Creovilage 40

11 1 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️





•••••

Hari ini Aeryn berangkat cukup pagi dan kelaspun masih sepi, sejak kejadian siapa dirinya dan Reynand sebenarnya terungkap, Aeryn menjadi sering menangis karena ia merasa bersalah kepada Adrino yang sudah ia lupakan selama ini, tapi gadis itu juga memikirkan tentang seseorang yang masih menjadi kekasihnya. Aeryn bingung harus bagaimana, Aeryn menyadari bahwa ia salah, tapi bagaimana jika kalian adalah Aeryn? Memiliki kekasih yang sangat mencintai kalian dan sangat menjaga kalian setelah itu kalian amnesia dan melupakan semuanya, aishh membayangkannya saja sudah membuat kalian pusing kan?.

Cukup lama gadis itu berdiam diri dikelas sendirian, Aeryn memutuskan untuk keluar dari kelasnya. Tapi saat ia keluar, ia bertemu dengan Vanno dan teman-temannya yang lain, melihat mereka rasanya menjadi aneh bagi Aeryn.

"Pagi Aeryn.." sapa Kintan

"Pagi Kin. Gue duluan ya"

"Mau kemana lo pagi-pagi kaya gini?" tanya Audrey

"Ada urusan" jawab Aeryn seadanya dan berjalan meninggalkan teman-temannya tanpa menyapa dan menoleh ke arah Vanno sedikitpun

Kintan menatap Aeryn yang berjalan semakin jauh, ia menghela nafasnya "Kita bener-bener jadi asing nih?"

"Kasih Aeryn waktu guys.. Di masalalu dia cuma punya Adrino"

Aeryn, gadis itu berjalan menuju suatu tempat yang berada di Creovilage. Sebenarnya ia merasa bersalah karena menjadi asing kepada teman-temannya dan Vanno, tapi Aeryn sendiri membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semuanya.

Tokk Tokk

Gadis itu mengetuk pintu, dan ia membuka pintu itu. Aeryn tersenyum manis saat melihat orang yang ia cari ada disana.

"Selamat pagi" sapanya dengan hangat yang langsung berdiri dan berjalan menuju Aeryn

Tak ada jawaban, Aeryn sibuk menatap seseorang itu, ia berjalan perlahan dan langsung memeluk Adrino. Adrinopun cukup terkejut melihat Aeryn memeluknya.

"Maaf.. Maaf aku telah melupakanmu selama ini.. Maaf Adrino..." lirih Aeryn dengan tangisnya yang begitu pilu

Reynand atau yang bernama asli Adrinopun terkejut, wanitanya mengingat dirinya lagi.

"Kau mengingatku?" tanyanya tanpa melepaskan pelukannya pada Aeryn

"Aku mengingat semuanya Adrino" Aeryn melepaskan pelukannya dan menatap dalam mata Adrino

Adrino menuntun Aeryn untuk duduk, dan terlihat jelas dari raut wajah Adrino pria itu sangat bahagia. Senyuman itu tidak lepas dari wajah Adrino sejak Aeryn memanggilnya "Adrino" dan bukan pak Reynand.

Aerynpun menceritakan semua yang ia lewati tanpa Adrino.

"Jangan marah kepada siapapun Adri..." ucap Aeryn dengan lembut sambil menyandarkan kepalanya di pundak Adrino

Adrino mengangguk patuh "Aku tidak akan marah. Kau mengingatku dan mencintai ku kembali itu sudah cukup bagiku"

"Saat aku pergi. Apa Stella mengenalkan wanita lain padamu?"

Adrino mengangguk.

"Sungguh? Kau memiliki wanita lain saat aku pergi?"

Adrino menggelengkan kepalanya "Aku tidak memiliki waktu untuk mencintai wanita selain kau dan Stella, queen"

Mendengar Adrino memanggilnya dengan sebutan "Queen" lagi membuat Aeryn semakin bahagia pada pagi itu. Bukan hanya sekedar panggilan, Adrino benar-benar memperlakukannya seperti seorang ratu, menjaga seperti seorang ratu. Dan Aeryn sangat senang.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Aeryn menahan tawanya "Tidak. Aku hanya ingin mengganti waktu saat dimana harusnya aku menatapmu, tapi aku justru melupakanmu"

Adrino menarik lembut wanitanya itu dan membawanya kedalam pelukannya. Adrino mencium puncak kepala Aeryn dengan penuh cinta.

"Aku merindukan saat kau membunuh orang hanya untuk melindungiku"

Celetuk Aeryn barusan membuat Adrino tertawa kecil "Aku akan membunuh siapapun yang menyentuh dan menyakitimu queen. Itu caraku melindungimu"

"Dan aku sangat menyukai caramu melindungiku Adrino Xendrick"

•••

Ditempat lain, Vanno dan teman-temannya sedang berada di kelas. Akhir-akhir ini Vanno lebih sering diam dan melamun, teman-temannya sangat tahu apa yang membuatnya melamun. Raka dan Devon saling bertukar pandang lalu menatap Vanno yang masih diam sejak tadi ia bertemu Aeryn didepan kelas.

"Van" seru Raka sambil menepuk pundak Vanno

Vannopun menoleh, dan menatap Raka.

"Lo sendiri yang bilang ke Aeryn kalo lo ngasih dia waktu kan" ucapan Devon membuat Vanno menghela nafasnya perlahan

"Eh Van.. Lagian nih ya gue rasa si Aeryn pasti milih lo. Adrino kan nggak dapet restu dari orang tua Aeryn. Ya kan" sahut Raka sambil menyomot cemilan yang ada ditangan Devon

"Gue juga nggak tahu"

"Ye. Lempeng amat lo jadi cowo. Kalo lo mau Aeryn sama lo. Perjuangin bego. Ngelamun mulu, kerasukan sukurin lo"

"Tapi menurut gue, kasih Aeryn waktu dulu Ka. Aeryn aja tadi nggak noleh ke arah Vanno sama sekali"

Percakapan kedua temannya semakin membuat perasaan Vanno gusar, ia ingin Aerynnya kembali padanya lagi seperti dulu tapi Vanno juga tidak bisa memaksa Aeryn untuk tetap bersamanya.




•••••

Hai hai haiii🧘🏻‍♀️

BAGAIMANA KABAR SEMUA? ALHAMDULILAH LUAR BIASA ALLAHUAKBAR YES

bagus.

ganyangka Creovilage udah bab 40, dan ga di unpublish kaya cerita yang lain hahahaha😭

oke kita ketemu lagi di bab selanjutnya ya guys ❤️

Thank u ❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang