Haloo,berjumpa lagi dengan Flow!!
Gimana kabarnya?
Semoga baik, ya. Kalau pun lagi ngga baik, semoga segera baik lagi.
Ngapapa kok buat ngga baik-baik aja, kita boleh kok buat lemah, buat jatuh, buat sakit. Itu wajar, namanya juga manusia.
Nantii, pelan-pelan kita bangkit lagi, melangkah lagi.
Tolong jangan nyerah yaa!
Oh ya, ini series baru. Husband, atas request kalian.
Maaf kalau belum bisa memenuhi ekspektasi kamu yaa. Aku lagi belajar bangkit lagi, tolong temenin yaa.
hope you like it!
oh yaa, tolong bantu koreksi yaa barang kali ada typo, makasiih.
----
Semalam, Hyunsuk baru aja pulang setelah perjalanan bisnisnya ke Italia selama 4 hari. Gue menatapi barang bawaan yang dia bawa ada 4 koper besar dengan tag namanya. "Punya kamu? Seingetku aku cumin packing satu koper aja deh, Mas."Hyunsuk yang baru bangun dari tidurnya hanya menunjukkan cengiran tanpa dosa. "Aku beli oleh-oleh buat kamu." Katanya, berdiri menghampiri gue yang akan beranjak ke kamar mandi. Gue memutar bola mata malas, "sebanyak itu? mau buat siapa aja?"
Dia dengan semangat menarik tangan gue, mengajak membuka koper-koper itu bersama. "Kamu lah, siapa lagi."
Satu per satu koper itu dia buka. "Aku beliin tas, nih bagus kan?" ujarnya meraih tas berwarna hitam dari dalam koper. Gue mengambilnya, mengamati tas itu. Channel, seperti biasa.
"Lagi banyak model baru, aku juga beliin yang ini," lanjutnya memperlihatkan tas dengan model lain dengan warna yang berbeda.
Gue menggeleng heran, meski bukan baru kali ini menghadapi situasi begini.
"Ukuran sepatu kamu masih 38 kan?" Dia bertanya dengan tangan yang meraih kotak sepatu ternama asal italia. "Ini cobain, model ini lemitid edition jadi aku beli buat kamu, warna ini juga kamu belum punya, kan?"
Gue hanya mengangguk, kini meletakkan dua tas tadi begitu saja ke lantai. Hyunsuk membuka kotak sepatu itu, membantu gue mencobanya. "Pas banget," ujar gue yang mengundang senyum lebarnya.Tiga koper itu kami bongkar bersama, dan menakjubkannya seluruh isinya dia beli untuk gue.
Hyunsuk merebahkan dirinya di lantai, dengan semua oleh-olehnya untuk gue yang masih berserakan memenuhi kamar. "Suka ngga?"
Gue mengulas senyum, mengangguk, "suka. Tapi lain kali ngga usah ya?"
Bibirnya mengerucut seperti bebek, lucu sekali. Gue mengusak rambutnya yang basah karena keringat, "kebanyaken, Sayang. Nanti rumah kita penuh sama barang-barangku doang."
"Gapapa, kalau udah penuh kita bisa beli rumah lagi yang lebih besar." Ujarnya dengan enteng. refleks, tangan gue menjitak dahinya membuatnya mengaduh kesakitan.
Hyunsuk tahu sedari dulu gue bukan orang yang terobsesi dengan barang-barang branded nan mahal seperti apa yang ia sukai. Gue ngga pernah meminta, bahkan ngga berminat untuk membelinya.
Semua barang brand yang gue miliki sekarang Hyunsuk yang membelikannya untuk gue.
Ketika ada acara-acara penting, entah pernikahan adik-adiknya, pertemuan formal dengan rekan kantornya atau sekedar pertemuan keluarga besarnya - Hyunsuk akan membelikan gue satu set, dress dari butik ternama, perhiasan bahkan berlian, heels dan tas bermerk, semuanya.
Gue ngga menolak, setiap barang pemberiannya akan gue pakai dan gue jaga dengan baik. Gue selalu menghargai pemberiannya, karena itu dia selalu suka membelikan gue apa-apa pun itu.
"Aku mau request deh ya lain kali." Kataku, yang mendapat anggukannya dengan semangat. "Boleh, boleh bangett!"
"Atau ngga nanti kamu ikut aja kalo aku ke luar negeri, nanti kita belanja bareng ya?"
----
See you ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure Imagine
Fanfictionyou with treasure member - Flow Start : 20 feb 2021 End : 31 Des 2021 restart : 11 Mei 2024 31,8. 4,41.