extra chapter

845 68 27
                                    

siapa yang kangen bangeettt sama merekaa??🥺🥺🥺🥺

hope i get the hype as when this story was on-going. anyway, happy reading✌🏻😊🤳🏼


↬⚪●◑♧◑●⚪↫


"Mana pacarnya Mas Davin?? Katanya mau kesinii!!"

Suara bocah berumur 8 tahun yang masih duduk di bangku 4 SD itu membuat Davin yang sedang memotong ketupat jadi menoleh. Rupanya Karenina, sepupunya yang tinggal di Malang yang sedang bermudik di Jakarta.

"Mas Davin yang kesana, bukan dia. Emang kenapa? Nina mau ikut?" tanya Davin ramah.

Apakah kalian merasa aneh melihat Davin ramah???

Karenina menggeleng, sementara wajahnya tersenyum 'ada maksud'. "Heheheee.... Nina kan mau minta THR!!!"

Percayalah, senyum Davin yang mengembang benar-benar langsung mendatar mendengar alasan Nina barusan. Emang bener-bener anak bocah, semoga saja saat kecil dia tidak pernah mengalami fase memalaki THR.....

"Nina udah makan belum?"

Nina menggeleng sebagai jawaban mendengar pertanyaan dari kakak sepupunya. Davin yang tadinya memotong ketupat pada piringnya untuk dirinya, jadi memberikan ke Nina.

"Nina ketupatnya segini gak kebanyakan kan?" Tanya Davin, Nina menoleh ke piring sambil menggeleng.

"Mas aku mau ayamnya yang paha ya! Terus yang kulitnya masih utuh, jangan udah ke pretel-pretel!!"

"Iyaa..."

Sebenarnya, Davin biasa saja dengan anak kecil. Dia rasa ini faktor diantara sepupu-sepupunya yang masih kecil, hanya Karenina lah yang satu-satunya perempuan, otomatis menarik jiwa ke-kakakannya.

Davin yang sudah memasukkan opor kedalam piring Nina, kemudian mengambil sendok dan garpu sebagai bentuk sudah siap dimakan.

Nina baru akan mengambil, namun Davin terlihat menahannya. "Kamu udah cuci tangan?"

Nina yang menyengir dan menggeleng itu, membuat naluri kakak dari diri Davin jadi membaweli cewek itu. "Cuci tangan dulu. Kamu daritadi abis pegang uang."

Davin kemudian melihat punggung Nina yang berjalan untuk mencuci tangan di wastafel dapur. Tadinya dia berniat untuk makan, karena dirinya jujur saja sudah menahan lapar sedari pagi yang tidak sempat, lantaran rumahnya yang menjadi tempat kumpul keluarga besarnya, dimana ketika pagi hari akan ada ajang perebutan kamar mandi.

Ketika Nina menyinggung soal kerumah Aileen, dia kemudian merasa lebih baik menahan agar makan dirumah cewek itu saja. Biar tidak kekenyangan.



↬⚪●◑♧◑●⚪↫



Sesudah sesi berfoto-foto sekeluarga besar, dilanjutkan dengan flashback masa lalu. Padahal, sudah dari tahun ke tahun cerita itu selalu berulang, namun esensial kelucuannya seakan tiada lunturnya.

"Semuanya, aku karo Mas Deno dan Davin izin ke rumah Pacarnya Adek dulu yaaa..." ujar Dian saat mengecek arloji menunjukkan pukul setengah 10 pagi. Dia memang sudah berjanji kemarin akan mengunjungi rumah Aileen.

STEP #DavAileen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang