Creovilage 06

31 8 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️

•••

Sementara ditempat lain, beberapa pria tengah berkumpul di sebuah ruangan rapat, tapi terdapat satu laki-laki dan perempuan yang usianya sekitar 20th. Semua menoleh kearah pintu yang baru terbuka dan langsung menyambut seseorang itu dengan menundukkan badan mereka kecuali kedua anak itu.

Pria tampan dengan kemeja berwarna hitam itu berjalan menuju kursi paling depan, kalian sudah bisa menebak jabatan pria ini.

"Selamat malam" ucapnya dengan nada dingin

"Langsung saja kita mulai" ucap pria itu "Tutup semua jendela dan pintu, jangan sampai ada orang yang melihat, dan pastikan semua pegawai sudah pulang" ucapnya lagi kepada asisten pribadinya

"Baik tuan"

Pria itu membuka kancing kemejanya yang paling atas, dan melonggarkan sedikit dasinya.

"Bagaimana perkembangannya?" tanya pria itu pada salah satu seseorang yang ada disana

Orang itu hanya bisa menundukkan kepalanya, yang lain juga seperti itu. Pria itu menautkan kedua alisnya.

"SAYA TANYA. BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA!" teriak pria tersebut memenuhi ruangan

"Ma-maaf tuan. Kami belum bisa menemukannya" ucap seseorang itu dengan kepala yang semakin menunduk

Pria itu menggebrak mejanya "ADA PULUHAN ORANG DISINI TAPI TIDAK ADA SATUPUN YANG BISA MENEMUKAN WANITA SAYA?! BAHKAN HANYA TENTANG IA MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI" teriaknya "LALU APA SAJA YANG KALIAN LAKUKAN?!" lanjutnya

Lalu, perempuan diujung sana, melemparkan gelasnya ke lantai membuat pecahan itu berserakan dan membuat semua orang terkejut bahkan pria itu.

"CUKUP ADRINO XENDRICK! DIMANA AKAL SEHATMU. WANITAMU SUDAH LAMA MATI! KAU MASIH SAJA TERUS MENYANGKAL" seru anak perempuan itu dengan penuh emosi

Adrino jalan menuju perempuan itu dengan tatapan tajam "Jaga mulutmu Stella Xendrick. Aku kakakmu. Jaga sopan santun dan nada bicaramu" ucap Adri dengan dingin

Adiknya menatapnya dengan tatapan remeh sambil menunjukkan smirknya "Kau. Tuan Xendrick. Mengajarkanku sopan santun dan nada bicaraku?" ucap Stella dengan nada rendah dan penuh penekanan pada setiap kalimat "BAGAIMANA DENGAN DIRIMU PADA PULUHAN ORANG DIRUANGAN INI! BERCEMINLAH! APA TIDAK CUKUP UANG YANG KAU HASILKAN SELAMA INI UNTUK MEMBELI KACA?!"

"Adrino.. Adrino.. Muka doang ganteng tapi bodoh soal wanita"

Adri langsung menatap tajam seseorang yang berbicara seperti itu.

"Semuanya.. Kalian boleh pulang.. Biar tuan kalian kami yang mengurusnya"

Dan sesuai perintah dari orang tersebut semua meninggal ruangan dan hanya ada tiga orang disana.

"Apa maksudmu berbicara seperti itu. Tau apa kau soal wanita?"

Laki-laki itu memainkan pena yang ada ditangan kanannya "Jelas Edward lebih tau wanita dari kau, kak Adrino."

"Cukup Adrino. Berhenti berharap kepada gadis itu. Kau bisa mendapatkan yang lebih baik" ucap Stella sambil mengusap lembut pundak kakaknya

•••

Pagi ini Reina bangun lebih awal, ia memilih menghabiskan waktu liburnya di perpustakaan dekat apartemennya tapi sebelum Reina pergi, Reina membersihkan apartemen dan dirinya. Bisa dibilang Reina cukup rajin dan cekatan, hanya saja ia sedikit malas dan suka menunda tugasnya.

Saat sedang asik membersihkan kamar mandi miliknya, ponsel Reina berbunyi nyaring dari ruang tamu.

"ADUH.. SIAPA SIH. GATAU ORANG LAGI BERSIH-BERSIH APA YAA" teriak Reina yang memenuhi kamar mandinya itu

Reinapun berjalan menuju ruang tamu dan mengambil ponselnya.

"Halo? Siapa sih?" ucapnya dengan ketus

"Hai sweetheart.. Pagi-pagi sudah marah-marah saja kau ini" ucap dengan lembut seseorang di telfon itu

"DADDY?!"

"Yaa. Ku harap kau tak lupa jika memiliki seorang daddy yang tampan ini" ucap daddy Reina "Sudahlah.. Biarkan aku bicara dengan putriku" ucap seseorang

"REINAAA" teriak seseorang itu

"Mommm... Aku sangat merindukanmu" balas Reina yang benar-benar rindu pada orang tuanya yang di London

"Oh queen.. Mommy juga.. Kau sedang apa? Kenapa lama sekali"

"Aku sedang membersihkan kamar mandi mom.."

"Oh okey.. Mommy akan telfon lagi nanti. Mommy juga mau keluar dengan daddymu. Jangan lupa membeli tas dan baju Rein! Bye love.."

Telfon terputus secara sepihak, Reina menatap malas ponselnya dan menaruhnya. Memang seperti itu orang tua Reina, selalu menghabiskan waktu bersama saat weekend layaknya pasangan muda. Bahkan Reina pernah dijadikan nyamuk oleh kedua orang tuanya sendiri.

Setelah telfon terputus Reina berjalan menuju meja riasnya, terdapat fotonya bersama kedua orangtuanya.

"Sebenernya Reina bingung mom, kenapa Reina harus ke Indonesia. Ada apa sebenernya di London" gumam Reina sambil melihat foto miliknya




••••

HAI GUYSS, SAMPE BAB 06 DULU YAA, UNTUK BAB SELANJUTNYA BESOK, OKEEEYY🥰🥰❤️❤️🤗🤗

THANK U SO MUCH ❤️❤️❤️❤️❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang