BTW. ini aku bikin mendadak. Kalau ada typo kasih tau yaaa?
Thank you.
Satu lagi. MAKASIIH UDAH RAMEINN💜🔥
-----
Choi Hyunsuk - Keraton 2
Kalau kalian nanya kenapa gue sama sekali nggak nolak, jawabannya ada beberapa.
Pertama, gue nggak punya pacar. Masih jomblo diusia gue yang udah 23 tahun ini. Gakpapa nikah muda, asik juga kayaknya.
Kedua, Grandma mau jodohin gue sama cewek yang sejak jaman SMA ngejar ngejar gue terus.
Oh jelas, gue nggak suka sama tuh cewek. Selain emang sifat dan kepribadiannya yang gak bisa gue sukai, dia juga bikin gue risih.
Ketiga, REZEKI NOMPLOK ANJIR. Ini si Sekar, cakep, lemah lembut, anggun, baik, nggak neko-neko, dan ya aura Ratu nya keluar banget waktu dia pakai kebaya ataupun gaun.
Layaknya waktu pertama gue ketemu dia di siang itu.
Juga sekarang saat mami bawa gue dan Sekar ke butik Tante Rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Em. Bagus mana?" Tanyanya mencicit kecil, membuat senyum gue berubah jadi tawa pelan.
"Mommy suka yang ini si, lebih mewah." Komentar mommy, "yang pertama polos banget nggak si rose?"
Tante Rose yang juga menemani kita mengangguk samar, meski ia jadi ngegas menyadari sesuatu. "Bagus semua ya, monmaap. Buatan gue yakali gak bagus."
Mommy mencibir pelan. "Suka yang mana suk?" Tanya Mommy kini melempar pertanyaan ke gue, gue jadi menoleh dengan kaget.
Lagi asik ngeliatin Sekar yang kayak gimana ya jelasinnya. Dia kayak suka sama gaunnya, lagi sedikit putar kanan kiri buat liatin dirinya sendiri eh maksudnya gaun yang dia pakai sendiri, dan gue suka gimana ekspresinya saat berbicara lirih dan bibirnya mencuat kecil seolah lagi berdebat dengan dirinya sendiri. Dia unik.
"Kamu suka yang mana?"
Sekar jadi mendongakkan kepalanya, menatap gue dengan mata yang melebar. "Kamu lebih nyaman sama gaun yang mana?" Ulang gue.
"Em, ini. Nggak terlalu besar." Jawabnya polos.
"Hyunsuk pilih yang itu, Tan." Putus gue seketika.
-------
Setelah nyari cincin dan pilih gaun tadi, gue ngajak dia buat keliling mall. Sekar yang memang katanya dari keraton, antusias banget ngelihat berbagai barang di toko-toko. Tapi dia gak alay, gak malu-maluin untungnya, mungkin karena dia putri kerajaan kali ya? Makanya gimana pun dia bakal tetep anggun.
Kayak waktu kita turun ke lantai bawah, pake eskalator. Dia nggak banyak omong, tapi tangannya meluk lengan gue erat. Yang gue kagumi, dia bisa menguasai diri. Bibirnya terbuka kecil kagum sama teknologi zaman sekarang. Dan juga mungkin pelukannya di lengan gue reflek nya karena takut. Iya nggak si?
Gue menggandeng tangannya saat dia ngelepas pelukannya di lengan gue. "Mau makan apa?" Tawar gue saat kita mengelilingi foodcourt.
"Nggak tau." Seperti biasa, mencicit kecil.
"Mau nyoba kesukaan gue?" Dia cuman ngangguk aja nurut banget.
Setelah memesan gue bawa dia duduk di kursi yang disediakan. Sekar antusias banget waktu ngeliat ada tanaman hias di tengah meja. Bunga palsu, dia mainin itu, cuman noel-noel nggak lebih.
"Suka?" Tanya gue menatapi ekspresinya. Mata Sekar melebar, langsung mengangguk kecil. "Lucu."
Lucuan juga elo.
"Sekar." Panggil gue, dia jadi noleh sepenuhnya. Duduk tegap dengan kedua tangan yang kini di pangkuannya. "Iya?"
"Maaf ya, ngejebak Lo di kehidupan gue." Alisnya mengerut, bingung dengan bahasan gue yang tiba-tiba.
"Duh, maaf ya, Sekar. Harusnya gue nyiapin sesuatu yang lebih romantis, nggak ada usaha banget gue malah ngomong gini pas kita mau makan." Gue menggaruk belakang kepala gue sebentar, canggung.
"Sekar, Be mine?" Setelah dua Minggu tinggal bareng dan merencanakan pernikahan gue nggak pernah nanya gimana perasaan dia. Gue pikir, gue udah kelewatan.
Sekar tersenyum kecil, masih membalas tatapan gue. Dia mengerjap kan matanya beberapa kali, "artinya apa?" Cicitnya bertanya.
DAH LHA. EMANG GAK ADA ROMANTIS ROMANTISNYA.
------
udah ya?
Maaf kalau kurang memuaskan😳
Btw, app fake chat yang bagus apa ya??
AYO SUMBANGIN PERTAMAX NYA 🔥🔥🔥 BIAR BISA GASS POL LAGI
And the last, sorry karena tiba tiba ngerandom, nggak jelas.
