Fantasy - Takata Mashiho

872 126 12
                                    

HALLO!!!

Gimana kabarnya?

Udah vaksin?

----------

Kalau Raya punya Jin Jun yang bakal ngerjain tugasnya dengan kekuatan yang Jun punya dan selesai dalam sekali kedip. Lala punya Mas Ho yang nggak mau membantu Lala ngerjain tugas dengan curang, yang ada Mas Ho bakal ngajarin Lala sampai Lala paham. Iya Jin Privat.

"La ini lho gini, ini x nya pindah ke kanan jadi nanti di kali 57 bukan dibagi lagi di ruas kiri."

Rasa-rasanya Lala pengin nukar mas Ho sama jin Jun aja.

"Mas hoo ih, kemaren ketemu jin Jun kan udah diceritain sama Jun. Jun aja bantuin Raya pake kekuatan. Ayolah mas Hoo, Lala pusing." Rengek gue mengomel sebal. Pasalnya soal matematika satu ini udah lima kali gue coba hitung salah terus. Mas Ho udah jelasin sampai berbusa pun ya gue tetap salah.

"Ck." Mas Ho mendorong pelan dahi gue. Membuat gue makin memanyunkan bibir bawah dan mengusap dahi. Gak si gak sakit. Ngerajuk doang.

"Ayo kerjain lagi. Kalau udah selesai nanti Ho ajak jalan." Bujuknya dengan tangan yang ikut mengusap dahi gue dan meniupnya pelan. "Gak sakit si harusnya." Gumamnya dengan kepala maju, melihat dahi gue lebih dekat.

Gue sontak memundurkan kepala, sambil mendorong muka mas Ho menjauh. Biar pun jin begitu, gue salting bego.

"Jalan ke dorm treasure tapi."

Mas Ho melebarkan matanya, membelalak kaget. "Nggak. Nggak usah aneh-aneh. Mau ngapain kamu? Nyuri jerseynya Hyunsuk apa mau ngambil Hiu nya asahi?!"

"Mau ngambil sweater pink-nya junkyu. Bosen Lala tuh setiap tmap keluar junkyu pake sweater terus."

"Halah bilang aja pengin punya barang kesukaannya junkyu!" Cerca mas Ho.

"ADUUH MAS HO EMANG PALING TAU LALA YAA." ujar gue cengengesan karena omongan mas Ho emang seratus persen valid.

"Gak usah aneh-aneh Lala. Ayo belajar." Ingatnya lagi menunjuk buku paket di hadapan kita.

Senyum lebar gue seketika hilang. Berganti jadi bibir mode bebek dan dengan setengah hati melirik malas ke arah buku paket.

"Kalau Lala bisa selesein sampe nomer sepuluh. Mas Ho ajak trip ke Korea malem ini." Ujarnya mengiming-imingi.

"Bener?!" Gue kembali antusias.

"Iya. Nggak boleh nyontek. Nggak boleh nyari di brainly. Nggak boleh pake kalkulator!"

"Trip Korea?! Namsan tower ya? Ya?"

"Iya. Ke gedung YG juga."

"ASIIK."

"Tapi kan mas, emang artis YG masih di kantor sampe malem?" Tanya gue tersadar bahwa gue akan kesana tengah malam nanti. Seperti yang sudah-sudah saat mas Ho msngajak gue trip ke Bogor, Jakarta sama Singapura.

"Gak tau. Ya seenggaknya Lala udah ke gedung YG. Bisa nyentang wish list dua."

"OH IYA. KOREA SAMA YG."

Dengan semangat mengharapkan trip ke Korea meski cuman semalam. Gue berusaha menyelesaikan enam soal yang tersisa. Meski gue harus memutar otak sampai mau kayang aja rasanya.

Mas Ho cuman liatin sambil duduk nemenin gue. Sesekali membantu meski cuman bilang. "La ini salah." Atau "La bukan pake yang itu rumusnya." "La coba hitung ulang,"

"Lala, cek lagi. Itu kalo gitu besok kamu cuman dapet tujuh." Kalo udah begitu, gue perlu was-was. Karena ucapan mas Ho selalu bener.

Pernah pas lagi ulangan semester, tiba-tiba mas Ho keluar dari lampu di tas gue. Saat itu dia ngelihat lembar jawaban gue dan geleng-geleng kepala. "La, itu mah kamu dapet enam puluh aja enggak." DAN BENER. nilai gue saat itu cuman 58.

"Mas Ho. Lala capek."

"Trip Korea malam ini batal?"

Mendengar itu gue mendengus, jadi balik menunduk dan mencoba mengerjakan soal nya lagi.

"Mas Ho, Lala laper."

Sedetik kemudian udah ada nasi lengkap sama lauk dan sayur di hadapan gue. Ada buah apel merah juga.

"Mas Ho, seret."

Segelas air putih udah tersaji di depan mata.

"Apalagi?"

"Heheh, musik dong. Lala ngantuk." Kata gue. Dan dia langsung memutar lagu MMM biar gue bersemangat katanya. Iyasi bener, kalau gue muternya orange yang ada gue malah terbawa suasana dan galau gundah gulana.

"Ayo cepet, trip Korea!" Ujar mas Ho membuat gue kembali menunduk dengan soal.

Syalan memang jin tampan satu ini.

GAKPAPA DEMI JALAN JALAN MALAM KE KOREA.

siapa tau kan ketemu jin ganteng di sana, tuker tambah juga gakpapaa..

"Mas Ho."

"Apa? Mas Ho gak ada kenalan di sana. Nanti nyari. Tapi kalo mau tuker tambah Lala mas Ho tinggal di sana." Katanya tanpa menoleh, sibuk menghubungi Jin Jun lewat ikatan batin. Membuat gue menipiskan bibir, mencoba menghilangkan semua pikiran buruk gue.

Lagipun, Lala gak serius kok. Lala gak mau pisah sama mas Ho. Lala sayang banget sama mas Ho.

"Ini Jun kemana si." Gumamnya setengah kesal.

-----------------

Dadahhh👋

-Flow

Treasure ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang