#7.SEMU
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
"Kok diem-diem an?" Celetuk Ali bingung saat melihat giliran Davin dan Aska yang bermain PS, tapi malah diam.
Ali yang dikacangin, jadi berdecak kesal, namun tak memusingkan. Mungkin mulut mereka lagi mager berkicau, pikirnya.
"Kak Dara emang pergi kemana Dek?" ujar Fahri seraya membuka cemilan yang disediakan Davin.
Davin tidak niat menjawab melainkan tetap fokus pada fortnite didepannya, Fahri yang tidak dijawab merasa kesal dengan kebiasaan Davin yang satu ini.
"Kan, kebiasaan kan orang ngomong gak mau dijawab!" cercah Fahri seraya melempar snack ke Davin.
"Lagi hunting tuyul kali," kata Davin asal, Fahri yang mendapat jawaban aneh itu kembali melempar snack ke Davin.
Davin jadi mendecih sendiri, sambi mengusap kepalanya. Tanpa menengok kebelakang, dia tahu pasti sekarang lantainya berserakan snack lemparan Fahri tadi. "Awas lo pulang tanpa bersihin!"
"Aha!! Mampusss!!!" ledek Ali sambil cekikikan.
Fahri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "aduh Dek, emak gue,--"
"Apa?! Emak gue suruh masukin jemuran, emak gue suruh tabokin nyamuk dikakinya?! Mau alasan apalagi, ha?!" potong Davin cepat yang mengundang gelak tawa bagi Aska, Jonathan, Valen, dan Fahri.
Fahri jadi beranjak ke samping Davin, menoel pipi cowok tampan itu. "Aku gak nyangka sayang, kamu selalu inget apa yang aku omongin."
Davin menepis tangan cowok jangkung itu dipipinya dengan sebal.
"Dah Jo, tikung aja si Kanza,—pacar Fahri—," ucap Valen menyikut sesepuhnya para fakboy, yakni Jonathan.
Jonathan jadi menyeringai. "Gas lahhh!!! Kanza manis banget, yakali gak..."
Fahri berdiri, lalu menimpa tubuh Jonathan, menekan-nekan cowok itu kebawah dengan brutal. "Mati kau matiiii!!!!"
Jonathan hanya terkekeh santai tak berniat memberontak, yang sebenarnya timpaan cowok itu sakit. Ya, Jonathan memang tertidak baper dan santai diantara mereka.
Setelah puas, Fahri melepaskan timpaannya. Dia duduk lagi ditempat semula. Sementara itu suasana menjadi hening.
"Jo, Ody sama Dani gimana?" tanya Ali mencairkan suasana, pada Jonathan si cowok bernotabene yang paling mengenal Ody.
"Ya kayak biasa, dijadiin media buat deketin mantan gue," jawab Jonathan. Mantan yang dia maksud adalah si primadona angkatan mereka, yaitu Andrea Martadinata
"Wah... gua harus nyusun stratregi buat godain Ody biar suka sama gue!!" Ujar Ali.
Jonathan jadi menatap cowok itu nyalang. Aura posesif menjaga akan sahabat kecilnya itu otomatis keluar. "Lo mau ngalusin dia doang, ngasih harapan tinggi, biar dia kira lo suka dia?"
Ali mengerjap panik menatap Jonathan yang buat serius aja jarang banget, tapi sekarang menatapnya tegas. Bahkan Davin yang selalu fokus pada gamenya, jadi mengalihkan kepala ke belakang, ikut menatap Ali nyalang.
Ali langsung menggeleng-geleng menatap dua sahabat Audrey dari kecil itu agak panik. "E-enggak, gue beneran suka sama Ody!!"
Fahri yang melihat paniknya cowok itu jadi kasihan dikit. "Santai, dia beneran. Gue yang selalu nemenin galaunya dia kalo ada bau Ody-Dani."
Jonathan melepas tatapan kontak dengan Ali. Jonathan menarik nafasnya, mencoba membalikkan keadaan agar tak canggung kembali. "Padahal dia selalu babuin gue sama Adek, tapi tetep aja kita patuh sama dia, mau lindungin dia, yang padahal dia sendiri udah kuat buat ngelindungin dirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Teen Fiction[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...