#14.JACKET
↬⚪●◑♧◑●⚪↫
Terik matahari membuat Davin menyipitkan matanya. Lomba paralon air telah dimulai daritadi, kini sedang giliran kelas 11 IPA 1, 2 , dan 3.
"Ish, aduh.. Goblok kali teman kelasku ini!" adu Fahri yang berada di samping kanan Davin dengan tangan yang daritadi menabok-nabok siapapun yang ada disampingnya.
Sampai-sampai Davin jadi korbannya, namun Davin bukanlah tipe manusia sesabar itu. Sekali, dua kali, masih dimaklumi..... ini berkali-kali!! Gimana tangannya gak gatal buat ngegeplak cowok itu balik!
"Elu yang goblok! sakit anjir daritadi gue digeplak mulu! dikata gue ayam geprek?!" omel Ali dengan nada tinggi kesalnya, disamping kanan Fahri, yang Davin masih bisa dengar.
"Dih, ayam geprek aja dipejret bukan digeplak!" jawab Fahri nyolot.
"Lo gak tau spontanitas, ya? norak amat sih hidup lo!" balas Ali tak mau kalah.
"Lah elu.... Alay banget ditabok aja kesakitan!"
"Eh, kemprot! lo nabok gue gak sekali-dua kali, tapi berkali-kali, mana kenceng pula!" "Aaa... gue ngerti. Jangan-jangan ini ada hubungannya sama ketampanan gue. Lo ngiri kan,--"
Dan pertarungan itu berlanjut sampai akhirnya Valen melerai mereka. "Udah apa, jings. Gue mau liat cewek cakep, jadi gak khidmad dengerin bacotan lo berdua!" seru Valen yang berada di depan mereka, menoyor kepala dua pemuda itu.
"Iya Kak Ros..." jawab mereka berbarengan dengan mulut dienye-enyekan.
Davin yang memperhatikan berantem mereka daritadi, berdecak kecewa saat Valen memberhentikan. Tapi sedetik setelahnya, dia memilih tidak memusingkan. Sebab dua bodoh itu, akan berantem sendirinya, tanpa diminta atau dibuat-buat. Pokoknya selalu ada bahan mereka untuk berantem nanti.
"Hai!" sapa suara disamping kirinya yang tiba-tiba datang. Davin jelas tahu itu suara siapa. Hanya dengan suara itu, ketenangannya langsung terusik.
Aileen hanya tersenyum sabar karena cowok itu hanya diam. Dia menghela nafas, dengan cengirannya. "Aku orangnya baperan, takut hantu sama gelap, gak bisa dikasarin, suka es cream coklat, gak suka sesuatu yang berbau strawberry, pemakan apaan aja kecuali seafood, soalnya aku alergi udang sama cumi. Tolong hafalin kalau kita udah resmi nanti," kata cewek itu sembari menunjukkan senyum termanisnya kecowok es batu disampingnya.
"Terus, gue peduli?" sarkas cowok itu yang baru saja diajak ngobrol sudah engap duluan.
"Harus peduli dong! Manusia itu kodratnya makhluk sosial, udah sepantasnya peduli ke sesama! Lagian, dengan peduli, keringanan dihati tuh bisa muncul, yang buat kita bangga dan apresiasi terhadap diri sendiri!"
Krikk.. krikkkk...
Aileen menengok kearah Davin yang tak kunjung membalas perkataannya, yang dapat dilihat sedang berkutat dengan ponsel, entah sejak kapan. Aileen jadi menggerutu kecil.
"Ayo dong ngomong lagi, sinetronnya lagi seru nih!" ucap Fahri keceplosan, yang membuat Davin menengok tajam kearahnya.
Sialan, daritadi mereka nguping ternyata! "bacot." Ujar Davin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP #DavAileen (SELESAI)
Teen Fiction[WARNING: CERITA TIDAK SERU, JANGAN DIBACA!!!!] Berbeda dari semua cewek yang pernah mendekati Davin, jika Davin menolaknya telak mereka akan berhenti, namun... Aileen berbeda. Aileen tidak menyerah dan nekat. Aileen tidak akan berhenti, sampai mend...