Creovilage 04

29 9 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️

•••

Hari ini Reina telat bangun, dan ia tak sempat sarapan. Reina berjalan dengan terburu-buru menuju kelasnya sesekali sambil melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.

Saat sampainya dikelas Reina langsung mengatur nafasnya yang tak karuan. Matanya langsung terbelalak, karena kelas masih kosong hanya ada Kintan yang memakan potongan rotinya sambil menatap heran Reina.

"Kenapa lo Rein? Habis dikejar setan?"

Reinapun melangkahkan kakinya dengan lemas.

"Ke.. Mah... Na. Semuah.. Kinhh..." ucapnya sambil mengatur nafas

Kintan masih menatap heran Reina "Lo gimana sih, hari ini kan guru-guru rapat di Ghaveria. Lo gak masuk grup emang?"

Reina langsung mengecek ponselnya, sejak kemarin Reina memang tidak membuka ponselnya sama sekali "Sialan. Gue udah lari-lari mana belum sarapan" umpat Reina yang dapat didengar Kintan

"Eh. Eh. Anak gadis.. Masih pagi kok udah sialan-sialan" timpal Kintan

Kintanpun menyodorkan roti isi coklatnya kepada Reina "Nih.. Makan. Ntar kalo lo sakit nyusahin sekelas" gurau Kintan

"Makasih Kinn"

Saat sedang asik mengunyah makanan mereka masing-masing dengan tenang, tiba-tiba Audrey dan Bagas datang.

"SELAMAT PAGI DUNIA TIPU-TIPUUUU" teriak Audrey sedangkan Vanno hanya menggelengkan kepalanya

"Nih gue bawain kalian bubur" ucap Audrey dan Bagas menaruhnya dimeja

Melihat Vanno yang tak kunjung meninggalkan kelasnya, Audrey langsung menyindir Vanno "Nunggu apa lo Van? Gue suapin? Sorry nih Vanno.. Tapi gue setia sama Devon. Mending lo keluar sebelum perang sama Devon"

"Gue mau makan disini. Salah?" balas Vanno dengan dingin

Silla yang berjalan melewati kelas Reina tiba-tiba berhenti melihat Bagas disana. Dan Sillapun langsung menghampiri Vanno dengan senyumannya.

"Vanno..." sapanya dengan ramah sambil tersenyum

Vanno hanya menghela nafasnya

"Tuh Vann.. Udah disamperin ratu Silla yang terhormat" ejek Kintan sambil menahan tawanya

Vanno menatap Kintan dengan tatapan tajam "Apaan sih Kin"

"Wihh... Santai bos.. Udah sana. Gue, Kintan sama Reina mau makan. Makasih ya" ucap Audrey dan menggandeng Vanno keluar

Silla yang melihat Audrey memegang tangan Vanno dengan erat, langsung merasa panas dan menyingkirkan tangan Audrey dari Vanno.

"Apaan sih Sil" cerca Audrey

"Lo yang apaan. Jangan murahan ya Drey. Emangnya Devon kurang?!" timpal Silla dengan nada tinggi

Audrey tersenyum remeh "Kalo emang gue nggak cukup satu cowo. Kenapa? Masalah?" balas Audrey dan mendekatkan dirinya ke Silla

Plakkk

Tamparan baru saja mendarat kepipi Audrey. Vanno yang melihat itu sangat terkejut.

"Dasar cabe-cabean. Bisanya main tangan" Audrey memang seperti itu. Dia tidak akan membiarkan siapapun menindasnya

"Sil! Apa-apaan sih!" hardik Vanno

"Sorry ya Drey.." ucap Vanno lagi dan langsung menggandeng kasar Silla keluar dari kelas Reina

Reina dan Kintanpun langsung menghampiri Audrey yang masih didepan kelas.

"Drey.. Lo nggak papa?" tanya Reina dengan panik

"Enggak Rein.. Tenn---"

"Santai aja kali Rein.. Si Audrey emang suka cari gara-gara sama nenek sihir" potong Kintan "Dah yuk masuk. Laper,nih" ucap Kintan lagi dan menggandeng kedua temannya masuk

•••

Vanno kini sudah berada dikelasnya dengan Silla yang terus-terusan berada di dekatnya, Bagas hanya menampilkan wajah dinginnya. Saat teman-temannya datang, mereka langsung menjahili Vanno.

"Widih... Pak bos lagi berduaan sama nyonya nih pagi-pagi buta" goda Devon lalu duduk disebelah Vanno

"Apaan sih Von.. Iri aja lo" timpal Raka

Vanno hanya menatap tajam kedua temannya.

"Sorry... My Lady Audrey lebih menawan"

"Sil.. Lo buruan balik. Udah mau bel" tegas Vanno dengan nada dingin

Bukannya pergi, Silla malah menyenderkan kepalanya dipundak Bagas "Nanti aja.. Kamu lupa.. Aku kan anak kepala sekolah, Vanno...."

Devon langsung menoleh kearah Silla dengan tatapan menjijikan "Persetan dengan lo anak kepala sekolah. Mending lo buruan keluar Sil. Sekarang!" bentak Devon yang membuat Silla cukup terkejut

"Lo?!" timpal Silla dengan menunjuk tajam Devon "Berani ya lo sama gue. Awas aja" sambung Silla dan langsung meninggalkan kelas

Vanno langsung menepuk pelan pundak Devon. Sebenarnya, bisa saja Vanno tegas kepada Silla, dan sudah pernah Vanno lakukan juga tapi sayangnya tidak mempan. Bagas sudah memperingatkan Silla dan Silla menganggap remeh ucapan Bagas.

"Kalo gini caranya Van.. Lo bisa jomblo seumur hidup" ucap Raka sambil memakan kerupuk bubur ayam milik Bagas

Vanno menghela nafasnya panjang "Lo tau sendiri.. Si nenek sihir kayak apa. Gue juga bingung"

"Sebenernya Silla itu cantik, cuma sayang, dia songongnya minta ampun. Kalo tu cewek nggak begitu sifatnya, udah gue sikat dari dulu" balas Raka

"Bego lo Ka. Gue sumpahin lo dibucinin sama Silla" timpal Devon

"Gue kasih saran. Gimana kalo lo beli Creovilage aja? Kan si Silla kayak gini karena dia anak pak Gibran kan? Jadi dia mikir, dia bisa seenaknya" saran Devon barusan membuatnya mendapat jitakan gratis dari kedua temannya

"Makanya kalo ngerokok jangan dimakan rokoknya. Bego kan lo" sahut Raka




•••

Kita ketemu di bab selanjutnya, tungguin bcs makin seruuuu guyss🥰🥰🤗😗🖤❤️🤍❤️✨👈🏻😘😡🌒🤬🤗😂🦋

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang