CREOVILAGE

Creovilage 53

Happy Reading 🦋❤️

.

•••••

Aeryn hari ini pulang terlambat, harusnya Amanda menemaninya malam ini karena ia takut Aeryn akan melakukan hal-hal yang membahayakannya.

Tapi Aeryn menolak, ia benar-benar ingin sendiri untuk saat ini dan beberapa hari kedepan.

Aeryn kini duduk termenung di balkon kamarnya. Tak ada yang ia ingin ceritakan kepada kalian, harusnya kalian paham bagaimana rasa kehilangan seseorang yang sangat berarti.

Wajah Aeryn sudah benar-benar berantakan bahkan ia juga belum sempat mengganti pakaiannya dan membersihkan dirinya. Jangankan untuk mengganti pakaiannya, makan malam pun ia lewatkan begitu saja.

"Vanno aku kangen.." lirihnya dengan mendekap erat fotonya bersama Vanno.

"Maaf.. Maaf kamu harus ketemu aku.. Maaf karena aku, kamu jadi pergi secepat ini. Andai kamu nggak sama aku yang punya masalah yang buruk, mungkin ini semua nggak akan terjadi. Maafin aku Van.."

Lagi-lagi air mata Aeryn turun, entah air mata keberapa yang sudah ia teteskan hari ini.

Gadis itu menatap langit pada malam itu, malam itu tidak secerah biasanya. Bahkan tidak ada bintang-bintang di malam itu, benar-benar kosong seperti Aeryn saat ini.

Akhirnya setelah beberapa ia berdiam diri, ia memutuskan untuk pergi membersihkan dirinya dan bersiap untuk tidur. Karena besok pagi-pagi ia akan pergi ke suatu tempat.

•••

"Lo kemana pagi-pagi gini?" tanya Amanda di telfon.

"Gue ada urusan kak.. Maaf gue belum ngomong sama lo"

"Bisa lo shareloc?"

"Maaf kak.. Gak bisa" Aeryn langsung menutup teleponnya dan fokus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Pagi ini ia akan mulai mencari Adrino lagi, sendirian. Tidak peduli seberapa besar bahaya yang akan ia temui, yang jelas ia harus menemui Adrino secepatnya.

Ditempat lain, ada Amanda, Audrey dan Kintan sedang mencemaskan keberadaan Aeryn yang tidak dapat di lacak. Sepertinya Aeryn memang sudah menyiapkan semuanya secara matang.

"Terus gimana kak? Kita harus cari kemana?"

"Kak Amanda.." sapa Devon "Sayang? Kok disini?" tanyanya saat melihat Audrey.

"Aeryn pergi sejak pagi tadi. Dan kita nggak tahu dia pergi kemana"

Raka dan Devon terlihat terkejut dan merasa khawatir dengan Aeryn. Walaupun Aeryn kekasih Vanno, tapi mereka juga sudah menganggap Aeryn temannya sendiri, yang harus mereka jaga.

"Emang nggak bisa di lacak kak?" tanya Raka

Amanda menggelengkan kepalanya "Nggak bisa Ka.. Biasanya ponsel Aeryn bisa dilacak. Bahkan semua ponsel bisa dilacak. Tapi kali ini nggak.."

"Kita cari sekarang"

"Kemana Von?" tanya teman-temannya dengan nada lemas.

"Kemana aja. Yang penting kita cari Aeryn sekarang"

Amanda menyetujui hal itu "Lo sama yang lain se mobil aja. Gue sendiri. Gue juga bakal bawa beberapa anak buah gue"

"Jangan sendiri kak.." cemas Kintan

"Gue nggak papa Kin. Tenang aja. Kita berangkat sekarang ya.."

•••

Beberapa tempat yang kemungkinan Adrino kunjungi sudah di datangi oleh Aeryn. Tapi ia belum menemukan tanda-tanda keberadaan Adrino sama sekali. Aeryn menutup pintu mobilnya dengan kasar, ia benar-benar marah saat itu.

"Nyari orang yang udah bunuh Vanno aja lo nggak bisa Ryn.. Lo bodoh banget sih" gumamnya mengacak-acak rambutnya.

Tanpa banyak kata Aeryn langsung menyalakan mobilnya lagi dan kembali menyusuri jalanan untuk mencari orang yang telah membunuh Vanno.

Saat ditengah-tengah perjalanan, tiba-tiba Aeryn ingin menyudahi pencariannya hari ini dan berkunjung ke makam kekasihnya.

Akhirnya Aeryn langsung memutar belok mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

•••

Aeryn datang ke pemakaman Vanno dengan membawa bunga, dan tanpa ditemani siapa-siapa. Langkahnya sebenarnya sangat berat untuk ke makam Vanno, karena kejadian itu masih sangat membuat Aeryn sakit.

Tiba-tiba langkah Aeryn terhenti, matanya tiba-tiba menjadi kosong.

Apa yang Aeryn lihat?

•••••

Hi guys.. Up lagi nih hahahahhaha 👊🏻

Ngetik ini masih sedih banget huhu, masih ngerasain gimana posisi Aeryn yang kehilangan Vanno.. Pasti sakit banget ya..

Kita ketemu di bab selanjutnya yaaaa🙌🏻❤️❤️❤️❤️❤️❤️

THANK U ❤️❤️❤️❤️❤️❤️