#44. FAITHFUL
Pilih; kalian ramaikan ini atau aku sepikan notifikasi kalian ^____^
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
Jatuh cinta adalah fase terbodoh semua orang. Seperti Aileen sekarang ini, udah tau Davin gak suka dia, terang-terangan mengakui hanyalah beban, tetapi Aileen masih aja berharap dan gak menyerah. Bayangan, 'im the only one who can,' lah yang membuat kita pantang menyerah, serta mempunyai pikiran, 'doesn't care about all damages, as long as we still with them.'
Aileen menghela nafasnya. Bohong kalau sampai sekarang masih tidak sakit hati, tapi kemarin dia sudah memutuskan. Sembari menunggu mobil Davin sampai, Aileen menyetel lagu yang selalu menjadi duta galau para masyarakat Indonesia, Pupus dan Risalah Hati-- Dewa 19.
Bagian dalam diri Aileen, agak mengutuk dirinya sendiri, bisa-bisanya baru sepagi ini udah dramatis ngegalau. Ya cuman.... mau gimana lagi, saat ini hanya kedua lagu itu yang mewakilkan perasaannya.
Kalau dengerin Risalah Hati, Aileen jadi teringat insiden nyanyi di kantin, dimana dia mempermalukan dirinya sendiri. Kalo diinget-inget, antara malu dan ngakak. Tapi ya, lebih banyak ke malunya sih, bahkan Aileen berdoa amnesia agar tak teringat terus. Namun tetap aja, kalo ngelamun tiba-tiba suka menyeruak ke pikirannya. YA POKOKNYA MALU-MALU IN LAAHH!!
Aileen mematikan lagunya kala mobil Davin telah sampai dirumahnya. Dia menyemangati dirinya agar tegar untuk beracting hari ini.
"Kalo Davin bisa acting, gue juga. Aileen lo harus lagak gak pernah denger itu semua, kalo keterusan, lama-lama lupa sendiri kok. Kalo selalu inget palsu, bakal selalu stuck disitu. Lo kan mau balikin keadaan!!"
Aileen membuka pintu mobil Davin dengan senyum biasa yang dia lemparkan, meskipun sekarang rasanya cewek itu hanya ingin memasang wajah datar.
Sekarang jam 04.50 pagi, dimana Aileen sebenarnya masih ngantuk, tapi karena melihat Davin dengan hoodie hitam beserta kupluknya dan celana jersey basket, yang entah kenapa terlihat sangat tampan, langsung menyegarkan mata Aileen.
Iya, mereka datang sepagi ini, karena hari ini final dan perebutan juara 3 basket putra & putri dan futsal. Sementara cabor olahraga lain, seperti voli dan bulutangkis, telah selesai kemarin.
Setelah duduk dan mengenakan sabuk pengaman, Aileen memutar otaknya, mencari kata-kata jenaka untuk mengajak cowok itu berbicara tapi daritadi kok gak nyantol-nyantol ya. Biasanya, ngalir begitu saja, namun kini dia harus berpikir dulu. Tolong, Aileen itu otaknya hampir punah, dengan dipaksa berpikir, maka dipastikan itu otak akan terbaring di gundukan tanah.
"Mau ngomong sesuatu?"
"Hah?! enggak kok!" Aileen langsung mengutuk dirinya dalam hati yang pergerakannya bisa dibaca Davin. Lagian, Davin kok bisa peka banget ya? kayaknya berguru sama putri malu.....
Aileen menengok ke arah kaca sepenuhnya, masih berpikir apa yang harus dia katakan karena kalau tidak, Davin akan curiga seperti kemarin. "Kamu hari ini lawan anak SMA Sanjaya kan? ternyata Darrel, temen aku yang pas ke cafe kita ketemu, itu sekolahnya dia!"
Cowok itu yang hanya mengangguk, membuat Aileen menggaruk tengkuk kepalanya canggung. Aileen semakin mati gaya, kala cowok itu tak melanjutkan percakapan. Sumpah, bersama Davin yang pendiam, dia tak pernah secanggung ini, benar-benar baru kali ini!
Aileen membuka ponselnya, mencari bantuan.
Alexandra Aileen
KahhhhAlexandra Aileen
penting nih bantuin donggg!Alaska
gua tau sebenernya bakal ga penting,
tp tangan diatas lebih baik daripada dibawah
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Tienerfictie[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...