#37.BEGINNING
judulnya beginning kenapa coba????
soalnya memasuki arc ini sampai tamat, udah mulai konflik, klimaks, sampai resolusi. Jadi, ini awalnya. Ya sekian.
BTW, kalo ada yang lupa Sela siapa, yang ketua cheerleader yang labrak Aileen waktu itu di #22.EMBRASSEMENT
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
Memasuki November, adalah bulan favorite anak SMA Global Pribadi. Karena apa? karena setiap tahun selalu diadakan Glodi Cup. Sebenarnya sih, karena waktu pelajaran dipotong, jadi cuma sehabis istirahat kedua, malahan kalau sudah mendekati lomba, sama sekali gak ada pelajaran.
Bagi yang ekskul diperlombakan, tentu saja Glodi Cup ajang yang sangat menyenangkan. Kalau menurut anak OSIS, ini cara alternatif untuk menguras energi, selain nge-gym. Kalau menurut anak nolep, mending dirumah ajalah, daripada gak ada kerjaan di sekolah. Beda lagi bagi Aileen yang anak cheerleader, Davin, Jonathan, Audrey, dan Valen yang anak basket, Fahri dan Ali yang anak futsal, Aska si anak OSIS. Sementara Andrea, dia pengangguran.
Untuk yang pengangguran kayak Andrea, kadang enak, kadang enggak. Walau kebanyakan jamkos, tetap saja guru yang tidak terlalu mengurusi Glodi Cup, tetap mengajar.
Sekarang, anak cheerleader, baik IPA dan IPS digabung, untuk membicarakan soal Glodi Cup yang akan berlangsung dua minggu lagi. Mereka tengah di lapangan indoor, sementara lapangan 1 dipakai anak futsal, lapangan 2 anak basket putra, dan lapangan 3 basket putri.
"Seperti agenda tahunan biasanya, pembukaan nanti oleh kelas 12, lomba cheerleader kelas 11, dan penutup kelas 10," jelas Coach Hanna, lalu matanya dengan tegas menatap Ami dan Sela. "Kalian berdua, sebagai perwakilan IPS dan IPA, tolong jaga team tetap kondusif, hilangin dulu rivalitas! Glodi Cup banyak diikutin sekolah bagus se-Jabodetabek!"
"Sekarang, saling jabat tangan, bikin perjanjian," setelah Coach Hana mengucapkan itu, tak satupun dari Sela dan Ami yang menjulurkan tangan duluan, membuat dia greget, dan menggamit tangan keduanya.
"Kalau sampai kalian ngelanggar, pihak sekolah gak bakal izinin kalian tampil ataupun lomba, meskipun kalian tuan rumahnya. Emang kalian bisa hadapin alumni?"
Ami dan Sela, tetap bungkam. Mereka sendiri tahu, Global Pribadi itu senioritasnya kuat banget. Walau tak berkata apa-apa, untuk kali ini mereka setuju. Karena senioritas lebih menakutkan, dibanding hukuman dari sekolah. Setelah itu, keduanya dengan kompak melepas jabatan tangan.
"Yaudah, untuk pembuka dan penutup, bisa dibicarakan nanti. Buat lomba, posisi anak kelas 11, sudah kamu diskusiin sama anak kelas 12 lain belum?" tanya Coach Hana, pada ketua cheerleader, si Sela.
"Sudah coach."
Jawaban Sela barusan, membuat Ami menolehkan kepalanya bingung. Baru ingin memprotes, dengan cepat dia mengepalkan tangannya. Dia sangat tahu, perdebatan kecil, akan menjadi besar, apalagi didukung faktor rivalitas Warjok dan Warpat. Oleh karena itu, Ami memilih diam.
Sela mulai menyebutkan para anak kelas 11 dan posisinya masuk line up. Dia pun berhenti, matanya mengunci ke salah satu cewek, saat tinggal posisi utama yang belum disebut.
"Top flyernya, Aileen."
Aileen yang disebut, merasa kaget. Bukan hanya itu, beberapa anak 11 IPS, langsung menengokinya. Beragam ekspresi. Ada yang kaget, julit, dan bingung. Top flyer adalah posisi dimana seseorang dipuncak tertinggi dalam piramida. Pasalnya, Aileen merasa banyak sekali yang lebih berbakat untuk menjadi top flyer daripada dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Roman pour Adolescents[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...