Creovilage 54

8 1 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️



•••••

Saat melihat orang yang tengah berada di makam Vanno, Aeryn langsung mengambil suntikan jarum yang telah ia siapkan untuk seseorang.

Tubuh seseorang itu tiba-tiba membeku ditempat, dan secara pelan menoleh ke arah belakangnya. Orang itu cukup terkejut dengan kehadiran Aeryn disana dengan senyuman mematikannya.

"Senang bisa bertemu dengan mu lagi, Adrino Xendrick.."

Itu kata-kata terakhir yang Adrino dengar sebelum akhirnya ia pingsan di tempat.

Dengan buru-buru Aeryn menarik tubuh besar Adrino sebelum ada orang-orang yang melihatnya.

Aeryn menutup pintu mobilnya kasar setelah menaruh Adrino di mobil tak lupa ia mengikat tangan dan kaki pria itu. Kemudian, Aeryn kembali menuju makam kekasihnya dengan bunga yang tadi sempat ia beli sebelum kesini.

•••

Setelah selesai mengunjungi Vanno, kini Aeryn mengemudikan kembali mobilnya ke suatu tempat, hanya dirinya dan Adrino saja.

Bisa dilihat dari mata Aeryn saat ini, mata yang penuh dendam dan amarah. Ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini, ia tidak akan membiarkan Adrino pergi dari kehidupannya lagi.

Sementara Adrino, kondisi pria itu masih sama, masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius dari Aeryn yang dosisnya cukup tinggi. Harusnya, satu suntikan mampu membuat Adrino tertidur seharian atau bahkan lebih karena Aeryn menambah dosis dari yang disarankan.

Sedangkan disisi lain, Amanda dan yang lain masih sibuk mencari Aeryn. Beberapa tempat sudah mereka datangi, bahkan makam Vanno juga sudah mereka datangi, tapi mereka belum menemukan keberadaan Aeryn disana.

Amanda memukul setirnya dengan geram, wanita itu sangat khawatir dengan kondisi Aeryn, bukan yang lain. Karena Aeryn bisa melakukan apa saja jika ia sudah emosi dan tidak diawasi.

"Kita balik. Udah malem juga" ucap Amanda pada teman-teman Aeryn.

Setelah sambungan terputus Amanda langsung menghubungi anak buahnya untuk tetap mencari Aeryn.

"Kemungkinan besar, Aeryn sudah tidak di Indonesia. Kalian cari di London. Aku yakin ia mencari Adrino, pembunuh kekasihnya itu" ucap Amanda dengan fokus menyetir dengan kecepatan tinggi.

•••

Aeryn kini meletakkan Adrino dengan kesusahan, tak lupa ia mengikat rapat tubuh besar Adrino.

Saat ini Aeryn berada di rumah yang baru saja ia beli untuk menyembunyikan Adrino. Tak sendiri, Aeryn ditemani oleh beberapa orang kepercayaannya dan beberapa anak buah Amanda yang sudah ia suruh untuk tutup mulut untuk masalah ini sampai semua selesai.

"Jadi apa yang harus kita lakukan selanjutnya nona?"

Aeryn yang berdiri tepat di depan jendela itu menoleh kebelakang "Kita akan menginap disini. Aku yakin, Amanda mulai curiga jika aku akan pergi meninggalkan Indonesia. Jadi. Kita berangkat saat semua anak buah Amanda sudah berada di London"

"Bukankah mereka akan tahu jika kita tidak cepat berangkat ke London?"

"Tidak. Kalau kita berangkat sekarang, anak buah Amanda pasti melacak penerbangan kita. Tapi kalau kita membiarkan mereka berangkat lebih dahulu, kemungkinan besar mereka menemukan kita di London sangat kecil"

"Baiklah nona.."

Aeryn meninggalkan beberapa anak buahnya dan menuju ke kamar. Malam itu hujan cukup lebat dan berangin.

Gadis itu langsung membuka laptopnya dan mengawasi Adrino yang masih tak sadarkan diri dari sana.

"Maaf Vanno.. Tapi aku harus melakukan ini" lirihnya.










•••••

Hai guys.. Ketemu lagi nihh🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Aku masih bingung sama cerita selanjutnya huhu, tp gpp ttp semangat walaupun gaada ayang!!!

KITA KETEMU DI BAB SELANJUTNYA YAAA🤎🤎🤎🤎🤎

THANK U ❤️❤️❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang