Gue berjalan pelan, mengikuti langkah Elruna yang sudah asik melompat-lompat dengan riang. Menggandeng tangan kanan Elruna supaya gadis kecil itu tak kabur. Dengan di sebelah kiri yang menggenggam erat tangan Jeongwoo.
"Ka Uwo. Mau naik kuda itu!" Serunya begitu melihat komedi putar di tengah taman bermain.
Jeongwoo meloleh ke arah gue, membuat gue otomatis membalas tatapannya bertanya apa. "Iya nanti, Runa istirahat dulu yuk. Kasian tuh Kak El capek." Tunjuknya pada gue.
Runa menengok, gadis kecil dengan pipi gembulnya itu memajukan bibir bawah. "Ka El cape?" Tanyanya dengan tatapan jelas berharap gue akan menggeleng.
"Lo sendiri bisa nggak, Woo?" Tanya gue mengalihkan tatapan dari Elruna yang sudah menunjukkan puppy eyes nya.
Gak bisa gue tuh mau nolak kalau udah gitu caranya.
"Bisa." Ujarnya, dia berjongkok menyamakan tinggi dengan Runa. "Kita cari tempat duduk dulu ya biar kak El bisa istirahat!" Ajaknya yang langsung diangguki Elruna.
Ajaib emang adek gue.
Sama Jeongwoo nurut amat.
Setelah berkeliling sedikit, kita akhirnya menemukan tempat yang bisa gue jadikan tempat istirahat. Ada pohon besar buat gue bernaung dari panas. Seenggaknya saat nanti Runa dan Jeongwoo bersenang-senang gue gak mati kepanasan.
"Runa sama kakak dulu ya, bentar." Pamit Jeongwoo tiba-tiba langsung beranjak melepas genggaman tangan Runa di jari telunjuknya.
Dia memanyunkan bibir bawahnya, menatapi punggung jeongwoo yang perlahan lenyap hilang dikeramaian.
"Sini, duduk dulu. Kak uwo mau ke toilet mungkin." Ujar gue, Runa mendekat, "haus." Ujarnya, gue segera membuka ransel Elruna yang tadi jeongwoo letakan di sebelah kaki gue.
Gue membuka botol minum Runa, "pelan-pelan minumnya." Pesan gue melihat Runa. Gadis kecil itu hanya mengangguk masih sibuk meneguk minumannya.
"Gue nggak Nemu karpet nih, pake ini gakpapa ya?" Ujar jeongwoo yang datang membawa selembar kardus. Dia merentangkannya di sisi gue, "dah duduk sini biar gak kotor."
"Padahal di tepian semen gini doang juga gakpapa." Ujar gue pelan, tapi tak urung gue pindah ke atas kardus itu.
"Kak uwo mau minum?" Tanya Elruna menawarkan. Menyodorkan botol di tangannya.
Jeongwoo menoleh, tersenyum lebar. "Nggak usah, punya Runa." Ujarnya lembut. "Runa mau main sekarang atau mau istirahat dulu?"
"Main sekalang!" Seru Runa antusias. Melihat itu, jeongwoo tertawa, tangannya terangkat mengusak rambut Elruna yang diikat dua.
"Gue tinggal bentar ya." Gue mengangguk saat jeongwoo mengatakan itu ke gue. "Jangan kemana-mana!" Peringatnya masih dengan tatapan mata yang lurus menatap mata gue dalam-dalam.
"Iya." Balas gue singkat, sibuk menyembunyikan debaran jantung yang mulai menggila.
"Kalo ada apa-apa telpon."
"Iya, Woo. Itu Runa nanti ngambek kalo Lo lama. Buruan gih." Kata gue mengusirnya.
Dia mencibir, jadi berbalik memunggungi gue. Membopong tubuh kecil Elruna dan mengajaknya ke tempat komedi putar tadi.
Gue tersenyum memandangi mereka.
Jeongwoo dan gue udah bersahabat sejak Runa belum lahir, dan sekarang adik gue udah mau lima tahun.
Cukup lama kan?
Tapi gue masih belum terbiasa sama sikap manisnya jeongwoo.
Jantung gue masih suka deg-degan. Gue masih baper sama setiap perlakuannya ke gue.
Entah caranya dia menatap gue, caranya berbicara ke gue, atau dia yang diam-diam perhatian ke gue.
Cuman Lo semua salah kalo mikir jeongwoo suka sama gue.
BIG NO.
Jeongwoo itu definisi menyebalkan yang sesungguhnya.
Jika dibandingkan dengan sikap manisnya.
80% adalah usilnya, nyebelinnya, resenya.Jadi ya bisa bayangkan hari-hari gue berjalan?
Oh, jangan lupakan. Dia calon buaya.
Didikan Raja pakboi alumni SOPA.
Kalau kata junghwan mah, "pewaris tahta perpakboian SOPA."
-Flow
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Imagine
Fanfictionyou with treasure member - Flow Start : 20 feb 2021 End : 31 Des 2021 restart : 11 Mei 2024 31,8. 4,41.