3

3.1K 432 10
                                    

SUDUT PANDANG ORANG KETIGA


Suara sorakan terdengar cukup kencang dari sebuah taman yang terdapat banyak anak laki- laki yang bertingkah seperti preman dan menyuruh satu per satu orang untuk saling bertarung sebagai taruhan.

"Hmm, menarik." Gumam seseorang dari balik pepohonan. Ia bersembunyi dengan cukup baik sehingga tidak ada yang sadar dengan keberadannya. Ia menggunakan hoodie hitam yang terlihat cukup besar juga sweatpants panjang berwarna hitam. Wajah orang itu tidak terlihat jelas karena ia menggunakan masker hitam juga rambut nya tertutup topi hoodie amun terlihat ada beberapa helai rambut hitam kecoklatan yang keluar. 

Kemudian ia mengeluarkan kamera kecil dari kantong hoodie nya untuk merekam kejadian itu tepat ada orang berikutnya yang maju untuk bertarung. Semua terlihat normal- normal saja seperti pertandingan sebelumnya namun kali ini salah satu lawannya yang memiliki rambut pirang mendadak terlihat peanga- pelongo seperti bingung dengan keadaan sekitarnya kemudian ia mengeluarkan hp nya entah untuk apa. 

"Pria yang aneh." Gumam orang misterius itu sambil berhenti merekam saat hp di kantung celana nya bergetar. Ia pun mematikan kamera itu lalu ia kembali memasukan kamera ke kantong hoodie nya lalu mengangkat telfon itu, "Halo?"

"Y/n-chinnnnn!" Seru suara yang cukup nyaring membuat telinga orang itu sakit. "Tch, apa Mikey?" Keluh Y/n sambil masih tetap bersembunyi dan menonton pertandingan itu yang sudah selesai setelah pria yang bertingakh aneh itu jatuh pingsan. Acara kecil itu juga ikut bubar, meninggalkan beberapa anggota yang terlihat seperti orang yang menyelenggarakan acara itu beserta pria malang itu yang masih pingsan.

"Kamu dimana? Aku dari tadi sms gak di bales. Kok abis sekolah kamu langsung cabut? Cabut kemana? Emma bilang kamu ada urusan penting." Kata MIkey panjang lebar seakan dia takut Y/n akan tersesat atau kenapa- napa. "Bawel." Keluh Y/n sambil menghela nafas, "Emang nya kenapa?"

"Kangennnnn!" Jawab Mikey membuat Y/n menggelengkan kepala nya dan tersenyum lemah, "Bukannya baru kemaren kita ketemu?"

"Hari ini kita belum ketemu!" Seru Mikey, "Sekarang kamu ada dimana? Aku dan Draken akan kesana."

"Sedang menjalankan tugas, Pak Ketua." Jawab Y/n dengan nada sarkas. "Tugas? Memang nya ada apa?" Tanya MIkey. "Aku sedang mengawasi beberapa orang yang mencurigakan." 

"EH?! Kenapa gak bilang- bilang? Kalau kamu kenapa-napa gimana?" 

"Ya ampun Mikey aku bukan bocah ingusan, aku bisa menjaga diri sendiri dan melakuan tugas ku." Jawab Y/n sambil memijat- mijat kepala nya.

"Pokok nya kasih tau sekarang kamu ada dimana!" Rengek Mikey membuat Y/n menghela nafas panjang, "Sebentar lagi aku selesai, nanti kalau sudah selesai aku akan ke rumah mu, ok? Ok! Bye!" Tanpa perlu menunggu jawaban Y/n langsung mematikan telfon itu dengan sedikit kesal karena ia paling tidka suka di ganggu saat sedang melakukan sesuatu, ia tidak mau salah langkah seperti sebelumnya. 

Setelah ia mematikan hp itu agar ia tidak terganggu dengan telfon MIkey, ia memasukan hp itu kembali ke kantung celana nya lalu kembali fokus mengawasi mereka, "Hm, jadi hanya ini? Mereka sepertinya tidak terlalu bahaya untuk menghancurkan Toman tetapi mereka mengotori nama Toman. Aku tidak perlu terlalu khawatir." Gumam nya sambil berjalan mundur untuk mengentikan tugas nya namun ia mendengar sesuatu yang menarik, "Kiyomasa-kun dan lainnya... itu dari Geng Tokyo Manji, kan? Aku ingin bertemu dengan pemimpin Geng Tokyo Manji , baik itu Sano maupun Kisaki."

"Ha? Kisaki?" Gumam Y/n sambil mengeluarkan buku kecil, benda sakral nya yang penuh dengan informasi dan lain sebagai nya itu sebab nya buku itu sakral dan tidak boleh ada yang membaca buku itu. 

Kenapa mendadak ada Kisaki?! Mikey hanyalah satu- satu nya pemimpin Toman. Berani sekali dia. Apa dia yang memberi tahu si cowo aneh itu kalau dia pemimpin Toman? Sepertinya ada hal menarik yang harus aku gali. Setau ku saat ini Kisaki belum memulai aksi nya. Pikir Y/n sambil mencatat nama Kisaki untuk nanti ia cari tahu. Setelah itu a kembali menyimpan buku itu lalu melihat Kiyomasa yang sedang memukuli laki- laki itu.

"Apa aku harus tanya ke laki- laki aneh itu tentang Kisaki? Mungkin mereka berdua punya hubungan?" Gumam Y/n lalu ia pun akhirnya memutuskan untuk menunggu beberapa saat sampai mereka pergi meninggalkan cowo pirang aneh itu.

"Kau tak apa?" Tanya Y/n dengan suara yang ia ubah menjadi lebih berat dan rendah sehingga lebih seperti laki- laki. Pria berambut pirang itu terlihat terkejut karena sebelumnya ia tidak sadar ada keberadaan orang lain setelah mereka pergi.

"Pasti sakit. Aku bawa beberapa obat, kau mau?" 

"Ti-tidak, terima kasih." Jawab laki- laki berambut pirang itu dengan kepala tertunduk. "Baiklah kalau begitu, ngomong- ngomong nama ku Morinozuka Takashi." Kata Y/n yang sedang menyembunyikan identitas nya. "Nama ku Hanagaki Takemichi." Kata pria berambut pirang itu yang melihat pendatang baru itu dengan aneh dan Y/n sadar lalu ia melepaskan topi hoodie itu memperlihatkan rambut hitam kecoklatan pendek seperti laki- laki pada umunya. Kemudian dia duduk di sebelah Takemichi yang masih meringis kesakitan, "Boleh aku tau siapa Kisaki?"

"Eh?"

"Kisaki. Kalau tidak salah kau bilang dia dan Sano adalah pemimpin Geng Tokyo Manji. Belakangan ini aku sedang tertarik dengan geng itu makanya aku sedang mencari tau tentang mereka eheheh~" Jawab Y/n dengan mata nya yang tertutup untuk menunjukan senyuman hanya dari mata nya.

"Jangan!" Jawab Takemichi dengan air mata yang mengalir, "Geng itu mengerikan! Kau harusnya menghindari mereka! Mereka itu monster!" Seru nya sambil berdiri lalu berlari menjauh meninggalkan Y/n duduk sendirian di tengah lapangan di taman itu.

"Aww mannnn..." Keluh nya sambil berdiri lalu menepuk- nepuk pantat dan kaki nya untuk menghilangkan debu atau pun tanah kering yang menempel lalu dengan cepat mengejar Takemichi dengan langkah cepat namun tidak menimbulkan suara sedikit pun.

Begitu langkah Takemichi semakin pelan, Y/n juga memperpelan langkah nya bahkan ia melepas masker nya untuk tidak menambah kecurgaan dari orang- orang di sekitar nya saat ia mengikuti Takemichi yang jalan di tempat yang cukup ramai.

Tidak lama, mereka sampai di depan sebuah apartemen, "Apa ini rumah dia?" Gumam Y/n sambil diam- diam memfoto apartemen itu dengan kamera nya itu lalu memutuskan untuk kembali karena hari sudah larut dan ia ingat kalau ia janji untuk berkunjung ke rumah Mikey sebentar.

"Pasti dia marah, aku harus bawa sesuatu biar dia gak ngabek."

.

.

.

"Halooo~ udah nunggu lama ya~" Seru Y/n dengan senyuman lebar. "Jangan senyum kau!" Cibir Mikey sambil melipat kedua tangannya di depan dada lalu buang muka. "Hey, aku bawa dorayaki loh~" Mendengar itu Mikey kembali menatap Y/n yang menunjukan kantong plastik belanjaan. "YEs!" Seru MIkey sambil merampas kantong itu lalu berlari menjauh, "Dasar itu bocah!" Keluh Y/n.

"Tumben kau lama, apa kau dapat informasi yang penting?" Tanya Draken dan Y/n pun mengangguk lalu mereka berjalan memasuki rumah itu menjauh dari pintu masuk dan tidak sengaja ber pas-pasan dengan Emma, "Oh, Draken! Dia teman baru?" Tanya Emma sambil menatap Y/n.

"Emma-chan! Jahat kau tidak ngenalin sahabat sendiri!" Keluh Y/n dengan air mata dramatis. "Y/N-CHAN?!"

"Padahal aku cuman pake wig dan sedikit make up biar keliatan cowo ternyata berhasil ya. Wuah gak nyangka!" Seru Y/n dengan bangga. "Kau cocok jadi agen rahasia, Y/n-chan!" Puji Emma.

"Cocok dari mana. Dia ceroboh gitu orang nya. Mana bisa jadi agen rahasia." Jawab Draken. "Ha! Iri bilang boss~" Jawab Y/n sambil tertawa.


Bersambung...

My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang