SUDUT PANDANG ORANG KETIGA
Takemichi menatap Baji dengan tatapan serius, "Aku akan menghancurkan Kisaki supaya aku bisa menjadi ketua Touman!"
Kau benar- benar serius soal menjadi ketua Touman!? Pikir Y/n sambil mundur menjauhi mereka karena tidak ingin mereka lihat darah yang mulai membuat seragamnya semakin basah. Untung nya warna seragam itu hitam sehingga tidak begitu kelihatan.
Begitu dia sudah ada di balik tumpuk- tumpukan mobil dan tersembunyi dari orang- orang, ia mengeluarkan hp nya yang ada di kantung celana nya lalu mengirim pesan ke seseorang.
"Oh? Kalian berdua juga mengincar Kisaki?" Tanya Baji. "Kumohon izinkan kami bertarung bersama mu." Jawab Takemichi namun Baji menonjok Takemichi dan Chifuyu, "Jangan menghalangi ku!"
"Tapi kenapa? Kau tidak perlu bertarung sendiri." Jawab Takemichi sambil berusaha menahan sakitnya setelah di tonjok Baji.
Baji hanya diam lalu jalan melewati mereka kemudian dia berhenti di depan para anggota divisi tiga lalu meludah, "Sekarang anggota divisi tiga, 50 anggota, melawan ku!" Seru nya sambil mengikat rambut nya, "Ini sempurna!" Seru nya sambil mengambil tongkat besi di dekatnya, "Datanglah kalian semua!"
Di sisi lain, hp Ran bergetar satu kali yang berarti ada pesan yang masuk. Dia pun mengeluarkan hp nya dari kantung lalu dia buka hp lipat itu. Dengan kepo Rindo mengintip hp itu dan melihat pesan yang masuk.
Panggil ambulan.
"Dari boss?" Tanya Rindo dan Ran mengangguk lalu mulai menelfon ambulan sedangkan Rindo melihat sekitar untuk mencari sosok yang dari tadi ia perhatikan lalu melihat Y/n yang sedang melawan anggota Valhalla yang mulai berdatangan untuk menyerang nya.
"Kenapa Boss ingin memanggil ambulan? Perempuan itu terlihat ba-." Rindo menyipitkan mata nya saat melihat sesuatu yang aneh dan melihat ada beberapa bercak darah di sekitar Y/n. Darah? Dari mana? Pikirnya.
Gerakan penyerangan Y/n semakin melambat karena rasa sakit nya semakin membuat dia ingin pingsan saat itu juga namun bisa gawat kalau dia berhenti sekarang karena anggota Valhalla terus berdatangan. Jika ia menjerit minta tolong, tidak akan ada yang sempat menolongnya karena terlalu banyak anggota Valhalla di sekitarnya.
"Ha! Kelihatannya kau mulai lelah, bajing**!" Seru salah satu anggota Valhalla sambil menonjok kearah perut Y/n dan Y/n tidak sempat menangkis serangan itu. Pandangannya semakin kunang- kunang. Darah mulai keluar dari mulut nya namun ia terus berusaha berdiri walaupun semua nya mulai terlihat putih, Tidak! Jangan menyerah, Y/n! Seru nya pada diri nya sendiri lalu menghajar lawannya secara insting karena indra nya mulai tidak dapat bekerja dengan sempurna, Jangan pingsan dan terus lawan!
Kedua Haitani bersaudara itu kembali ingin ikut campur karena Y/n terlihat sebentar lagi akan pingsan namun berhenti saat melihat Baji melindungi Y/n dari anggota Valhalla yang mengepung Y/n.
"Apa yang terjadi?!"
"Kenapa Baji menyerang satu geng nya sendiri?!"
"Dia berkhianat?!"
"Ba..ji?" Gumam Y/n sebelum ia tidak berdaya lagi untuk berdiri dan darah yang keluar dari mulut nya semakin banyak.
Y/n-chan?! Pikir Takemichi dengan terkejut saat melihat kondisi Y/n lalu teringat perkataan Naoto, "...Pastikan kematian L/n tidak semakin cepat..." Mengingat itu, wajah Takemichi memucat.
Baji yang sudah selesai menghabisi anggota Valhalla yang menyerang mereka, ia langsung mendatangi Y/n yang masih terus berusaha bangkit, "Jangan bergerak, dasar bodoh!" Keluh Baji sambil melingkarkan tangannya di bahu Y/n lalu melihat ada beberapa bercak darah di sekitar mereka. Baji mencari asal luka itu lalu melihat ada robekan di bagian perut seragam Y/n. Tanpa berpikir panjang dia memegang robekan kecil itu lalu melihat tangannya langsung berlumuran darah. "Sial!" Keluh Baji sambil menekan luka itu agar darah nya tidak terus mengalir keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/276473588-288-k615304.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My One and Only
FanfictionTentang kisah seorang perempuan yang Time Leap seperti Takemichi. Ia bingung kenapa ia bisa kembali ke masa lalu tetapi ia mengambil kesempatan itu untuk melindungi orang tercinta nya dari masa depan yang berantakan. Tentu aku bukan pemilik cerita T...