#49.HAPPIER
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
"Berikut ini jadwal untuk ulangan akhir semester 1, jangan lupa belajar ya!" ujar Walas mereka, Bu Mishka selagi membagikan lembaran.
"YAHH ELAHHH....."
Hayooo.... pelajaran apa yang membuat murid mengeluh seperti itu.
Apalagi, kalo bukan Mati Matian Ngejar Kamu, alias Matematika.
Ya, betapa sialnya Matematika menjadi mata pelajaran pembuka UAS. Untuk kebanyakan murid, itu akan membuat semangat belajar mereka semakin menurun karena baru hari pertama sudah merasakan stress.
"Dengerin saya dulu," Bu Mishka yang berkata barusan, membuat mereka mengatupkan mulut, dan mendengarkan. "Tenang aja, kalian udah pernah melewati ujian yang lebih berat dari ini, dan bisa teratasi. Yaitu ujian hidup."
Penuturan jenaka Bu Mishka barusan entah kenapa, melonggarkan beban yang ada dipundak mereka. Bukan, bukan termotivasi, tapi pasrah sama hasil.
Davin setelah melihat keseluruhan jadwal UAS, mengalihkan pandangannya ke Aileen. Cewek itu, terlihat menidurkan sisi kiri kepalanya. Meskipun matanya terpejam, Davin tahu dia tidak tidur. Dia sedang meratapi nasibnya.
Hal itu mengundang senyum tipis Davin, membuatnya bangkit dari kursi dan menghampiri. Davin dengan cepat mengatupkan senyumnya, menendang kecil meja cewek itu agar bangun.
"Shhh!!! jangan ganggu!!" Aileen masih menidurkan sisi kiri kepalanya, sementara matanya menatap keatas dimana cowok jangkung itu berdiri.
"Aku lagi bimbang, milih dukun Banten atau dukun Banyuwangi. Menurut kamu lebih ampuh yang mana,—"
"Gue ajarin."
Aileen langsung membangunkan kepalanya. "Seriusan kamu mau? emangnya kamu gak belajar?"
Davin agak bingung menjawabnya. Dia gak mau kelihatan sombong dengan berkata, sekarang lagi mantepin materi kelas 12. "Mau gak?"
Aileen diam-diam tersenyum malu sambil menganggukan kepalanya. "Belajar dimana? Starbucks yuk! biar kayak orang-orang,----"
"Yang ada lo kebanyakan ngoceh daripada belajar kalo disitu."
Aileen berdeham, tersenyum. Mau menjablay dengan ngegombal. "Kalo ngocehinnya tentang kamu, boleh gak?"
Davin hanya diam, menatap Aileen datar tanpa berkata-kata. Kalian berekspetasi apa dari seorang Davin? balas gombal?
"Besok, dirumah lo, jam 1."
"Cihh.... gak seru ah dikacangin doang! Kamu mendingan ambil S1 Gombal di Universitas Ali Zhafran!"
Davin hanya bisa menyentil dahi Aileen karena ke-absurdan cewek itu.
"Di rumah lo ada blender gak?"
Kini, Aileen yang bingung. "Ada sih, emang buat apaaa??"
"Mau daur ulang otaklo."
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
"Heh... rapih banget??? kayak mau ketemuan sama siapa aja...." kekeh Aileen kecil, menatap penampilan Davin dari atas ke bawah.
Biasanya cowok itu hanya akan menggunakan hoodie dan tight jeans yang membentuk kaki skinny jenjangnya, tapi sekarang kemeja putih berlengan panjang yang digulung selengan, bagian bawah baju yang dimasukkan kedalam celana chino hitamnya. Bukan hanya itu, poninya yang biasanya menutup dahinya, dia sibakkan keatas menggunakan gel rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Teen Fiction[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...