no

2.4K 316 75
                                    

#2.NO

↬⚪●◑♧◑●⚪↫

Aileen dengan senyum merekah nya dipagi hari siap bertemu dengan Davin, sudah tak ada rasa malu yang membesit. Ia menunggu di balkon kelasnya sembari melihat ke parkiran yang berjarak lumayan jauh.

Dilihatnya dari kejauhan Davin yang sudah sampai di sekolah sedang memarkirkan motor ninjanya. Tanpa aba-aba, cewek itu langsung menghampirinya tak lupa membawa bekal roti yang sudah dia siapkan.

Davin mengaca di kaca spion untuk membetulkan tatanan rambutnya yang berantakan, saat hendak membetulkannya, seseorang bergerak lebih dulu.

"Gak usah dibetulin juga udah ganteng Vin..." kata gadis itu seraya membetulkan tatanan rambut Davin.

Davin yang tak suka segera menepis tangannya dengan wajah dinginnya.

Aileen tak memasalahkan, malah makin tersenyum. Dia jadi cepat-cepat membuka bekalnya, "Vin, gue bawa roti, aaaaa..."

Davin tidak menggubris, malah menatap cewek ini ketus.

Aileen pun jadi agak sedih, namun dia tak berhenti begitu saja. "Satu aja, yaaa???"

Davin masih diam, masih juga dengan tatapannya yang sama.

"Vin...." Aileen merengek. "DAAAAAAAVIIIN!!!!"

Davin jadi mendengus karena rengekan cewek itu membuat mereka diliat orang-orang. Biar cewek itu diam, Davin mengambil satu secara paksa.

Aileen jadi menatap berbinar. Dia sangat senang kala Davin memakannya. "Gimana Vin,—"

Gerakan Davin yang melepehkan rotinya ke aspal membuat Aileen mengerucutkan mulutnya. Wajah berseri-serinya seketika luntur begitu saja.

Aileen sangat tertohok melihat gerakan Davin barusan, sampai-sampai dia mematung. Bagaimana Davin bisa sejahat itu dengan memuntahkan rotinya didepan wajahnya.

↬⚪●◑♧◑●⚪↫

"Kenapa?" tanya Andrea kepada Aileen yang sedari tadi hanya menenggelamkan wajahnya dimeja.

"Apanya yang kenapa?" cewek itu malah balik nanya, dia segera memutar kepalanya membelakangi Andrea.

Andrea memutar bola matanya jengah. "Seriusan kenapa? Muka lo kayak ikan digoreng kegosongan. Pait bener."

"Abis mandi pake air kopi, makanya pait," jawab Aileen asal.

Asli rasanya kalau digituin ama doi pengen ngerenung aja, gak mau diajak ngobrol, dan gak mood ngapa-ngapain, ada yang pernah gitu?

"Biar aku si cantik ini menebak!"celetuk Audrey. "Pasti karena Davin kan!"

Tebakan Audrey membuat Aileen spontan menengok kearahnya. Dia menarik nafas bete, lalu kembali ke posisi semula.

"BINGO!!"

Aileen jadi malas sendiri. Gini nih punya temen yang tingkat kepekaannya melebihi batas wajar, mau ngehindar atau bohong jadi susah.

STEP #DavAileen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang