8

2.2K 332 5
                                    

SUDUT PANDANG ORANG KETIGA


Mikey bangkit dari tempat duduk nya lalu berjalan mendekati Osanai sedangkan Y/n juga ikut berdiri namun berdiri di sebelah Draken dengan wajah datar. 

Para bawahan Osanai mulai mengepung mereka. 

"Mengepung bocah SMP dengan jumlah sebanyak ini?" Kata Mikey sambil tersenyum miring, "Kau memanglah bajing** seperti yang kubayangkan, Osanai-kun."

"Hah? Engga kedengeran! Cebol banget sih!" Ledek Osanai membuat Y/n geram. Dia gak sudi ada yang ledekin Mikey cebol selain dia, "Gitu aja gak kedengeran? Yang lain bisa dengar kok~ Kau punya kelainan deh. Bagaimana kalau kau cek ke dokter, Osanai-chan? Oh! Aku lupa! Kau itu kan cemen yang kemana- mana harus rame- rame, jadi mana berani pergi ke dokter. Paling lihat jarung suntikan juga sudah ngompol~" Ledek Y/n dengan senyuman polos namun mata nya menatap nya dengan mengintimidasi.

 "Kau meremehkan ku dasar jala**!" Seru Osanai membuat Y/n tertawa dengan tatapan mengerikan, "Aku? Jala**? Bukannya kau yang jala**?" Mendengar itu Osanai berjalan menghampiri nya dengan tatapan mematikan namun Pah-chin menahan lengan Osanai, "Lawan mu adalah aku, brengse**!"

Melihat itu, Takemichi ingin menghentikan Pah-chin namun Pah-chin mendorong nya menjauh hingga terjatuh, "Mundur sana!"

"Jangan meremehkan Pah-chin, Hanagaki." Kata Pehyan sambil jongkok di dekat Takemichi, "Dia touman, Pah-chin termasuk petarung tangguh. Siapa pun lawannya, akan dia serang dengan tangan kosong. Dia bisa menghancurkan kawanan musuh seorang diri. Dia pasti takkan kalah sama Osanai!" 

Dia akan kalah melawan Osanai! Mending pakai cara lain! Pikir Y/n sambil mendekati mereka namun Mikey menahannya dengan mengenggam tangan Y/n.

"Y/n-chin... Takemicchi.." Kata Mikey sambil masih menatap Pah-chin, "Ini gelutnya Pah."

"Tapi aku-" Mikey memotong pembicaraan Y/n dengan menatap Y/n dengan tajam membuat Y/n terdiam mematung. Dia kembali takut pada Mikey, dia takut Mikey yang lain muncul. Semua berjalan tidak sesuai dengan rencana ku, SAMA SEKALI TIDAK! Pikir Y/n dengan kesal.

Pertarungan Osanai dan Pah-chin berlangsung dan Pah-chin sama sekali tidak bisa menghajar Osanai, malahan dia yang terus terkena hajarannya.

"Pah-chin!" Seru Pehyan sambil berlari menghampiri Pah-chin yang sudah hampir pingsan namun dihentikan oleh Mikey, "Peh!" Mendengar itu, Pehyan menghentikan langkah nya, "Sudah kusuruh kau untuk diam dan melihatnya kan?"

"Maaf, Mikey." Jawab Pehyan. "Diam dan melihat?" Tanya Takemichi, "Bukannya itu kejam banget, Mikey-kun?! Pah-chin babak belur dan kesadarannya hampir hilang! Dia sudah enggak sanggup! Pah-chin bisa mati! Ayo hentikan!"

"Kenapa?" Tanya Mikey sambil menatap Takemichi, "Dia masih belum menyerah." Bahkan Mikey sempat- sempat nya tersenyum.

"Mikey! Sudah lewat batas." Panggil Y/n sambil mengenggam tangan Mikey dengan lebih erat, Kumohon jangan marah! Mikey menatap Y/n dengan senyuman lembut lalu melepaskan pegangannya pada tangan Y/n lalu jalan mendekati Pah-chin yang akan jatuh pingsan namun bahu Mikey menopang nya.

"Maaf, Mikey. Aku... lemah banget ya." Gumam Pah-chin. "Kau bicara apa, Pah-chin? Kau belum kalah." Jawab Mikey.

"Hah?!" "Belum kalah?" "Kau bicara apa?" "Belum kalah dari mana?" "Oi! Mikey! Mending kau bersujud dulu." "Meskipun gak bakal dimaafkin!" "Kau perempuan jala**, sujud sambil bugil gih!" "Jangan pikir bocah seperti kalian bisa dimaafkan kalau menangis!" "Nanti bokong mu kugebuk loh!" Ejek beberapa dari anggota Moebius itu sedangkan lainnya hanya memperhatikan dengan wajah sedikit ketakutan.

My One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang