewot Doya

Baru saja Yuri mau misuh-misuh dengar jawaban adiknya, tapi keburu di potong sama Toby, "gue diem aja dari tadi ya. Lo pakai bawa-bawa anak gue segala" sembur Toby. Padahal dia diam saja dari tadi sambil sibuk memainkan handphonenya. Matanya tidak lepas dari layar ponsel berasa layar ponsel itu lebih menarik daripada obrolan kembaran dengan adiknya

"Anak lo kan emang brutal. Perasaan ga ada yang nggak brutal" ucap Yuri

"Lo kembaran gue bukan sih?! Anak gue berarti anak lo juga ya!" caci Toby sambil menendang brutal kaki Yuri yang ada di sampingnya

"Kita memang kembar, tapi kita beda pabrik produksinya ya" jelas Yuri tidak mau kalah sambil menendang balik kakinya Toby

"Hahaha sialan anak di kata barang produksi" ucap Doya yang malah tertawa mendengar ucapan Yuri barusan

[i] Daddy of Laurenzia Girls | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang