faith

1K 184 60
                                    

#29.FAITH


↬⚪●◑♧◑●⚪↫



Davin melirik helm cewek itu yang daritadi sudah bertengger di tangannya, bingung sendiri. Sejak kapan ada ditangannya. Seingat dia, tadi pagi Seli taruh di jok motor Davin. Davin menghela nafasnya, menyimpulkan sesuatu.

Kejadian barusan, jadi Davin simpulkan, kalau Seli memang sudah merencanakan untuk menjebak cewek itu. Davin tidak tahu apa yang sebelumnya mereka bicarakan sehingga Seli menangis, namun, dia tahu perkataan terakhir Seli pada cewek itu disengaja, agar membuatnya terlihat antagonis depan Davin. Tetapi, Davin masih bersimpati untuk tak menyinggung soal itu depan Seli sekarang.



Selain itu.... Davin memang tau, walau menyebalkan dan menganggu, cewek itu sebenarnya baik dan tak memiliki niat jahat, sekalipun yang pernah Seli lakukan.



"Gue jadi keinget mama & papa," terang Seli dengan suara sumbang akibat nangisnya. "Gue dari kecil ngerasa kesepian karena mereka, makanya gue gak suka ditinggalin dan ada yang berpaling dari gue. Emang salah?"

Davin menggeleng kecil dengan senyuman tipisnya. Sebagai pihak yang mengetahui masalah cewek itu, Davin memaklumi dan jadi mengerti. Mungkin, itu alasan sekarang dia menangis. 

Dengan ramah, Davin mengambil helm dilengan Seli, memakaikan ke kepala cewek itu. Davin lalu memakai helmnya, mulai memundurkan motor. Saat sudah, Seli langsung menaik, dan dia melesat pergi dari sekolah.




Saat lampu merah, Davin termenung dengan pikirannya. Satu hal yang pasti, Davin sadar bagaimana cewek itu membenci Seli, namun dia malah seolah berpihak pada Seli dan meninggalkannya. Davin jadi sadar,  kejadian tadi pasti menyakiti hatinya.



↬⚪●◑♧◑●⚪↫



"ADIKK ADA DAVIN TUH DIBAWAH!!"

"MAMA IHH KAGET!! KETOK DULU KAN BISAAAA??!!" kesal Aileen, sambil membuka earphonenya dengan dada naik-turun, karena kaget tiba-tiba pundaknya disentuh.

"LAH, KAMU KIRA MAMA DARITADI NGAPAIN? NGOBOK KOLAM IKAN GURAME?!"

Aileen yang dalam kondisi agak kesal itu mendadak mau ketawa, namun sekuat tenaga dia menahan dengan menggeletukkan kedua giginya kencang. "Bilang aja, 'maaf Aileen yang kamu tuju tidak dapat dicari, silahkan,--"

Vella membuka jendela kamar Aileen, dimana pemandangan dibawah sana teras rumahnya. "DAVIN BENTAR YA!! AILEENNYA LAGI GANTI BAJU,---"

Aileen membelalakan matanya panik, langsung bangkit dari kursi, buru-buru menutup jendela-nya. "MAMA IIIIHHHH!!!"bersamaan dengan itu Aileen menarik tangan mama-nya agar keluar dari kamar.

"JANGAN LAMA!! KASIAN MENANTU MAMA NUNGGUIN KAMU KELAMAAN!!!"

Aileen dibalik pintu kamarnya jadi mendesis sendiri mendengar perkataan mamanya. Lagian kenapa sih, Davin segala dateng???? Terus kenapa gak bilang dulu?? Kalo bilang kan, setidaknya Aileen ada alasan bisa menghindar. Aileen masih sakit hati karena ucapan cowok itu, makanya keinginan untuk melihat wajah cowok itu, sangat nol sekarang.

Aileen jadi melihat lemarinya. Duh! kalo begini kan dia bingung juga mesti pakai baju apaan! "yaudah kalo lo gak mau, ya gak usah repot cari baju bagus, Aileen!!"

Aileen memutuskan mengambil piyama satin hitam lengan panjangnya. Yaa.... mendinglah, daripada dia bertemu Davin, pakai daster bolong-bolong yang sebelumnya dia pakai. Aileen mencepol rambutnya.

STEP #DavAileen (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang