everything

894 154 308
                                    

#55.EVERYTHING





↬⚪●◑♧◑●⚪↫







"ADEKKU YANG JELEK TAPI GANTENG, DRIVE THRU MCD YUK!!!"

Ya, terkadang mereka suka drive thru tengah malam layaknya jam 00.00 sekarang.

"Mager."

Dara tidak kaget sih mendengar jawaban itu. Sepintar-pintar adiknya itu, sifat malas geraknya sudah menjadi bakat alaminya. Yang aneh, libur panjang Desember yang biasa cowok itu habiskan dengan bermain game, sekarang dia malah baring di kasur, dan menatap kosong ke atas, layaknya orang galau.

Dara diam dan berpikir. Apakah dia benar-benar galau??? Kalau iya, wah! Menarik untuk diganggu, bukan?!

"Aroma-aromanya ada yang galau nihhh......" Dara mulai mendudukan dirinya di pinggir kasur sambil menabok kaki Davin, namun cowok itu hanya diam tak membalas, membuat Dara semakin keasyikan.

"Emang Jojo jadian sama siapa lagi sihh????"

Dara kembali menengok, namun adiknya itu tetap diam, padahal sudah menggunakan dengan senjata pamungkas barusan. Dia sama sekali tidak menunjukkan gurat marah, terganggu, ataupun tatapan lesernya.

Baiklah, tandanya dia benar-benar galau.

"Dek, lo beneran suka Aileen?"

Davin menoleh bingung pada Dara. "Yaiyalah?"

"Seriusan, beneran suka atau pura-pura?"

Davin bangkit dari posisi telantangnya menjadi duduk. "Kenapa Dar, tiba-tiba nanya gitu?"

Dara terdiam sebentar. Netranya sementara waktu tak bisa membalas tatapan adiknya, hingga akhirnya penuh keberanian ditatapnya. "Dek, maaf gue ikut campur soal kehidupan lo. Sebenernya gue yang suruh Sadam biar lo yang ngelaksanain misinya, dimana seharusnya itu Aska."

"Dek, pas Sadam kasih tau, gue gak mikir panjang selain mohon biar lo aja. Gue percaya Aileen bisa nunjukkin lo hidup gak cuma sekedar 1 atau 2 definisi, tapi banyak." Dara menatap Davin sungguh-sungguh. "Dan kalo hal itu malah lebih ngeganggu, maafin kesalahan gue, Dek."




"Makasih udah salah."




"Hmm???" Dara mengerutkan keningnya bingung. Kok malah makasih? Dara sendiri akan menerima jika disumpah serapahi. Semager itu kah adiknya untuk marah? atau,—

"Tunggu dulu.... Tunggu dulu,—TUNGGU SEBENTAR! LO SUKA AILEEN BENERAN DEK?!"

Masih dengan senyumnya, Davin mengangguk.

"OMG NOOOO WAAYYY SHIT IS REAL, LIKE...... ADEK GUE BENERAN SUKA CEWEK YANG GUE COMBLANGIN NO NO NOOOO!!! BUKAN ITU INTINYAAA!!! ADEK GUE GAK BENERAN SUKA JOJOOOO!!!"

Lebay, bukan? Davin bahkan refleks memundurkan kepalanya saking kagetnya.

"MAUUU TAU DONG SEJAK KAPAAANN???" Dara sendiri bukan tipe mahasiswa kupu-kupu, alias kuliah-pulang. Diberkati energi dalam yang membuatnya jarang kelelahan, dia menjadi produktif bukan tanggung. Semua kegiatan diembat sama dia sampai waktu istirahatnya jarang. Makanya, semenjak kuliah dia semakin jarang bertemu Davin, sampai tak sadar gelagat adiknya yang sudah jatuh hati ke Aileen.

"Gak, lo dulu."

Tanpa bingung atau bertanya maksud Davin, Dara mengerti. Dia menarik nafas, mulai menceritakan.






|
|
|
|
|


4 BULAN YANG LALU.





STEP #DavAileen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang