#5.THROW
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
Saat sampai rumah, Davin membuka sepatu, jaket, dan tas nya lalu dilempar secara asal. Dia mengambil ponselnya lalu duduk di sofa dengan kaki diatas meja.
Saat membuka ponselnya, line atas nama 'Alexandra Aileen' memenuhi notifikasinya, namun cowok itu tak berniat membuka.
"Davino Alvian Diandria! Kaki nya, bagus ya!" omel bundanya setengah teriak. Davin buru-buru menurunkan kakinya tanpa sedetikpun mengalihkan gamenya.
"Jadi 1 jam cuma nengker di sofa, main game, gak mandi, gak ganti seragam?!" tambah bundanya, Lagi-lagi Davin tidak menggubris dan itu membuat Dian,--Bunda Davin-- merebut ponsel Davin dengan paksa.
Davin hanya menghembuskan nafas pasrah, mau marah tapi gak bisa. Padahal tadi dia udah dapat AWM, sudah difokuskan dikepala musuh, tinggal dipencet, tapi tuhan berkehendak lain....
"Kebiasaan kan, bunda ngomong di kacangin. Sama temen boleh, sama bunda gak boleh!"
Davin tersenyum tipis, "emang kenapa?"
Bundanya ikut terkekeh dan mengambil duduk disamping Davin. "Pokoknya gak boleh! Oh iya, tadi Seli nanyain kamu. Emang adek pulang kemana dulu?"
Senyuman Davin jadi sirna, disertai decakannya saat mendengar nama Seli. "Dasar ngerepotin."
"Adek sendiri kan tau keadaan Seli gimana. Adek punya orang tua yang peduli, Seli enggak. Kalau orangtua nya gak bisa, biar kita aja," kata Bundanya memberi pengertian sambil mengelus-elus rambut anak bungsunya.
Davin hanya diam. Namun dirinya jadi menghembuskan lelah. Tau Seli akan selalu punya akses untuk merepotinya.
Lalu dia beranjak dari sofa, dengan dagunya yang menunjuk tangga, yang mengisyaratkan dia akan keatas.
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
Davin memijat kepalanya yang tidak pusing. Bundanya menyuruh Seli berangkat bareng-nya. Belum berangkat saja, Davin sudah terbayang cerewetnya gadis itu.
Semenjak Seli pindah ke komplek yang sama dengannya, tak jarang cewek itu menghantui hidupnya.
"Ih mukanya kesel..." ejek Seli terkekeh yang makin membuat Davin kesal, tapi dia tahan.
"Kalo liat lo kesel gini jadi keinget Inside Out, pas bagian si Anger ngedorong Joy. Pasti dipala lo Anger sering banget dorong Joy, makanya,—"
Malas mendengar kicauan cewek itu, Davin buru-buru memakai helm, menyalakan mesinnya dan akan meng-gas motornya cepat, namun digagalian karena teriakan cewek itu.
"BUNDAAAAA!!! DAVIN MAU NINGGALIN AKUUU!!!!!"
Dian yang sudah di dalam rumah, jadi keluar lagi. Dia memandang Davin dengan horror.
"Adeeekkkkk!!!!"
Davin membuang pandangannya ke sembarang arah, diikuti decakan sebalnya. "Ck."
"Gak boleh ckckck ah, gak baik!" ceramah bundanya.
Seli tertawa kecil karena interaksi ibu-anak ini, terkadang ia merasa cemburu dengan kehangatan keluarga Davin. Ini baru dia dan bundanya, belum lagi bersama ayah dan kakaknya. Seli juga cemburu melihat Dian yang dari luar cerewet, tapi sebenarnya perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Teen Fiction[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...