Creovilage 37

12 1 0
                                    

Happy Reading 🦋❤️




•••••

Pagi ini Reynand berada disalah satu ruangan dirumahnya bisa dibilang ruang kerja Reynand, disana sudah terdapat lima pria dengan pakaian serba hitam yang menunggu Reynand. Reynand datang dengan keadaan yang sangat acak-acakan, kantung matanya berubah menjadi gelap, Reynand menatap orang baru saja dikeluarkan dari karung oleh anak buahnya.

"Dia sehat?"

Salah satu dari mereka mengangguk "Sangat sehat tuan. Kami sudah memeriksa riwayat kesehatannya sebelum kami bawa"

Reynand mendekati orang asing yang sudah tak bernyawa itu, orang itu penuh dengan darah dikepalanya. Ia membuka mata orang itu, lalu ia memeriksa detak jantung orang itu juga.

"Bagus Alex. Kau selalu bisa saya andalkan. Lakukan sekarang"

Alex, orang kepercayaan Reynand hanya mengangguk dan memulai perintah Reynand.

Dengan pelan-pelan Alex menyayati tubuh orang itu dengan pisau khusus, ia memulai dari ginjal orang itu terlebih dahulu.

"Ginjal kanan atau kiri tuan?"

Reynand memperhatikan ginjal orang yang sudah mati itu dengan seksama "Bukankah keduanya nampak bagus?"

"Benar tuan"

"Kita ambil semua. Dan kalau matanya tidak bermasalah, kau ambil juga"

"Maaf tuan. Tapi mata orang ini kurang sehat. Hanya matanya saja yang bermasalah, sisanya baik-baik saja"

"Ya. Terserah kau saja"

Alex memulai kegiatannya lagi. Reynand melihatnya dengan tenang sambil meneguk minumannya.

Beberapa menit berlalu "Aku akan pergi. Jika sudah. Seperti biasa, kau terbang ke pulau kita dan segera memanggil kapal untuk dibawa keluar negeri"

•••

"Duh.. Today panas banget gak sih" keluh Audrey "Suruh Devon kesini deh. Biar nggak panas"

"Vanno juga dong" celetuk Reina

Beberapa menit kemudian setelah Audrey menelpon Devon, akhirnya Devon datang bersama teman-temannya. Terlihat dari raut wajah Vanno, ia sangat terlihat dingin hari ini. Reinapun bingung dengan perilaku Vanno hari ini, tidak biasanya Vanno diam dan tak banyak bicara.

Tiba-tiba ponsel mereka berbunyi secara bersamaan. Merekapun saling menatap satu sama lain dan memeriksa ponsel mereka.

"Ke minimarket habis pulang sekolah ya. Gue mau ngomong" tulis Amanda dan mengirimkannya ke Reina dan teman-temannya

"Sayang Manda bilang ke kamu?"

"Iya. Bisa kita bicara berdua?" ucap Vanno

Reinapun mengangguk dan berjalan menjauh dari teman-temannya. Teman-temannya yang berada di sana kebingungan, apa yang terjadi pada Reina dan Vanno.

"Mereka Kenapa beb?" tanya Audrey

Devon mengedikan bahunya "Gatau juga. Vanno daritadi diem aja"

"Mereka baik-baik aja kan?" ucap Kintan dengan khawatir sambil menatap Reina dan Vanno yang berjalan menjauh

Saat ini keduanya sudah berada cukup jauh dari teman-temannya, sebenarnya Reina juga bingung kenapa Vanno menjadi seperti ini padanya. Vanno menghembuskan nafasnya beberapa kali, membuat Reina semakin bingung.

"Sayang kenapa? Ada apa?"

"Waktu kamu libur kemarin. Kamu kemana?" tanya Vanno dengan tatapan lurus

Reina menautkan kedua alisnya "Ehm.. Aku? Aku cuma ke cafe beli buku sama bunga. Udah"

"Sama siapa Reina?" tanya Vanno yang kali ini menatap Reina dengan tatapan dingin

"... Pak Reynand. Tapi aku nggak tau kenapa dia bisa ada didepan apartemen aku waktu itu. Dia tiba-tiba dateng Van. Aku gak bohong" jelas Reina lalu memeluk Vanno

Vanno membalas pelukan Reina "Apa hubungan kamu sama Reynand sebenernya Rein.. Kenapa dia lebih tau kamu daripada aku, pacar kamu sendiri" ucapnya sambil menenggelamkan wajahnya di pundak Reina

"Aku takut dia ngambil kamu Rein. Aku takut kamu nyaman sama Reynand karena Reynand tahu banyak tentang kamu. Aku udah cari tau semua tentang Reynand tapi nggak ada hasilnya" jelas Vanno yang membuat dada Reina mendadak sesak

"Aku juga berkali-kali cari tahu tentang Reynand. Tapi nggak ada juga. Aku juga nggak tahu siapa Reynand. Aku mau benci dia tapi nggak bisa Vanno.." balas Reina yang kini menangis dalam pelukan Vanno

Vanno melepaskan pelukannya, dan menatap Reina dalam-dalam "Kita coba tanya kak Amanda ya? Kita tanya tentang Reynand"

Reina hanya mengangguk.

Reynand yang hari ini berada di sekolah dan tak sengaja melihat Reina memeluk Vanno dengan erat sambil menangis. Reynand mengepalkan tangannya sampai urat-urat miliknya terlihat.








•••••

HELO HELO EVERYONE, HELOOO..

gimana sama bab 37? agak sadis bgt ga sih? aku ragu mau up bab ini, mungkin nanti Creovilage bakal aku kasih label "18+" aja kali yaa😭😭😭

Sumpah tapi terlepas dari bab 37 ini, ada banyak kejutan dibab selanjut selanjutnyaaaa.

JADI KALIAN TIM VANNO APA MAU OLENG?

oke see u di bab selanjutnya ya guys, thank u yg udah mau mampir sampai bab ini❤️

CREOVILAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang