Creovilage 17

8 2 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️




•••••

Pagi ini begitu damai, angin berhembusan diluar sana dan gadis bernama Reina itu baru saja bangun dari tidurnya. Dingin pagi ini terasa begitu menusuk bagi Reina, ia mengalami hal yang cukup buruk. Reina yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah baru saja keluar dari apartemennya dengan pikiran yang tak karuan.

Reina memikirkan banyak hal.

"Kenapa gue bisa mimpi gue mati. Serem banget" gumamnya dengan pandangan lurus kedepan "Terus cowo itu siapa. Ken siapa. Gue nggak pernah kenal cowo yang namanya Ken perasaan" lanjut gumamnya

Perasaan Reina menjadi tak nyaman ketika mengingat mimpinya, ia bermimpi ia tertabrak dan koma setelah itu dia mati. Laki-laki bernama Ken itu menangis dan diusir oleh orang tua Reina.

Reina mengacak rambutnya "Aishh.. Ngapain sih lo masih inget mimpi lo yang gak jelas ituuuuuu" hardik Reina pada dirinya sendiri sambil menghentakkan kakinya

Ttinnn Ttiinnn

Reina menoleh ke belakang dan terlihat mobil Vanno disana. Vanno keluar dari mobilnya dan menghampiri Reina.

"Lo udah sekolah? Lo kan bisa ijin dulu Rein" terlihat tatapan cemas pada mata coklat Vanno

"Gue udah nggak papa kok"

Vanno melihat Reina dari bawah sampai atas "Oke kalo gitu. Berangkat bareng gue ya" tanpa menunggu jawaban dari Reina, Vanno langsung menarik lembut tangan Reina dan berjalan menuju mobilnya

•••

Saat sampai di Creovilage, mereka menjadi pusat perhatian dan membuat baik Reina maupun Vanno kebingungan. Vanno memutuskan untuk mengantar Reina sampai ke kelasnya dan memastikan gadisnya itu aman dari segala bahaya termasuk Silla. Sedangkan Reina masih menatap bingung murid-murid Creovilage. Diberlawanan arah Kintan dan Audrey menghampiri Reina dengan nafas tersengal-sengal.

"Ada apa sih?" tanya Reina dengan kebingungan

"Nih" balas Kintan sambil menunjukan akun resmi Creovilage yang mengunggah video penusukan Reina "Lo yang upload ini Rein?"

Reina hanya menggelengkan kepalanya dan Vanno yang berada di sampingnya mengambil ponsel Kintan.

"Jangan-jangan lo ya Van, yang upload itu video ke ig Creovilage?" tanya Audrey yang menaruh curiga pada Vanno

Vanno menggelengkan kepalanya "Gue aja nggak punya videonya. Tapi bagus deh kalo udah di upload"

"Gue ke kelas dulu ya" pamit Vanno pada teman-temannya

Kini Reina dan teman-temannya sudah berada di kelas, semua teman kelas Reina menatap Reina dan teman-temannya. Belum Reina dan teman-temannya duduk, Silla datang ke kelas Reina dan langsung menampar Reina dengan keras.

Reina cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Silla padanya.

"Pasti lo kan yang upload video itu ke Instagram Creovilage?!" sentak Silla

Sedangkan Reina hanya memejamkan matanya dan mengatur nafasnya "Kenapa lo bisa mikir gue yang upload video itu? Lo kan adminnya" balas Reina dengan santai

"Lo bego apa gimana sih Sil. Main nampar anak orang aja" sahut Audrey dan membuat Silla semakin geram

Plakk

Audrey baru saja ditampar oleh Silla, saat hendak membalas tamparan Silla. Tangan Audrey ditahan oleh Reina.

"Udah? Kintan enggak?"

Ucapan Reina barusan membuat Silla semakin murka dan hampir menampar Kintan tapi ditahan oleh Reina.

Reina sudah benar-benar muak dengan kelakuan Silla yang semakin seenaknya sendiri "Inget Prysilla Lavenia Wijaya. Bokap lo itu cuma kepala sekolah Creovilage. Bukan yang punya Creovilage, dan jabatan itu bisa hilang kapan aja. Dan satu lagi, jangan nyalahin orang lain atas kelalaian lo sendiri" ucap Reina dengan nada sedikit tinggi

"Dan satu lagi. Kalo sampe lo berani nyentuh temen-temen gue. Gue pastiin lo nggak akan bisa hidup dengan tenang. Udah cukup gue selama ini diem dan mau ditindas sama lo"

Silla tampak mengepalkan tangan menahan amarahnya.

"Apa? Mau marah? Mau ngancem gue bakal dikeluarin dari Creovilage? Prysilla.. Gue bahkan bisa beli Creovilage pake uang gue sendiri. Jangan merasa paling berkuasa dan paling kaya deh"

Semua orang terkejut melihat Reina berkata seperti itu pada Silla. Sedangkan Silla langsung meninggalkan kelas Reina.

"Lo keren banget Rein" ucap Kintan sambil bertepuk tangan

Reina tersenyum manis sambil menatap kedua temannya "Kita lihat. Sampai kapan pak Gibran jadi kepala sekolah di Creovilage"

Audrey dan Kintan saling bertatapan dan menunjukan senyuman yang penuh arti.




•••

H

ai guys, sampai ketemu di bab selanjutnya yaaa❤️❤️❤️❤️

terimakasih banyak semuaa, terimakasih juga buat yang udah vote🥰🤗❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang