Creovilage 05

28 9 0
                                    

*kayaknya bab ini bakal panjang banget guys🦋❤️

Happy Reading 🦋❤️


•••

Selepas pulang sekolah, Reina langsung pergi ke minimarket milik Amanda. Dan kebetulan Amanda sedang ada disana. Reina memilih berjalan kaki daripada pulang bersama Audrey, karena ternyata rumah Audrey tak jauh dari apartemen miliknya.

Reina melangkahkan kakinya dengan lemas, siang hari ini cukup terik membuat Reina gerah.

"Duh.. Mana masih lumayan jauh lagi" keluhnya

Tinn Tinn

Reina menoleh kebelakang, terdapat sebuah mobil berwarna hitam berhenti. Reina menatap heran mobil itu. Sang pemilik mobilpun keluar sambil melepas kacamata hitamnya.

"Kita satu sekolah kan?" tanya laki-laki itu

Reina memperhatikan penampilan cowo itu dari atas sampai bawah "Menurut lo?" timpal Reina dan melanjutkan jalannya

"Tunggu" ucap laki-laki itu sambil memegang tangan Reina dan langsung mendapat tatapan tajam dari Reina "Eh. Sorry. Soryy"

"Apa lagi sih?"

"Lo mau kemana?"

"Kesupermarket depan. Kenapa?" jawab Reina dengan nada jutek

"Gimana kalo bareng gue aja? Gue juga mau mampir keminimarket" laki-laki itu memberi tawaran kepada Reina

Reina sempat berfikir, tidak ada salahnya lagipula seragamnya sama dengan Reina.

"Gue tau lo sebenernya nggak mau mampir keminimarket. Tapi, yaudah, boleh. Yuk" balas Reina dan masuk kedalam mobil

Didalam mobil Reina dan laki-laki itu hanya diam, tak saling bicara.

"Nama gue Vanno" ucap Bagas sambil menyetir

"Udah tau"

Vanno menoleh sekilas kearah Reina "Lo tau nama gue?" tanyanya dengan heran

"Gue nggak buta huruf, gue masih bisa baca name tag lo"

Vanno akhirnya mengangguk paham

"Oh ya. Lo tingg--"

"Gue lagi nggak mau ditanya apapun. Cepet ya. Gue udah ditunggu"

Gila.. Gak tahu diri banget gue, udah numpang nyuruh-nyuruh lagi. Batin Reina


•••


Sampainya diminimarket Reina langsung mencari Amanda, tetapi Amanda tidak ada. Salah satu pegawai diminimarket itu bilang bahwa Amanda sedang membeli keperluannya sebentar dan Reina disuruh menunggu.

Reinapun menunggu ditemani Vanno sebenarnya Reina sudah menyuruh Bagas untuk pulang, tapi Vanno tidak mau dan tetap ingin menemani Reina.

"Nih" ucap Reina sambil memberikan Vanno sebotol minuman dingin dan Vanno menerimanya dengan senang hati

"Thanks Rein"

Cukup lama mereka saling diam, akhirnya Vanno memberanikan diri untuk membuka obrolan antara mereka.

"Ehmm.. Rein. Lo pindahan dari London?" tanya Vanno dengan hati-hati

Reinapun menoleh dan hanya menganggukan kepalanya.

"Terus. Kenapa lo pindah ke Indonesia?"

Reina menghela nafasnya panjang "Vanno... Gue ini lahirnya di Indo, jadi gue masih warga Indonesia. Gue di London cuma ikut orang tua gue. Dan gue bebas mau ke Indo kapan aja" jelas Reina dengan ketus

Vannk yang melihat Reina berbicara panjang lebar hanya bisa terkekeh geli "Okey Rein okey.."

"Ummm.. Ngomong-ngomong. Lo. Pacarnya.. Si.. Si.. Si. Siapa sih"

"Silla maksut lo?"

"Iyaaa.... Silla"

"Gue nggak pacaran sama Silla, Rein... Dan gue rasa Sila bukan sayang sama gue, tapi dia terobsesi" jelas Bagas dan Reina hanya mengangguk saja

"REINAAAA" teriak Amanda yang baru saja kembali. Amanda sangat terkejut melihat Reina dekat dengan seorang laki-laki dihari pertamanya sekolah

"Kak.."

"Dia siapa?! Lo baru pertama masuk sekolah udah dapet pacar?! Yaampun Reinaaaa" suara Amanda memenuhi minimarket itu

"Ish.. Apaan sih lo kak.. Dia bu--"

"Saya Vanno kak, teman baru Reina" ucap Bagas sambil berjabat tangan kepada Amanda

Amanda menatap dalam mata Bagas kemudian menatap sinis Reina.

"Good girl. Dia ganteng. Tajir. Pinter juga lo Rein" ucap Amanda "Yaudah. Selamat pacaran" ucap Amanda lagi dan langsung meninggalkan Reina dan Bagas

"KAKK!!" hardik Reina

"Sorry ya Van.. Oh iya. Kakak gue kan udah balik. Sekarang lo bisa pulang"

Vanno menatap mata coklat Reina dengan lekat "Oke.. Bye Reina" pamit Vanno sembari mengacak pelan puncak kepala Reina

Setelah Vanno pulang, Reina menghampiri Amanda yang tengah sibuk di kasir. Amanda
mengelola minimarketnya sendiri, ia belum berencana memiliki pegawai. Reina menatap Amanda, sepertinya perempuan yang sudah ia anggap sebagai kakak perempuannya ini sangat sibuk, tak ingin mengganggu Reinapun mengambil keranjang belanja dan mengambil barang-barang yang ia butuhkan.

"Kak.. Nih.." Amanda langsung menatap Reina dengan wajah heran

Amanda menatap Reina dan keranjang belanjaannya bergantian "Tumben amat tuan putri belanja banyak banget"

"Buat stok kak.. Lo tau sendiri gue magernya minta ampun. Udah, buruan hitung ituuu.. Kesorean entar gue"

Amandapun mulai menghitung belanjaan milik Reina, dan menyebutkan totalnya.

"Gue balik dulu yaa. Byee"

"Tunggu Rein. Gue anter aja, gue kasian ngeliat cewe kecil kaya lo bawa belanjaan segitu banyaknya"

Reina berdecak kesal, seperti biasa Amanda selalu menjahili dirinya.

"Yaudah buruannn" tutur Reina dan berjalan terlebih dahulu menuju mobil Amanda

•••


Saat ini Reina sudah berada di kursi balkon apartemennya dengan secangkir cokelat hangat, angin malam itu menerpa wajah cantik Reina, membuat rambutnya sedikit berantakan. Reina memikirkan banyak hal, Reina masih belum memberanikan diri untuk bertanya kepada teman-temannya tentang kejadian yang ia lihat pada malam itu. Seragamnya sama persis dengannya, Reina yakin cowo itu bagian dari Creovilage, tapi jika ia salah satu murid Creovilage harusnya Creovilage mengumumkan berita kehilangan atau bahkan berita duka.

Reinapun berdiri dari duduknya, dan melihat pemandangan sekitarnya yang hanya terdapat lampu dan kendaraan yang berlalu-lalang, saat Reina melihat ke bawah, ia dikejutkan oleh suatu hal, wajah yang tak asing bagi dirinya.

Orang itu menatap ke atas, dan melihat Reina berdiri disana dengan baju tidurnya.

Reinapun langsung masuk dan mengunci pintu balkonnya dan menutup gordennya. Reina langsung berjalan kearah ruang tamu dengan nafas tersengal-sengal, yang baru ia lihat sangat menakutkan.

"Sial. Apa waktu itu dia ngelihat gue, dan dia lagi cari tau gue" ucap Reina pada dirinya sendiri dengan hati yang berdebar

Dirinya langsung mengambil ponsel miliknya dan segera menghubungi Amanda, untuk menginap di apartemennya malam ini. Dan, Reina sendiri juga lupa cerita ke Amanda tentang masalah ini.

"Man.. Ke rumah gue sekarang. Tidur sini. Gue tunggu. Sekarang juga" ucap Reina dan langsung segera menutup telfonnya tanpa jawaban dari Amanda

Kenapa sih.. Kenapa harus gue yang lihat kejadian malem itu. Batin Reina yang ketakutan setengah mati


••••

BURUAN LANJUT KE BAB BERIKUTNYAAA YAAA❤️🤍😠😀🤬🖤😡😭😠🌒🐧🥰

thank u semuaa

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang