Creovilage 41

16 1 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️




•••••

Hari ini adalah weekend, dan Aeryn sudah membuat janji dengan Adrino untuk menghabiskan weekend mereka bersama. Saat ini Reina sudah cantik dengan baju berwarna hitam yang menampakkan bahunya dan celana jeans panjang yang menambah kesan casual, Aeryn menatap dirinya dicermin terlihat Aeryn melihat dirinya lagi, pakaian hitam yang selalu ia padukan dengan celana jeans panjang. Gadis itu membalikan badannya dan menatap bahunya, saat melihatnya tanpa disadari Aerynpun tersenyum. Perlu kalian ingat, di bahu belakang Aeryn terdapat nama "Adrino Xendrick" dengan huruf latin.

"Vanno.." lirih Aeryn saat tiba-tiba pikirannya jatuh pada Vanno Danudaksa

Aeryn mengambil ponselnya, niat awalnya ingin menelpon Vanno dan mengucapkan happy weekend padanya tapi telpon dari Adrino lebih dulu masuk.

"Hai.. Sudah sampai?"

"Sudah queen.. Ak--"

"No. Aku akan turun. Kau tunggu disana saja. Bye love"

•••

Adrino dan Aeryn kini sudah berada di salah satu cafe bertema artistik dengan art gallery dilantas paling atas. Sebenarnya Aeryn tidak tahu mereka akan kemana, Aeryn mempercayakan semuanya kepada Adrino dan seperti biasa pria itu selalu membuat Aeryn merasa bahagia. Adrino sangat paham apa yang Aeryn suka dan apa yang Aeryn benci.

Sejak masuk ke cafe sampai kini mereka sudah duduk dimeja mereka, Aeryn tak melepaskan pandangannya dari Adrino sedetik pun.

"Ada apa queen? Apa kau tidak suka tempat ini?"

Aeryn menggelengkan kepalanya "Aku suka banget. Kamu selalu tahu apa yang aku suka Adrino"

Adrino meraih tangan Aeryn dan mengecupnya "Anything for my queen"

See? Kalian bisa lihat bagaimana cara Adrino memperlakukan Aeryn dengan penuh cinta. Pria yang dianggap menyeramkan bagi orang lain adalah pria paling manis kepada Aeryn dan Stella, adiknya.

"Setelah dari sini. Aku ingin membeli beberapa buku dan bunga.. Ehmm.. Dan juga ice cream!" ucap Aeryn dengan antusias

"Hanya itu? Kau tidak ingin membeli yang lain?"

"Aku hanya ingin membeli itu saja untuk saat ini"

Aeryn menatap mata Adrino dengan lekat lalu berpindah pada leher Adrino, dan ia langsung tersenyum. Bahkan saat ia melupakan Adrino, pria itu tidak menghapus tatto dengan nama Aeryn yang ditulis oleh huruf latin. Yap. Keduanya sama-sama memiliki tatto dengan nama mereka, Aeryn di pundak belakangnya dan dijari manis bagian samping, sedangkan Adrino di leher bagian kiri dan dada bagian kiri. Keduanya membuat itu bersama saat ulang tahun Aeryn.

"Kau masih menyimpan gelang itu hm?" ucapan Adrino barusan membuat lamunan Aeryn pecah

"Ha? Oh. Tentu saja. Kau memberikan gelang ini saat aku berulang tahun, dan saat kita membuat tatto nama kita" jawab Aeryn dengan semangat

Adrino tersenyum hangat saat mendengar jawaban dari wanitanya "Kau mengingat semuanya?"

"Tentu saja Adrino Xendrick. Kau milikku. Tidak mungkin aku melupakan semuanya"

•••

Sedangkan Vanno dia menghabiskan waktu bersama teman-temannya ditaman rumah miliknya. Sebenarnya sejak ingatan Aeryn pulih Vanno sangat takut jika Aeryn akan memilih bersama Adrino daripada dirinya, tapi Vanno sangat beruntung ia memiliki teman seperti Raka dan Devon yang selalu mendukungnya dan memastikan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Gue bosen lama-lama"

"Sama Von. Ck. Coba deh lo telfon Audrey, suruh kesini sama temen-temennya"

Devonpun langsung menelpon kekasihnya itu.

•••

Ditempat Audrey berada ternyata terdapat Kintan juga, Kintan daritadi hanya diam sama halnya seperti Audrey. Saat mereka hampir tertidur tiba-tiba saja ponsel milik Audrey berdering.

"Hm.. Halo.. Siapa sih" jawab Audrey dengan setengah sadar

"Sayang kamu dirumah kan? Aku jemput ya? Kita ke Vanno?"

Audrey merenggangkan badannya "Eughh.. Hmhh.. Males deh.. Aku ngantuk banget.. Yaudah ya bye"

Audrey langsung mematikan telponnya dan membuang ponselnya ke sembarang arah. Audrey menatap temannya, Kintan ternyata sudah tidur dengan mulut sedikit terbuka bisa dilihat Kintan sudah berada di negeri dongeng miliknya.

Akhirnya Audrey ikut menyusul Kintan dan mereka menghabiskan waktu dengan tidur.

•••

Malam ini menunjukkan pukul 20.00 dan Aeryn baru saja keluar dari lamborghini aventador bewarna hitam milik Adrino dengan beberapa paper bag besar. Gadis itu tertawa kecil saat kekasihnya juga membawa paper bag miliknya. Adrino merangkul pinggang Aeryn dan berjalan menuju apartemen milik Aeryn.

"Aku pulang ya" pamit Adrino saat sudah menaruh semua belanjaan milik wanitanya itu

Aeryn memeluk Adrino dengan wajah cemberutnya "Aku masih merindukanmu"

"Kita akan bertemu lagi besok, aku akan menjemputmu. Oke?"

Aeryn mendongakkan kepalanya menatap wajah Adrino "Mengantarku ke sekolah? Bagaimana jika murid-murid Creovilage tahu?"

"Tidak masalah. Semua orang harus tahu bahwa kau adalah milikku Aeryn.."

Gadis itu menggelengkan kepalanya dan menolak ajakan Adrino "Aku berangkat sendiri saja. Aku juga ada beberapa urusan dengan temanku"

Ya. Sejak Aeryn mengingat Adrino, sikap Aeryn menjadi dingin kepada kedua temannya Audrey dan Kintan. Aeryn tidak ingin mereka menganggap bahwa Aeryn tidak ingin menjadi teman mereka lagi.

"Baiklah. Aku pulang ya" pamit Adrino lagi dan mencium puncak kepala Aeryn

"Bye love"





•••••

Hai hai hai semuaa 🤗🤗

Apa kabar nihhh? btw aku ada cerita baru, udah mampir belum? aku tunggu yaaaa ❤️

Kalo aku jadi Aeryn, bakalan leleh bgt siihhh, mana ditubuh dia ada nama kita lagi sksksk😭😭😭😭😭🙏🏻🏃🏻‍♀️🧘🏻‍♀️

HAHAHAHALU☺️

Oke sampai ketemu di bab selanjutnya ya 🤗🥰 see u..

THANK U ❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang